F. Sistematika Penulisan Bab I
Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini mengemukakan secara rinci studi kasus yang berisi tentang teori teori yang akan digunakan sebagai landasan penelitian dan
pembahasan masalah.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian waktu penelitian, sample, variabel penelitian, definisi operasional data yang dibutuhkan, teknik
pengambilan data dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan Aqua Danone
Bab ini menguraikan tentang Profile Perusahaan Aqua Danone
Bab V Analisis Dan Pembahasan Data
Bab ini mengemukakan penelitian dan analisis data berdasarkan pada data yang diperoleh dan berdasarkan landasan teori
Bab VI Kesimpulan
Bab ini mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis serta saran atau sumbangan pikiran penulis serta keterbatasan penulis
dalam melakukan penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Bab II Kajian Teori
A. Landasan Teori 1. Landasan tentang Corporate Social Responsibility CSR
Secara umum Corporate Social Responsibility CSR merupakan peningkatan kualitas kehidupan dan mempunyai arti adanya kemampuan
manusia sebagai individu anggota komunitas untuk dapat menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati serta memanfaatkan
lingkungan hidup termasuk perubahan perubahan yang ada sekaligus memelihara. Atau dengan kata lain merupakan cara perusahaan mengatur
proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas. Dapat juga dikatakan sebagai proses penting dalam pengaturan biaya yang
dikeluarkan dan keuntungan kegiatan bisnis dari stakeholders baik secara internal pekerja, shareholders dan penanam modal, maupun secara
eksternal kelembagaan pengaturan umum, anggota anggota komunitas, kelompok komunitas sipil dan perusahaan lain.
Tanggung jawab perusahaan secara sosial tidak hanya terbatas pada konsep pemberian donor saja, tapi konsepnya sangat luas dan tidak bersifat
statis dan pasif, hanya dikeluarkan dari perusahaan, akan tetapi hak dan kewajiban yang dimiliki bersama antar stakeholders. Konsep Corporate
Social Responsibility melibatkan tanggung jawab kemitraan antara pemerintah, lembaga sumber daya komunitas, juga komunitas setempat
lokal. Kemitraan tidaklah bersifat pasif dan statis, karena kemitraan ini merupakan tanggungjawab bersama secara sosial antar stakeholders.
Menurut Post Lawrence Weber dalam Bussiness and Society 2002: 2: The Meaning of Corporate Social Responsibility means that a
corporation should be held accountable for any of its actions that affect people, their communities, and their environment. It implies
that harm to people and society should be acknowledged and corrected if at all possible. It may require a company to forgo some
profits if its social impacts seriously hurt some of its stakeholders or if its funds can be used to have a positive social impacts.
Sedangkan menurut The World Business Council for Sustainable Development WBCSD, CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi
dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas
komunitas setempat lokal dalam komunitas secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Dari pernyataan ini, terlihat
adanya usaha untuk ikut terlibat dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan sehingga kemandirian sebuah komunitas menjadi tolak ukur
keberhasilan sebuah usaha. Dari kedua pendapat di atas yang dimaksud dengan CSR adalah
peningkatan kualitas kehidupan yang berarti adanya kemampuan manusia sebagai individu anggota komunitas untuk dapat menanggapi keadaan
sosial yang ada, dan dapat menikmati serta memanfaatkan lingkungan hidup termasuk perubahan-perubahan yang ada sekaligus memelihara.
Dengan kata lain CSR merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas.