326
Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional V, Tahun 2015
Gambar 2. Peta Lokasi Kegiatan Diseminasi Teknologi
Pembuatan Mie Jagung di Kabupaten Sumenep
Lokasi implementasi
teknologi proses
pembuatan mie berbasis jagung adalah di desa Kebun
Dadap Barat,
Kecamatan Saronggi,
Kabupaten Sumenep dengan sasaran pengguna teknologi adalah Kelompok Wanita Tani KWT.
Bunga Anggrek. Melalui implementasi teknologi pembuatan mi jagung ini diperoleh banyak sekali
pengalaman dan pembelajaran terutama dalam proses diseminasi dan pengenalan produk baru yang
belum pernah ada sebelumnya di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
KERANGKA TEORIKERANGKA KONSEP
Diseminasi atau penyebaran teknologi ke dalam suatu sistem sosial memerlukan perencanaan
menyeluruh terkait tentang teknologi yang akan disampaikan. Hal ini disebabkan diseminasi
merupakan kesengajaan untuk mengintroduksikan teknologi ke dalam sistem sosial dengan tujuan-
tujuan dan target waktu tertentu Erlina dkk, 2010:11. Menurut Mizar dkk. 2008 keberhasilan
penerapan teknologi pada pengguna terutama industri kecil dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu, faktor teknis, ekonomi, sosial, lingkungan dan kelembagaan.
Usaha untuk
mempercepat implementasi produk mie jagung kepada masyarakat
diperlukan kajian lebih lanjut, terutama tentang bagaimana inovasi dan proses alih teknologi itu
berlangsung? Faktor teknologi, faktor individual karakteristik pengusaha, faktor daya dukung
organisasi, dan faktor lingkungan situasional dapat menjadi
faktor pendukung
maupun faktor
penghambat adopsi teknologi pada pengusaha Suherti, dkk, 2010.
METODE PENELITIAN
Kajian ini
mendeskripsikan bagaimana
inovasi teknologi proses pengolahan jagung sebagai bahan pangan lokal menjadi produk mie yang
dilaksanakan dalam sebuah rangkaian
research and development
RD
selama 3 tahun 2011-2013 di laboratorium dan 1 tahun 2014 proses diseminasi
atau alih teknologi kepada UMKM di lokasi kegiatan Sumenep. Pengambilan data primer,
sekunder dan informasi lainnya untuk paper ini diperoleh melalui partisipasi penulis, wawancara
mendalam dan pengamatan secara langsung selama satu bulan di lokasi penelitian. Data sekunder
diperoleh dari publikasi-publikasi sebelumnya terkait pengembangan produk mie berbasis jagung
di Pusbang TTG LIPI.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan penelitian dan pengembangan Mi
Berbasis Jagung ini dimulai pada tahun 2011 sampai 2014 dengan berbagai inovasi teknologi proses dan
peralatan sebelum produk akhir diperoleh dan didiseminasikan kepada pengguna manfaat. Berikut
ini adalah uraian inovasi dan hasil yang diperoleh selama proses
research and development RD
:
1. Inovasi Produk Proses Formulasi
Tabel 1. Inovasi Produk Tahun 2011 Uraian
Hasil
Kegiatan Pengembangan Teknologi Proses Produksi
Mi Instan Berbasis Jagung Dan Umbi- Umbian
Inovasi Proses
Formulasi mie jagung instan menggunakan teknik
sheeting-slitting
menggunakan tepung jagung dengan ukuran partikel 100 mesh sebanyak
80 dan subtitusi tepung tapioka sebanyak 20. Uji coba bahan
tambahan garam, guargum, telur, STPP, Baking Powder
Proses gelatinisasi tepung tapioka dan
autoclave
tepung jagung sebelum pencampuran
proses penginstanan mi menggunakan teknik pengeringan dan penggorengan
Kapasitas 500g Hasil terbaik berupa Mi jagung instan
dengan teknik
sheeting-slitting
menggunakan tepung
jagung ukuran
partikel 100 mesh sebanyak 80 dan subtitusi tepung tapioka sebanyak 20
dengan bahan tambahan garam dan guargum. Proses penginstanan dengan
teknik penggorengan.
