Diskusi Dialog tentang Berbagai Cara PraktIk Hukuman Mati Penjelasan

287 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti seterusnya adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. Itu berarti, menurut UUD 1945 dan Pancasila, hukum positif yang memberlakukan pidana mati tidak pantas untuk dipertahankan. Dengan demikian, eksekusi mati terhadap Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu bersifat inskonstitusional dan menjadi bentuk ketidakadilan yang paling fundamental. Ketidakadilan terhadap Tibo dan kawan-kawannya kian jelas dan meluas mengingat Tibo dan kawan-kawan adalah saksi utama yang masih amat dibutuhkan untuk menuntaskan pengungkapan kejahatan kemanusiaan di Poso. Dengan tewasnya Tibo dan kedua rekannya, tewas juga proses penegakan keadilan bagi rakyat di Poso. Para aktor utama kejahatan kemanusiaan di Poso akan tetap berkeliaran. Bersamaan dengan kematian Tibo dan kawan-kawannya, penguasa republik ini telah mematikan keadilan dan menguburkan prospek pengungkapan kasus Poso untuk selamanya Meski dengan hati tersayat karena kematian Tibo dan kedua rekannya menegaskan kematian rasa keadilan di negeri ini, kita tetap berharap semoga eksekusi mati terhadap mereka merupakan eksekusi terakhir di Indonesia. Biarlah setelahnya, segera dihapus pemberlakuan hukuman mati di negeri Pancasila Indonesia. Biarlah hukuman mati terkubur bersama Tibo dan kedua temannya. Jangan ada lagi arogansi kekuasaan yang sewenang-wenang menghabisi nyawa manusia, apa pun alasannya Aloys Budi Purnomo Rohaniwan; Pemimpin Redaksi Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan, Semarang Sumber: Kompas, 23 September 2006.

2. Diskusi

• Guru mengajak para peserta didik merumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk berdiskusi, sebagai berikut. 1. Apa pesan keseluruhan dari artikel tersebut? 2. Apa itu hukuman mati? 3. Apa pendapatmu tentang hukuman mati yang telah dilaksanakan , jika ditinjau dari isi ajaran UUD 45? 4. Apakah hukuman mati tersebut dapat dibenarkan dari sisi Undang-Undang? 5. Mengapa hukuman mati tersebut tidak memenuhi rasa keadilan?

3. Dialog tentang Berbagai Cara PraktIk Hukuman Mati

• Guru mengajak para peserta didik untuk berdialog, dengan pertanyaan-pertanyaan, sebagai berikut. 288 Buku Guru Kelas XI SMASMK 1. Apa sajakah cara-cara praktik hukuman mati terhadap manusia di dunia ini? 2. Apa pendapatmu tentang hal itu?

4. Penjelasan

• Guru memberikan penjelasan berdasarkan jawaban, tanggapan para peserta didik, dengan cara dialog, Dalam sejarah, dikenal beberapa cara pelaksanaan hukuman mati, sebagai berikut. - Hukuman pancung: hukuman dengan cara potong kepala; peserta didik diminta untuk menyebutkan negara kawasan manakah yang sampai kini mempraktikkan cara tersebut - Sengatan listrik: hukuman dengan cara duduk di kursi yang kemudian dialiri listrik bertegangan tinggi; peserta didik diminta untuk menyebutkan negara ka- wasan manakah yang sampai kini mempraktikkan cara tersebut - Hukuman gantung: hukuman dengan cara digantung di tiang gantungan; ; peser- ta didik diminta untuk menyebutkan negara kawasan manakah yang sampai kini mempraktikkan cara tersebut - Suntik mati: hukuman dengan cara disuntik obat yang dapat membunuh; ; peser- ta didik diminta untuk menyebutkan negara kawasan manakah yang sampai kini mempraktikkan cara tersebut - Hukuman tembak: hukuman dengan cara menembak jantung seseorang, biasan- ya pada hukuman ini terpidana harus menutup mata untuk tidak melihat ekseku- tornya; peserta didik diminta untuk menyebutkan negara kawasan manakah yang sampai kini mempraktikkan cara tersebut - Rajam: hukuman dengan cara dilempari batu hingga mati.; peserta didik diminta untuk menyebutkan negara kawasan manakah yang sampai kini mempraktikkan cara tersebut

5. Diskusi Berbagai Pandangan tentang Hukuman Mati