Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS

18 media audio, yang sangat memungkinkan terjalinnya komunikasi dua arah antara guru dan anak didik di dalam proses belajar mengajar. Jadi media audio visual merupakan media untuk menyampaikan pesan ataupun materi ajar yang berupa gambar dan suara dipadukan menjadi satu. Ada kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, menurut Kustandi 2011:86 pemilihan media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yang mengacu pada tiga ranah kognitif, tepat untuk mendukung isi pembelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi, praktis dan luwes dalam berbagai kondisi, serta guru harus terampil dalam menggunakannya agar siswa tidak kebingungan dalam menerima materi pembelajaran yang disajikan menggunakan media. Pengelompokan sasaran juga harus diperhatikan untuk kelompok besar dan kelompok kecil. Mutu teknis seperti gambar maupun fotografi harus memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan menurut aturan yang baik dan benar.

2.1.4 Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS

Sofa 2010 menyatakan bahwa IPS merupakan penelaahan atau kajian tentang masyarakat. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial yang begitu luas, dan disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut penjelasan UU Sikdiknas pasal 37dalam Supriya 2009:45 mengatakan bahwa IPS dimaksud untuk mengembangkan pengetahuan, 19 pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat. Dengan bertolak dari uraian di atas, kegiatan pembelajaran IPS membahas manusia dengan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada masa lampau, sekarang, dan masa mendatang, baik pada lingkungan yang dekat maupun lingkungan yang jauh dari siswa. Oleh karena itu, guru IPS sebaiknya sungguh-sungguh memahami bidang studi IPS itu.

2.2 Penelitian Yang Relevan

Penelitian keaktifan sudah banyak diteliti. Akan tetapi hal tersebut masih menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut lagi. Beberapa penelitian yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian adalah penelitian Ratnasari 2012, Figaritis 2012, Risana 2010, Rinanta 2011. Ratnasari 2012 melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Media Audiovisual dalam mengidentifikasi unsur cerita siswa kelas V SD Negeri Taji, Klaten tahun pelajaran 20112012. Hasil penelitian tersebut ternyata menunjukkan terdapat peningkatan pada minat dan pretasi belajar setelah diadakan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data awal rata-rata minat siswa sebelum dikenai tindakan menggunakan media audiovisual adalah 8,50. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menggunakan media audiovisual, rata-rata minat siswa menjadi 11,97. Pada siklus II, rata-rata minat siswa meningkat menjadi 14,84 dalam skala 0-20. Hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa sebelum dikenai tindakan dengan menggunakan media audiovisual,