Kelemahan Tekstur mi masih patah-patah
Kebun dadap Barat
327
Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional V, Tahun 2015
Tabel 2. Inovasi Produk Tahun 2012 Uraian
Hasil
Kegiatan Optimasi Proses, Kelayakan Teknis dan
Finansial Mie berbasis jagung Instan Inovasi
Proses Optimasi proses mie jagung instan
dengan modifikasi formula dan tahapan proses, sehingga optimasi
formula yaitu tepung jagung 60 mesh 80-90 dan penambahan 10-
20 tepung tapioka, tepung ganyong dan tepung mocaf menggunakan
teknologi
sheeting-slitting
. Hasil
paling disukai tepung jagung 60 mesh sebanyak 90 dengan
penambahan tepung tapioka 10 . Bahan
tambahan guargum
dan garam.
Proses penyiapan tepung sebelum pencampuran:
70 tepung
digelatinisasi dan
30 tidak
digelatinisasi Kapasitas 500g
Dokumen Kelayakan Teknis dan Finansial Mie berbasis jagung Instan,
formulasi pembuatan mi berbasis jagung instan 100 tepung jagung 40
mesh, 60 mesh dan 100 mesh
Keunggulan Tekstur mi lebih bagus tetapi
cooking loss
masih tinggi Kelemahan
Tekstur mi masih patah-patah
Tabel 3. Inovasi Produk Tahun 2013 Uraian
Hasil
Kegiatan Sistem Produksi Mie Berbasis
Jagung Skala Pilot Plant Optimasi Desain dan Kontruksi
Mesin Ekstruder Mie Jagung Skala IKM
Desain produk
dan strategi
pemasaran produk mie berbasis jagung
Inovasi Proses
Diversifikasi produk mie jagung, yaitu mie kering, snack mie dan mie
instan Formulasi dan proses mengacu pada
hasil RD tahun 2012. Perbedaannya pada
alat pencetak
mi yang
digunakan. Pada tahun ini alat pencetak mie bisa dikontrol dan
lebih mudah pengoperasiannya. peningkatan kapasitas produksi mie
jagung mie kering dan snack mie pada skala pilot 12 kghari serta
satu lini produksi mie jagung. Dokumen sistem produksi mie
jagung skala pilot 12 kghari serta satu lini produksi
pilot plant
mie jagung
Optimasi Desain dan Kontruksi Mesin Ekstruder Mie Jagung Skala
IKM menghasilkan alat ektruder mie jagung kapastitas 40kgjam yang
telah diuji oleh Balai Pengujian Mutu Alat dan Mesin Pertanian.
Desain produk mie jagung kering adalah bentuk mie keriting, kemasan
plastik, bobot 100g. Desain produk snack mie berbentuk mie kremes atau
lidi, kemasan plastik sachet, bobot 10g per kemasan mie kremes dan
50g mie lidi. Hasil kajian strategi pemasaran diperoleh bahwa mie
jagung dipasarkan melalui jaringan
multi level marketing
MLM dan penjajakan implementasi teknologi
mie jagung di kab. Sumenep, Jawa Timur sebagai lokus jangka panjang
pengembangan produk mi berbasis jagung.
Penjajakan implementasi teknologi mi jagung di kab. Sumenep, Jawa
Timur sebagai lokus jangka panjang pengembangan produk mi berbasis
jagung
Keunggulan Tekstur mi lebih baik dan
cooking loss
rendah
Tabel 4. Inovasi Produk Tahun 2014 Uraian
Hasil
Kegiatan Implementasi teknologi mi jagung di
kabupaten Sumenep
Inovasi proses
Diversifikasi produk spaghetti jagung menggunakan alat ekstruder
Perubahan formulasi
yaitu menggunakan tepung jagung 60
mesh 60 dan tepung singkong 40 dengan bahan tambahan hanya garam
Peningkatan kapasitas produksi spaghetti jagung kapasitas 24 kghari
Implementasi teknologi mi jagung melalui kerjasama dengan pemda
Kab. Sumenep BAPPEDA Satu UMKM pengguna teknologi
pengolahan mi jagung di kabupaten sumenep
yaitu KWT.
