Populasi Dan Sampel Uji Validitas dan Reliabilitas

menggunakan tehnik Korelasi Product Momen angka kasar. Adapun rumusnya sebagai berikut: { } { } 2 2 2 2 ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ − − − = Y Y N X X N Y X XY N r xy Sugiyono, 2004:182 Keterangan : xy r : koefisien korelasi X dan Y N : jumlah subyek ¦ XY : Jumlah nilai X dan Y ¦ X : jumlah nilai X ¦ Y : jumlah nilai Y Kriteria pengujian butir soal dikatakan valid atau sahih apabila koefisien korelasi r hitung berharga positif dan sama atau lebih besar dari r tabel yang taraf signifikansinya 5. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua indikator Brand Social Responsibility, Brand Image dan Loyalitas Konsumen terwakili. 2. Uji reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas dan didapatkan butir butir pertanyaan atau pernyataan yang valid, selanjutnya terhadap butir butir tersebut rumus diuji keandalannya yaitu dengan menggunakan uji reliabilitas dengan menggunakan Alpha Cronbach. Adapun rumusnya sebagai berikut: » ¼ º « ¬ ª ¦ − »¼ º «¬ ª − = t b k k r n 2 2 1 1 δ δ Keterangan: r n = reliabilitas instrumen k = jumlah butir soal Σσ 2 b = jumlah varian butir σ 2 t = varian total Suharsimi Arikunto 2002:171 Setelah diperoleh koefisien reliabel, kemudian dikonsultasikan dengan harga kategori nilai r, yaitu : Antara 0,00 sampai 0,199 : sangat rendah. Antara 0,20 sampai 0,399 : rendah. Antara 0,4 0 sampai 0,599: sedang. Antara 0,60 sampai 0,799 : kuat. Antara 0,80 sampai 1,000 : sangat kuat. Sugiyono, 2004:183 Pelaksanaan analisis reliabilitas instrumen menggunakan bantuan komputer SPSS program uji keterandalan tehnik Alpha Cronbach. Dengan ketentuan harga r hitung variabel Brand Image dan Loyalitas Konsumen harus lebih besar dari r tabel sehingga dapat dikatakan reliabel. 3. Kategorisasi Variabel Data yang telah diolah kemudian diukur dalam kategori tertentu untuk mengetahui nilai dari variabel yang bersangkutan. Interval penilaian per variabel ditentukan dengan menggunakan rumus K NR NT Interval − = Keterangan: NT = Nilai Tertinggi NR = Nilai Terrendah K = Jumlah Kategori Dalam pengukuran ini penulis menggunakan 3 kategorisasi untuk mengukur interval tiap variabel. Dari hasil perhitungan didapat 3 kategorisasi dalam penilaian interval per variabel seperti dibawah ini Antara 10 sampai 23,3 = Buruk Antara 23,4 sampai 36,5 = Sedang Antara 36,6 sampai 50 = Baik Pengkategorian dapat dilakukan setelah rata rata nilai mean variabel Brand Social Responsibility, Brand Image dan Loyalitas konsumen ditemukan I. Teknik Analisis Data dan pengujian hipotesis Analisis data merupakan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah penelitian deskriptif Sugiyono, 1999 : 170. Teknik analisis data yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment. Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis pertama, apakah ada hubungan antara Brand Social Responsibility Xdengan Brand Image Y 1 , dan juga digunakan untuk menguji hipotesis kedua, apakah ada hubungan antara Brand Social Responsibility X dengan Loyalitas Konsumen Y 2 . Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan mengkonsultasikan r hitung dari r tabel pada taraf signifikansi 5. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : { } { } 2 2 2 2 ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ − − − = Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan: xy r : Koefisien korelasi X dan Y N : jumlah subjek ™XY : hasil kali dari X dan Y ™X : jumlah nilai X ™Y : jumlah nilai Y Sugiono, 2004:182 Pedoman yang digunakan adalah jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel pada taraf signifikansi 5 dan N = 100, maka hipotesis diterima, dan sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel dengan taraf signifikansi 5 berarti hipotesis ditolak. Setelah diperoleh koefisien reliabel, kemudian dikonsultasikan dengan harga kategori nilai r, yaitu : Antara 0,00 sampai 0,199 : sangat rendah. Antara 0,20 sampai 0,399 : rendah. Antara 0,4 0 sampai 0,599: sedang. Antara 0,60 sampai 0,799 : kuat. Antara 0,80 sampai 1,000: sangat kuat. Sugiyono, 2004:183 Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi parsial dihitung dengan rumus: 2 1 2 r n r t − − = t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel r = korelasi product momen n = jumlah sampel Sugiyono, 2004 : 184 42

