113 Untuk setiap setengah gambar selama sembilan baris dari blanking vertikal
setelah pulsa sinkronisasi vertikal dan pulsa penyama, dikirimkan pulsa identifikasi dalam bentuk pembawa warna termodulasi.Untuk menekan
gangguan-gangguan pada pembawa warna, dilakukan penekanan pada frekuensi tengah pembawa warna dengan pre-emphasis.Deviasi frekuensi
untuk sinyal B - Y adalah 230 KHz dan untuk sinyal R - Y adalah 280 KHz.Lebar daerah untuk pengiriman sinyal pemodulasian warna 1,3 MHz .
Hal yang menarik dari kompatibilitas adalah: pada informasi warna yang hanya mempunyai lebar band yang relatip kecil, dengan demikian frekuensi
deviasinyapun kecil, itu berarti amplitudo sinyalnya kecil. Dengan begitu sistim SECAM mempunyai kemungkinan gangguan lebih besar dibanding
sistim PAL dan NTSC.
D. Aktifitas Pembelajaran
Peserta diklat diharapkan mampu mengidentifikasi norma dasar yang ditentukan dalam normalisasi CCIR dan memahami sistem pengolahan warna sistem PAL,
SECAM dan NTSC.
E. LatihanTugas
1. Sebutkan macam metoda pemancaran sinyal warna pada televisi warna 2. Jelaskan fungsi pembawa bantu warna
3. Jelaskan penyebaran sinyal luminan pada daerah frekuensi gambar 4. Jelaskan letak energi sinyal warna pada daerah frekuensi gambar
5. Jelaskan prinsip pemancaran sinyal warna 6. Jelaskan fungsi burst warna pada sinyal televisi
F. Rangkuman
Terdapat beberapa normalisasi televisi, dan suatu negara menganut salah satu norma yang ada. Penerimaan pemancaran televisi yang dipancarkan dengan
norma berbeda-beda tidak mungkin dengan sebuah televisi yang sudah ada. Untuk itu diperlukan sebuah televisi dengan norma yang banyak. Didalam norma
ditetapkan:
114
Modul – Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru ElektronikaAudio - Video
1. Jenis modulasi dan polaritas modulasi pembawa gambar. 2. Jenis modulasi pembawa suara.
3. Jarak frekuensi antar frekuensi pembawa gambar dan frekuensi pembawa suara.
4. Lebar daerah kanal pengiriman. 5. Jumlah baris.
6. Frekuensi antara IF dari pembawa gambar dan pembawa suara
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Guru setelah menyelesaikan latihan dalam modul ini diharapkan mempelajari kembali bagian-bagian yang belum dikuasai dari modul ini untuk dipahami secara
mendalam sebagai bekal dalam melaksanakan tugas keprofesian guru dan untuk bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji kompetensi guru dengan ketuntasan
minimal materi 80. Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya guru berkewajiban mengikuti
uji kompetensi. Dalam hal uji kompetensi, jika hasil tidak dapat mencapai batas nilai minimal ketuntasan yang ditetapkan, maka peserta uji kompetensi wajib
mengikuti diklat sesuai dengan grade perolehan nilai yang dicapai.
H. Kunci Jawaban
1. Macam metoda pemancaran sinyal warna pada televisi warna adalah: a. Metoda pemancaran sistem paralel
b. Mteoda pemancaran sistem berurutan. 2. Fungsi pembawa bantu warna adalah untuk memancarkan sinyal warna.
3. Penyebaran sinyal luminan pada daerah frekuensi gambar adalah bahwa daerah frekuensi dari sinyal gambar terletak pada harmonisa-harmonisa dari
frekuensi horisontal dengan frekuensi-frekuensi sisinya dalam jarak 25 Hz, 50 Hz, 75 Hz, 100 Hz, dan seterusnya.
4. Letak energi sinyal warna pada daerah frekuensi gambar adalah bahwa pada pembawa bantu warna dan gambar membentuk superposisi frekuensi
gelombang sinus yang akan mengakibatkan timbulnya titik-titik hitam dan putih pada layar gambar. Semakin jauh kedua pembawa tersebut dipisahkan
115 akan semakin tinggi frekuensi sinus hasil superposisi dan semakin halus
bintik-bintik terang gelap yang ditampakkan pada layar. 5. Prinsip dari pemancaran sinyal warna adalah bahwa pesan informasi
warna dipancarkan oleh sinyal sub pembawa warna, tetapi gelombang pembawanya sendiri tidak ikut serta.
6. Fungsi burstwarna adalah untuk menyinkronkan frekuensi serta fasa osilator 4,43 Mhz.
116
Modul – Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru ElektronikaAudio - Video
117
KEGIATAN PEMBELAJARAN 11: PENGOLAHAN RASTER DAN WARNA PADA SISTEM PENERIMA
TELEVISI
A. Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diklat diharapkan mampu mengidentifikasi fungsi sistem penerima televisi.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat mampu meengidentifikasi fungsi raster pada sistem pemancar dan penerima televisi
2. Peserta diklat mampu mengidentifikasi sistem warna pada pemancar dan penerima televisi
C. Uraian Materi
1. Pengolahan Raster Gambar
Gambar pada layar penerima televisi terbentuk karena adanya raster gambar yang berupa sapuan garis. Perlu adanya sinkronisasi antara raster di pemancar
dan penerima, bila tidak sinkron maka tidak akan terbentuk gambar.
a. Penyapuan gambar raster
Penyapuan gambar dalam tabung pengambil gambar dan untuk penyusunan titik-titik nyala diatas layar gambar, televisi tidak hanya memerlukan
pembelokan sinar elektron dari kiri ke kanan melainkan juga dari atas ke bawah.
b. Pengaturan Baris
Untuk mendapatkan kesan sebuah gambar yang bergerak, dengan memanfaatkan kelambanan mata manusia, paling sedikit ditampilkan 20
gambar tiap detiknya. Televisi menggunakan 25 gambar penuh setiap detik. Jumlah pergantian gambar ini cukup untuk menampilkan adegan bergerak.
Gangguan berupa kedipan yang kuat dan pada pandangan yang lama akan melelahkan.