Bunga Anggrek
Keunggulan Mutu fisik produk baik elongasi tinggi
dan
cooking loss
rendah
2.
Desain Produk
Ketika inovasi
produk atau
proses formulasi
sedang berjalan,
tim kegiatan
menjalankan desain produk secara paralel. Kajian desain produk dan strategi pemasaran
produk mi berbasis jagung ini menghasilkan desain produk dan konsep strategi pemasaran.
Desain produk dijalankan dalam beberapa tahapan mulai dari penetapan segmentasi pasar,
target pasar, hingga desain produk final. Tahapan lengkap dapat dilihat dalam gambar 3 berikut :
328
Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional V, Tahun 2015
Gambar 3. Alur Proses Desain Produk Mie Jagung oleh Tim
Mie Jagung Pusbang TTG LIPI 2013
Setelah melewati proses desain produk di atas, diperoleh desain produk final yang siap
diimplementasikan sesuai dengan rekomendasi hasil kajian. Produk terpilih antara lain 1 snack
mi jagung, 2 mi kering jagung, dan 3 mi pastaspagethi.
Gambar 4. Hasil Akhir Desain Produk Snack Mi Jagung
Zeamie 2014
Dalam kemasan desain produk Snack Mie Jagung,
ditampilkan beberapa
ikon yang
memiliki makna dan menjadi ciri khas dari produk mi jagung. Antara lain kartun pak
sakerah yang merupakan ikon madura secara umum. Dibuat dalam bentuk kartun karena
segmen pembeli
snack mie
mayoritas adalah anak-anak dan remaja. Kemudian pemilihan
warna kuning dan merah cerah secara dominan melambangkan karakter orang madura yang
tegas dalam memilih dan bersikap. Warna kuning juga terinspirasi dari tembok masjid
agung Sumenep yang menjadi ikon kota tersebut. Untuk
mempertegas ciri
sumenep, juga
ditampilkan logo
city branding
Sumenep sebagai logo promosi kabupaten Sumenep.
Gambar 5. Hasil Akhir Desain Produk Mi Kering Jagung
Zeamie 2014
Demikian pula dalam kemasan dua produk lainnya, mi kering dan spagheti mi dibuat sama atau
mirip. Perbedaannya hanya pada penempatan logo
city branding
yang lebih panjang sebagai garis tepi
border
kemasan. Kemudian penggunaan slogan “Super Mantap” sebagai visi kabupaten Sumenep
yang merupakan kepanjangan dari “
Sumenep Sejahtera dengan Pemerintahan yang Bersih,
Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional
”. Isi dari desain kemasan produk ini merupakan hasil
brainstorming
antara LIPI, Bappeda dan KWT Bunga Anggrek. Sedangkan
pembuatan desain secara teknis oleh Tim Pusbang TTG LIPI.
Desai tahap II dan
perbaikan
Perbaikan Desain
Tahap I
Desain Produk Final
Desain Produk Mie
Analisa Permasalahan, Desain Singkat,
Spesifikasi desain
Pengembangan konsep, perwujudan
desain Desain
tahap I Evaluasi hasil
desain tahap I
Uji Kebutuhan
Pasar tahap I
Brainstorming, mindmapping, rich picture
Perencanaan Positioning
Produk Penetapan
target pasar Penetapan
segmentasi pasar
Brainstorming, mindmapping, rich picture
Kartun Sakerah, ikon madura Logo
City Branding
Sumenep Logo Zeamie LIPI
Warna kuning dan merah melambangkan karakter warga
madura yang tegas Logo
city branding
Sumenep
Super Mantap
, Visi Sumenep Logo Zeamie LIPI
329
Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional V, Tahun 2015
Gambar 6. Hasil Akhir Desain Produk Mi PastaSpagethi
Jagung 2014
3. Desain Implementasi dan Diseminasi