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN

A. Profil Perusahaan Aqua Danone

PT AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama lebih dari 30 tahun, kini AQUA memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia. Kegiatan fisik perusahaan dimulai pada bulan Agustus 1973, ditandai dengan pembangunan pabrik di kawasan Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Percobaan produksi dilaksanakan pada bulan Agustus1974 dan produk komersil dimulai sejak tanggal 1 Oktober 1974 dengan kapasitas produksi 6 juta liter setahun. Produk pertamanya adalah AQUA botol kaca 950 ml yang kemudian disusul dengan kemasan AQUA 5 galon, pada waktu itu juga masih terbuat dari kaca. Tahun 1974 hingga tahun 1978 merupakan masa-masa sulit karena masih rendahnya tingkat permintaan masyarakat terhadap produk AQUA. Dengan berbagai upaya dan kerja keras, AQUA mulai dikenal masyarakat, sehingga penjualan dapat ditingkatkan dan akhirnya titik impas berhasil dicapai pada tahun 1978. Saat itu merupakan titik awal perkembangan pesat produk AQUA yang selanjutnya terus berkembang hingga sekarang. Semula produk AQUA ditujukan untuk masyarakat golongan menengah atas, baik perkantoran maupun rumah tangga dan restoran. Namun, saat berbagai jenis kemasan baru : 1500ml, 500ml, 220ml, dari kemasan plastik mulai diproduksi sejak 1981, maka produk AQUA dapat terjangkau oleh masyarakat luas, karena mudahnya transportasi dan harga terjangkau. Perhatian terhadap lingkungan, telah lama menjadi hal yang diprioritaskan oleh AQUA. Kepedulian inilah yang mendasari kebijakan AQUA untuk tidak menggunakan air dari dalam tanah, melainkan menggunakan air yang mengalir secara alami dari mata air di permukaan tanah. Prioritas AQUA terhadap lingkungan adalah: 1. Meminimalkan risiko kerusakan lingkungan di sekitar kawasan produksi 2. Meminimalkan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh proses pengemasan 3. Melindungi sumber air dengan cara tidak menggunakannya secara berlebihan 4. Melindungi dan mengembangkan lingkungan sumber air 5. Mengembangkan tanggung jawab sosial di sekitar lokasi sumber air yang menjadi kawasan produksi 6. Mengembangkan tanggung jawab lingkungan berupa penyelenggaraan program daur ulang. Selama bertahun-tahun AQUA telah berhasil menjadi perusahaan yang secara progresif memperhatikan dan melindungi lingkungan. Prinsip inilah yang membuat AQUA mengembangkan tanggung jawab proaktif dalam mengukur kinerjanya. AQUA senantiasa melakukan pendekatan yang berorientasi pada kepedulian terhadap lingkungan di sekitar kawasan AQUA, baik pada skala lokal maupun internasional. AQUA telah menetapkan kebijakan baru yang strategis untuk menggunakan investasinya demi mendorong kondisi masyarakat setempat yang lebih positif. Tujuan kebijakan ini adalah memberikan inspirasi dan mendorong masyarakat lokal mencapai kemajuan secara bertahap. Kebijakan tersebut meliputi program investasi yang inovatif bagi masyarakat di lokasi produksi AQUA.

B. Perkembangan Perusahaan

1. Mata Air Pegunungan yang mengalir sendiri Tahun 1981, AQUA memutuskan untuk mengganti bahan baku yang semula dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri self flowing spring. 2. Perluasan Produksi Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat, lisensi untuk memproduksi AQUA diberikan kepada PT Tirta Jayamas Unggul di Pandaan, Jawa Timur pada tahun 1984 dan Tirta Dewata Semesta di Mambal, Bali pada tahun 1987. Upaya ekspor dirintis sejak mei 1987 dan terus berjalan baik hingga kini mencakup Singapura, Malaysia, Maldives, Fiji, Australia, Timur Tengah dan Afrika. Total kapasitas produksi dar seluruh pabrik AQUA pada saat ini adalah 1,665 milyar liter per tahun.

Dokumen yang terkait

Pengaruh diferensiasi produk terhadap brand image Nokia Nseries pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

1 46 91

Analisis pengaruh penetapan harga, promosi pemasaran dan brand image terhadap keputusan pembelian dan loyalitas konsumen: studi kasus pada sebagian masyarakat Bintaro Jaya

0 5 230

Pengaruh Brand awareness, brand assosiation, perceived quality, dan brani image terhadap loyalitas konsumen sepeda motor honda : studi kasus pada mahasiswa uin syarif hidayatullah jakarta

0 9 112

Pengaruh harga (price), trust in brand, dan brand image terhadap brand loyality (studi kasus pada konsemen motor honda di kota Tangerang)

0 9 167

Analisis pengaruh penggunaan tagline dan persepsi konsumen dalam pembentukan brand awareness suatu produk : studi kasus pada iklan coca cola

15 63 123

Analisis pengaruh event sponsorship dan persepsi konsumen dalam membentuk brand image produk PT. astra honda motor (AHM); studi kasus pada konsumen sepeda motor honda di wilayah Karang Mulya Ciledug

2 49 120

Hubungan antara sikap dan keputusan membeli produk merek lokal pada konsumen

0 3 108

Analisis perbandingan brand awareness, brand association, perceived quality dan brand loyalty produk kamera DSLR merek canon dan nikon: studi kasus pada unit kegiatan mahasiswa fotografi di Jakarta

7 16 174

Pengaruh faktor brand image harga dan pengembangan produk terhadap perilaku konsumen dalam keputusan pemilihan pembelian produk motor sport

0 3 1

anilisis brand equiry produk pembalut wanita studi kasus pada ma

0 14 230