Faktor-faktor yang Memepengaruhi Kepuasan Kerja

bekerjalebihgiat.Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif, meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, serta mengimbangi kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini.Perusahaan yang tergolong modern, saat ini banyak mengaitkan gaji dengan kinerja.

2.1.3. Faktor-faktor yang Memepengaruhi Kepuasan Kerja

Ada beberapa faktor yang menentukan dalam kepuasan kerja yang disebutkan oleh Robbins 2002:56 1. Kerja yang secara mental menantang Karyawan cenderung menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan serta menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai seberapa baik mereka mengerjakan.Karakteristik ini membuat kerja secara mental menantang.Pekerjaan yang kurang menantang menciptakan kebosanan, sebaliknya terlalu banyak tantangan dalam pekerjaan dapat menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan mengalami kesenangan dan kepuasan. 2. Ganjaran yang pantas Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan sebagai adil, tidak kembar arti, dan selaras dengan harapan mereka. Bila upah dianggap sebagai kondisi adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA standar upah yang ada, maka karyawan akan cenderung merasakan kepuasan. Tentu saja, tidak semua orang mengejar uang. Banyak orang yang bersedia menerima dengan baik gaji yang lebih kecil untuk bekerja dalam organisasi yang sesuai dengan keinginannya atau dalam pekerjaan yang kurang menuntut tantangan yang terlalu besar serta mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam jam kerja. Tetapi kunci penting yang mengaitkan upah dengan kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan, akan tetapi yang lebih penting adalah persepsi keadilan. Demikian pula karyawan yang berusaha untuk mendapatkan kebijakan dan promosi yang lebih banyak, serta status social yang lebih tinggi. Oleh karena itu individu-individu yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil fair and justice mereka cenderung akan mengalami kepuasan yang lebih besar dari pekerjaan mereka. 3. Kondisi kerja yang mendukung Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan dalam mengerjakan tugas. Sejumlah riset menunjukkan bahwa karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya. Oleh karena itu, seharusnya temperature suhu, cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain tidak skstrem. 4. Rekan kerja yang mendukung Karyawan mengharapkan untuk bisa mendapatkan sesuatu yang lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud material dari pekerjaannya. Bagi kebanyakan karyawan, bekerja juga mengisi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan sekerja yang menyenangkan dapat mengarahkan kepada peningkatan kepuasan kerja.Perilaku seorang atasan juga merupakan determinan utama dari kepuasan. Penelitian menunjukkan bahwa kepuasan karyawan akan meningkat bila atasannya langsung bersifat ramah dan dapat memahami karyawannya, memberikan pujian atas kinerja yang baik, mendengarkan pendapat karyawan, serta mampu menunjukkan suatu minat pribadi pada mereka. 5. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan Pada hakikatnya individu dengan tipe kepribadian yang kongruen sama dan selaras dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya akan merasakan bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntunan dari pekerjaan mereka. Dengan demikian individu tersebut akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk berhasil pada pekerjaan tersebut, dan karena sukses ini, individu tersebut juga mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk mencapai kepuasan yang tinggi dalam pekerjaannya.

2.1.4. Definisi Organizational Citizenship Behavior OCB

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Psychological Capital dengan Organizational Citizenship Behavior pada Kkaryawan PT. TELKOM H.M Yamin Medan

13 106 115

Pengaruh Persepsi Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Karyawan PT. Perkebunan Nusantara II (persero) Kebun Limau Mungkur Medan

5 85 136

Perbedaan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Ditinjau dari Tipe Komitmen Organisasi dan Jenis Kepribadian Big-five pada Karyawan PT X

2 81 94

Pengaruh Religiusitas Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Guru Muslim

10 127 140

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Karyawan Auto2000 Cabang Gatot Subroto Medan

1 28 91

Pengaruh Etika Kerja Islam Terhadap Kepuasan Kerja, Organizational Citizenship Behavior Dan Komitmen Organisasional Pada Bank Syariah Mandiri Medan

4 87 103

Pengaruh Pekerjaan Itu Sendiri, Penyelia, Rekan Kerja, Promosi, Gaji Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada PT. BRI (Persero) Tbk Cabang Medan Putri Hijau

0 0 33

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Definisi Kepuasan Kerja - Pengaruh Pekerjaan Itu Sendiri, Penyelia, Rekan Kerja, Promosi, Gaji Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada PT. BRI (Persero) Tbk Cabang Medan Putri Hijau

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Pekerjaan Itu Sendiri, Penyelia, Rekan Kerja, Promosi, Gaji Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada PT. BRI (Persero) Tbk Cabang Medan Putri Hijau

0 0 7

Pengaruh Pekerjaan Itu Sendiri, Penyelia, Rekan Kerja, Promosi, Gaji Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada PT. BRI (Persero) Tbk Cabang Medan Putri Hijau

0 0 15