Prinsip Geografis Tanah Air

Implementasi Kebijakan Luar Negeri 54 negara non-Blok, negara-negara berkembang, Negara- negara Organisasi Konferensi Islam, negara-negara Asia Pasifik, maupun negara-negara Samudra Hindia dan forum kerja sama lainnya. Peningkatan ketahanan nasional haruslah didukung sepenuhnya dengan jalan mengembangkan ketahanan di segala bidang kehidupan di seluruh tanah air. Jika ada bagian dari tanah air yang masih rawan, maka hal tersebut akan dapat mengganggu ketahanan nasional secara keseluruhan. Demikian halnya dengan ketahanan regional, terutama di kawasan ASEAN, keta- hanan regional tersebut perlu dimantapkan dengan meningkatkan ketahanan nasional masing-masing anggotanya, mengembangkan hubungan kerja sama dan keserasian yang dinamis antaranggotanya. Indonesia kini beruntung berada dalam suatu situasi kawasan yang damai dan yang sangat mengun- tungkan untuk melaksanakan pembangunan di berbagai bidang, serta untuk meningkatkan kualitas pengamalan terhadap wawasan kebangsaan kita. Hampir tidak pernah Indonesia, dan kawasan sekitarnya berada dalam situasi damai dan kerja sama seperti sekarang ini. Peace dividend tersebut seharusnya dapat kita manfaatkan semaksimal mungkin. Politik luar negeri adalah pencerminan dan ujung tombak dari politik dalam negeri. Tugas-tugas tersebut telah dilaksanakan antara lain dengan mem- perjuangkan pengakuan dunia internasional terhadap konsepsi Wawasan Nusantara Archipelagic State Principles dalam konferensi Hukum Laut PBB yang telah menghasilkan Konvensi Hukum Laut 1982. Demikian pula dalam menggalang kerja sama dan solidaritas ASEAN, termasuk dalam kebijaksanaan- 55 kebijaksanaan lainnya yang mendukung kestabilan dan ketahanan nasional dan ketahanan regional dalam usaha yang tetap memperjuangkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, dan dalam meningkatkan peranan- nya melaksanakan preventive diplomacy untuk me- manage potential conflicts, sehingga dapat mengalihkan potensi-potensi konflik tersebut menjadi potensi-potensi kerja sama. Karena itu perkembangan-perkembangan Internasional yang terjadi dewasa ini, dan di masa depan akan tetap dipantau secara hati-hati dan terus menerus untuk: 1 mempelajari pengaruhnya terhadap bangsa Indonesia, baik negatif maupun positif; 2 untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk kepentingan pembangunan; 3 mengurangi dampak negatif yang dapat mengancam keberadaan wawasan nusantara yang dapat mempengaruhi ketahanan nasional Indonesia. Untuk mewujudkan suatu negara kepulauan diperlukan suatu proses dan keputusan politik yang strategis, yang dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang menjadi doktrin kehidupan berbangsa dan ber- negara. Sikap politiknya dapat dinyatakan dalam suatu komitmen dan tindakan nyata baik yang berdampak ke dalam maupun ke luar, antara lain meliputi: a. Penegakkan kedaulatan dan hukum di laut Asas negara kepulauan telah dituangkan dalam Undang-undang Nomor 4Prp. Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia. Penegakkan Hukum dan

E. Interelasi Wawasan Kebangsaan dan UNCLOS 82

Implementasi United Nation Convention on The Law of The Sea ‘82 Unclos ‘82 di Indonesia Implementasi Kebijakan Luar Negeri 56 Kedaulatan di laut memiliki peranan penting, ter- utama pada tahun-tahun pertama setelah diundang- kannya UU No. 4 Tahun 1960, hal ini disebabkan karena penegakkan kedaulatan dan hukum di laut mencerminkan kemampuan untuk memaksakan berlakunya Undang-undang ini dengan menindak pihak yang melanggar ketentuan-ketentuan UU No. 4Prp. Tahun 1960 maupun Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1962. b. Penajaman fungsi dan organisasi keamanan laut Permasalahan yang lebih sulit adalah pelanggaran oleh kapal-kapal nelayan asing Indonesia tanpa ijin. Tentang pelanggaran nelayan asing ini telah banyak kasus yang ditangani dan diselesaikan lewat jalur hukum. Kemampuan kita dalam menangkap nelayan ilegal dan menyelesaikan lewat jalur hukum dengan cara melelang kapal tersebut dan biasanya dibeli oleh pemilik, merupakan suatu cara yang tepat karena tidak menimbulkan permasalahan rumit seperti deportasi dan pemeliharaan kapal. Dengan diundangkannya ZEEI pada tahun 1980, permasalahan bertambah rumit, karena daerah yang harus diawasi dan ditegakkan hukumnya menjadi lebih luas. Penangkapan ikan tanpa izin bukan merupakan satu-satunya gangguan keamanan laut, justru di sisi lain ternyata masih ada permasalahan lain seperti perompakan, imigran gelap dan pembajakan, semuanya memerlukan penanganan dalam konteks keamanan laut yang berbeda dengan pertahanan laut yang menyangkut pelanggaran kedaulatan negara. Penanganan keamanan laut di Indonesia melibatkan beberapa instansi yang masing-masing memiliki wewenang sesuai dengan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 57 Instansi yang berwenang tersebut terdiri dari Angkatan Laut. KPLP, Bea Cukai, Imigrasi, dan Satpolair. Per- masalahan dalam penanganan Keamanan laut akan diminimalkan melalui kerja sama yang terpadu dan terkoordinasi. c. Pengelolaan lingkungan hidup. Masalah lingkungan hidup dewasa ini menjadi masalah yang hangat diperbincangkan dalam tata hubungan Internasional. Komitmen politik kita ter- hadap pelestarian lingkungan laut telah dibuktikan dengan adanya ketentuan tentang pencemaran, dan upaya menangkal pencemaran laut baik dari luar maupun dari dalam. Adapun yang berkepentingan terhadap lingkungan laut yang lestari adalah: 1 permukiman penduduk dan kesehatan umum; 2 kepentingan rekreasi dan wisata; 3 kepentingan perikanan dan kekayaan hayati lainnya. Sumber atau penyebab pencemaran atau degradasi lingkungan laut antara lain: limbah buangan dari kapal-kapal, kecelakaan kapal, pengeboran lepas pantai dan yang paling besar adalah limbah dari darat melalui sungai-sungai atau pembuangan kotoran di pantai. Salah satu contoh pencemaran yang mengundang perhatian berbagai negara adalah kecelakaan kapal Show Maru” dan ”Exxon Valdez.” Salah satu hal yang harus ditetapkan dalam usaha pelestarian lingkungan laut adalah penetapan standar baku air laut yang bersih, standar baku yang ada baru untuk air tawar. Tanpa adanya standar ukuran air laut yang bersih akan sukar sekali diadakan pengaturan yang bertujuan perlindungan lingkungan laut dan pemeliharaan kelestariannya. Persoalan pencemaran lingkungan laut merupakan salah satu permasalahan Implementasi United Nation Convention on The Law of The Sea ‘82 Unclos ‘82 di Indonesia