Mendalami Cerita Yang Mengungkapkan Segi-Segi Kesatuan Gereja.

42 Buku Guru Kelas XI SMASMK Kegiatan Pembelajaran Pembukaan: Doa • Guru mengajak para peserta didik untuk berdoa sebelum pelajaran dimulai. Ya Allah pokok keselamatan kami, Gereja-Mu telah menjadi tanda keselamatan bagi banyak jiwa di bumi ini. Kehadiran Gereja yang bersifat: Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik sebagaimana iman para Rasul yang telah kami imani sampai saat ini, kini telah menyatukan kami dan menjadi tanda kehadiran-Mu yang menguduskan kami semua. Kami mohon kepada-Mu ya Bapa, hadirlah dalam pertemuan ini agar kami semakin mengenal, memahami teristimewa Gereja yang Satu serta selanjutnya dapat mengamalkan kehendak-Mu sebagai anggota Gereja. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin. Langkah Pertama: Menggali Pengalaman Kehidupan Umat Katolik Berkaitan dengan Segi Kesatuan Gereja.

1. Mendalami Cerita Yang Mengungkapkan Segi-Segi Kesatuan Gereja.

• Guru mengajak peserta didik untuk membaca, menyimak, atau mendengarkan cerita berikut ini: bila memungkinkan guru dapat menayangkan ilm “World Youth Day – Brazil 2013”, yang dapat diundu di youtube atau sumber media lainnya. Kaum Muda Katolik Sedunia Bertemu di Brasil Ratusan bendera nasional berkibar di tengah tiupan angin dingin yang kencang di Pantai Copacabana, Brasil tempat orang muda Katolik dari semua latar belakang, yang didorong oleh iman yang sama, berpartisipasi dalam Misa pembukaan Hari Kaum Muda Sedunia atau World Youth Day WYD. Pada hari Rabu 24-7-2013 Paus Fransiskus meminta kepada umat Katolik untuk menghindari materialisme dalam Misa publik perjalanan internasional pertama sebagai Paus. Paus Fransiskus juga mengunjungi salah satu tempat ziarah yang paling terkenal di Amerika Latin, yakni Gua Maria Aparecida, atau yang disebut “tempat ziarah pen- deritaan manusia”, dan mengunjungi sebuah rumah sakit di Rio de Janeiro, tempat rehabilitasi para pecandu narkoba. Kedua kunjungan itu menunjukkan kesederha- naan Paus yang ditekankan selama kepausannya. Ia juga mengecam penyembahan “berhala” terhadap uang dan kekuasaan serta mendesak umat Katolik fokus pada kaum miskin dan orang terpinggirkan. Paus menyebut orang-orang muda sebagai “mesin” yang dapat memperkuat Gereja Katolik dan membantu membangun sebuah masyarakat yang lebih baik. Gbr. 2.1. Paus bersama kaum muda di Brasil 2013. Terkait Misa pembukaan, para peserta WYD merasa senang dengan acara tersebut dan menyebutnya sebagai acara yang luar biasa karena menyatukan mereka dari ber- 43 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti bagai latar belakang.“Kami datang dari budaya berbeda, berbicara bahasa berbeda, tetapi kami menyanyikan lagu-lagu yang sama dan memiliki iman yang sama,” kata Nancy Issa dari Ramallah, Tepi Barat. Issa adalah salah satu dari 20 anggota delegasi Palestina untuk merayakan WYD yang berlangsung 23-28 Juli di Brasil. Uskup Agung Orani Joao Tempesta dari Rio de Jeneiro secara resmi membuka WYD dengan Misa. Pada awal sambutannya, Uskup Agung Tempesta ingat Paus Emeritus Benediktus XVI, yang memprakarsai dan memilih kota itu menjadi tuan rumah Hari Kaum Muda Sedunia 2013. Di tengah kerumunan massa, ribuan orang Argentina bersorak-sorai, dan di dekat- nya, sekelompok kecil dari Kanada mengungkapkan kegembiraan mereka sepanjang perayaan itu.“Ini sangat luar biasa dan menggairahkan,” kata JP Martelino, 18, dari Paroki St. Patrick di Vancouver, British Columbia. Ketika ditanya, apa yang ia akan lakukan usai menghadiri acara itu, Martelino menjawab, “Pasti …. Aku akan mem- bawa pesan ini ke Kanada dan saya mencoba berusaha mengajak lebih banyak orang muda ke gereja.” Sumber: ucanews.com, Catholic News Service

2. Mendalami Pesan Cerita