Dialog Mengamati Makna Persekutuan Umat

149 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Pada pelajaran ini, para peserta didik dibimbing untuk memahami makna dan hakikat Gereja yang membangun persekutuan, antara lain melalui gerakan Komunitas Basis Gerejani KBG yang telah dicanangkan pada Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia SAGKI. Peserta didik diharapkan menghayati semangat persekutuan umat itu di lingkungan dimana ia berada. Kegiatan Pembelajaran Pembuka: Doa • Guru mengajak para peserta didik untuk memulai pelajaran dengan doa. Bapa yang penuh kasih, Terima kasih atas kasih karunia-Mu yang telah menghimpun kami di sini menjadi satu persekutuan atas nama Yesus Putera-Mu. Berkatilah kami dalam kegiatan belajar ini sehingga semakin memahami makna persekutuan dalam Gereja, dan menghayatinya dalam hidup menggereja kami, demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin. Langkah Pertama: Menggali Pemahaman tentang Makna Gereja yang Membangun Persekutuan

1. Dialog

• Guru mengajak para peserta didik untuk berdialog seputar pemahaman dan pengalaman mereka tentang persekutuan dalam Gereja. Pertanyaan untuk dialog, misalnya; apa makna persekutuan koinonia, dengan cara Gereja membangun persekutuan, dan pengalaman kegiatan persekutuan sebagai umat katolik di lingkungan atau komunitas basis masing-masing.

2. Mengamati Makna Persekutuan Umat

• Guru mengajak para peserta didik untuk menyimak artikel berita berikut ini. “Sekitar 60 orang yang terdiri atas Pastor, Bruder, Suster, dan Awam dari tujuh paroki di Kevikepan Kepulauan Bangka-Belitung sepakat untuk terus mengembangkan Komunitas Basis Gerejani KBG. Kesepakatan tersebut dibuat pada akhir sinode yang diadakan pada 14-15 Juni di Rumah Retret Puri Sadhana, Bangka Tengah. Uskup Pangkalpinang Mgr. Hilarius Moa Nurak, S.V.D. turut hadir pada pertemuan tersebut.“Semua orang menyarankan agar KBG terus dikembangkan di sini,” kata Pastor Fransiskus Tatu Mukin. 150 Buku Guru Kelas XI SMASMK Ia mengatakan ada dua alasan untuk terus mengembangkan komunitas basisi. Pertama karena Keuskupan Pangkalpinang melayani wilayah yang terdiri atas beberapa pulau. Kedua, umat Katolik tinggal berjauhan, bahkan ada yang tinggal di pulau kecil yang sama sekali tidak terhubungkan dengan paroki terdekat.“KBG memungkinkan umat Katolik membangun semangat persaudaraan di antara mereka dan juga dengan pengikut agama lain. Melalui KBG, orang-orang yang punya jiwa melayani bisa tampil,” katanya. Kevikepan Bangka-Belitung sudah memulai komunitas basis sejak tahun 1995 dan dijadikan prioritas pada sinode tahun 2000. Dalam homili pada penutupan sinode, Mgr Hilarius mengatakan pemberdayaan komunitas basis merupakan perwujudan dari Gereja partisipatif di Kevikepan tersebut.“KBG bisa diartikan sebagai persatuan antara Umat Tuhan yang selalu melihat Kristus sebagai pusat dari segala sesuatu dan yang melanjutkan misi Kristus dalam kehidupan mereka sehari-hari,” kata Uskup. KBG merupakan kelompok orang Kristen di tingkat keluarga atau tetangga, yang datang dan berkumpul bersama untuk berdoa, membaca Kitab Suci, katekese, serta diskusi tentang masalah keseharian manusia dan gereja dengan tujuan untuk tercapai komitmen bersama.” ucanews. com

3. Pendalaman Cerita