Analisis Deskriptif Metode Analisis Data

a. Yang termasuk kriteria jelek yaitu soal nomor 1, 6, 7, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 25, 29, 30, 38, 39, 40 b. Yang termasuk criteria cukup yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, 8, 10, 11, 20, 21, 24, 26, 32, 34, 35, 37 c. Yang termasuk kriteria baik yaitu soal nomor 9, 14, 15, 22, 23, 27, 28, 31, 33, 36

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran hasil observasi di kelas. Observasi dilakukan terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol yang diamati oleh observer. Data hasil observasi disajikan untuk melihat apakah metode pembelajaran sudah diterapkan dengan baik pada pembelajaran akuntansi kompetensi dasar persamaan dasar akuntansi di kelas eksperimen. