153 keyakinan bahwa alasan Israel yang didalangi
Amerika adalah bersifat pragmatis. Kenyataannya adalah memang Timur Tengah adalah tanah yang
menjanjikan terkait ladang-ladang minyaknya. Kekuasaan akan tercapai dengan mudah apabila
disokong faktor materi. Sedangkan analisis terhadap politik luar
negeri Indonesia sendiri adalah berkaitan dengan dukungan dan tuntutan dari masyarakat Indonesia
sendiri. Posisi yang selalu diarahkan netral mem- buat Indonesia tidak berkawan. Tekanan moril dari
solidaritas sebagai sesama negara Islam telah mem- bawa Indonesia mengambil sikap. Ini dapat ber-
kaitan dengan pemunculan image bahwa Indonesia sangat membenci konflik dan sangat peduli ter-
hadap bangsa lain. Dampak positifnya adalah melahirkan stigma positif dan kepercayaan dari
masyarakat dunia terhadap Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia justru merupakan
negara yang patut dibantu. Citra positif akan me- mudahkan Indonesia menerima berbagai bantuan
dan dukungan di saat posisinya tidak menguntung- kan. Sedangkan di sisi lain efek yang muncul adalah
memburuknya hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat sebagai negara donor yang menjadi kreditor
bagi Indonesia. Posisi ini jelas akan merugikan, apalagi apabila ternyata dampaknya tidak meram-
bah pada bidang-bidang high politics saja tetapi juga bidang low politics yang langsung berakibat
pada masyaralat umum.
Implementasi Politik Luar Negeri Bebas Aktif dalam Konflik Israel-Lebanon
Implementasi Kebijakan Luar Negeri
154
H. Peranan Diplomasi
Hubungan Internasional sebagai suatu studi, melibatkan berbagai perspektif yang memperkaya
hirauannya. Sebagai suatu fenomena, hubungan internasional melibatkan aktor-aktor yang tidak
unitary atau tunggal. Aktor ini terdiri dari negara state actor, aktor nonnegara nonstate actors,
dan individu. State atau negara, memiliki kapabilitas yang formal dalam menjalankan hubungan inter-
nasional. Tentu saja akan berhubungan dengan negara-negara lain bersama kepentingan masing-
masing yang saling bertentangan. Indonesia sebagai aktor negara turut serta dalam penyelesaian konflik
di Lebanon adalah wujud dari politik luar negerinya. Mencermati hal di atas, adalah menarik, bila
kita menggunakan analisis unsur politik luar negeri dari James N. Rosenau. Pemikiran Rosenau mengenai
politik luar negeri dibagi menjadi empat unsur, yang ruang lingkupnya, yaitu: 1 orientasi politik
luar negeri, 2 Peranan nasional, 3 tujuan objectives politik luar negeri, dan 4 Tindakan
action. 1. Orientasi yang terdiri dari sikap, persepsi dan
nilai yang diderivasi dari pengalaman sejarah dan sirkumtansi strategik yang menandai
tempatposisi negara dalam politik dunia. Hal ini berakar pada tradisi dan aspirasi dari masya-
rakatnya dan dibagi oleh kebanyakan dari para anggotanya. Misalnya: Orientasi Politik Luar
Negeri Republik Indonesia yang bebas-aktif; 2. Komitmen dan rencana untuk bertindak, di mana
para pejabat mengembangkan bagi promosi
dan pemeliharaan situasi di luar negeri yang konsisten dengan orientasi. Hal ini merujuk
secara beragam pada strategi, keputusan, dan kebijakan. Rencana ini terdiri dari tujuan-
tujuan spesifik dan sarana bagi pencapaian dalam rangka merespons pada kesempatan-
tujuan dan peluang-peluang; 3. Perilaku di mana para individu mewakili negara-
nya untuk berbuat ataupun tidak dalam interaksi mereka dengan para individu dan kelompok dari
negara lain di manapun Rosenau, 1976:16-17 Konflik di Lebanon adalah suatu fenomena
hubungan internasional yang sangat lazim terjadi sejak munculnya negara-bangsa dan jauh sebelum-
nya. Perang dapat terjadi karena beberapa sebab, di antaranya karena struktur kekuatan dan aliansi
dalam sistem internasional yang selalu berubah, faktor internal dalam suatu negara, sistem yang
otoriter, paham kapitalis, dan juga bisa disebab- kan oleh adanya kesalahpahaman serta tekanan
dalam krisis pembuatan keputusan Griffiths, 2002: 321-322.
Di lain pihak tentu saja konlfik dapat ber- pengaruh baik terhadap negara yang bersengketa,
terhadap negara yang turut serta dalam penye- lesaian konflik, bahkan yang tidak berhubungan
sekalipun. Hal ini adalah suatu korelasi hubungan internasional dan sistem internasional yang terdiri
dari negara-negara dengan kepentingannya. Dalam buku On War, ahli strategi dari Prussia
Jerman, Karl von Clausewitz, memberikan per- nyataan terkenalnya bahwa perang tidak lain
merupakan perluasan diplomasi dengan cara yang
Implementasi Politik Luar Negeri Bebas Aktif dalam Konflik Israel-Lebanon
155