Gambar 2.1 merupakan diagram penelitian yang relevan. Diagram tersebut menjelaskan bahwa terdapat beberapa penelitian, salah satunya penelitian yang telah
dilakukan oleh Febriyanti yang meneliti tentang variabel keaktifan dan kemampuan membaca puisi pada siswa kelas VII SMP dengan menggunakan media audio-visual.
Penelitian yang dilakukan oleh Figaritis yang meneliti tentang hasil belajar IPS pada kelas II menggunakan media visual, dan penelitian yang dilkukan oleh Ratnasari,
beliau meneliti tentang varabel minat dan prestasi belajar menggunakan media
audio- visual
dalam mengidentifikan unsur cerita siswa kelas V SD. Pada kolom tengah terdapat penelitian yang dilakukan oleh Rinanta, beliau meneliti tentana pemanfaatan
media
audio-visual
untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Geografi kelas X. Pada kolom paling bawah merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
mengacu pada penelitian yang relevan yang telah membuktikan bahwa penggunaan media
audio-visual
dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
2.3 Kerangka Berpikir
Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar menurut hasil observasi dan wawancara yang telah peneliti lakukan dikarenakan guru mengunakan metode ceramah ketika
menyampaikan materi pembelajaran. Guru juga tidak menggunakan media dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga para siswa cenderung bosan dan tidak
memperhatikan guru ketika menjelaskan materi, mereka mengalihkan perhatian dengan menggambar, bermain pensil, ngobrol dengan teman sebangku yang mungkin
menurut mereka kegiatan tersebut lebih menarik. Kegiatan belajar siswa seharusnya
27
dapat dirancang dalam kegiatan belajar yang menarik sehingga dapat membuat siswa menjadi aktif dalam belajar, dan prestasinya juga dapat meningkat. Didalam
menyampaikan materi pembelajaran guru dapat menggunakan media untuk menyalurkan materi agar lebih menarik. Media pembelajaran tersebut merupakan alat
untuk menyalurkan materi pelajaran secara terencana agar materi tersebut dapat dipahami oleh siswa, sehingga dalam belajar siswa tidak berfikir secara abstrak. Ada
beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyalurkan materi salah satunya adalah media pembelajaran yang berupa media
audio-visual.
Media audio-visual tersebut dapat digunakan untuk menyalurkan materi pembelajaran dengan memberikan dasar-dasar yang konkrit dalam pengertian yang
abstrak, mempertinggi perhatian anak, memberikan realitas sehingga mendorong adanya
self activity,
memberikan hasil yang permanen, memperbanyak perbendaharaan bahasa anak yang benar-benar dipahami.
Di dalam proses pembelajaran, disajikan dengan menayangkan video yang berisi gambar-gambar
konkrit yang sebagian besar gambar tersebut merupakan gambar peristiwa penting yang pernah dialami oleh siswa sendiri maupun bersama dengan keluarga, disertai
dengan lagu yang berjudul “keluarga cemara”, lagu tersebut mampu menanamkan rasa cinta terhadap keluarga pada diri setiap siswa. Dari lagu tersebut siswa juga
dapat memahami bahwa setiap peristiwa penting yang dialami bersama dengan keluarga merupakan peristiwa yang bermakna. Dengan menggunakan media
audio- visual
siswa dapat terbantu untuk berfikir secara kongkrit dan dapat belajar untuk
28
lebih aktif dalam mengungkapkan pendapat dengan bahasa mereka sendiri, karena bahasa sangat berperan dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa, seseorang dapat
mengenal dirinya sendiri, budaya, dan orang lain. Agar keaktifan dan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS kelas I SD K Wirobrajan dapat meningkat
seperti yang diharapkan. Peneliti bermaksud menggunakan media
audio-visual
dalam kegiatan pembelajarannya. Peneliti yakin media
audio-visual
tersebut dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas I semester II pada mata
pelajaran IPS.
2.4 Hipotesis Tindakan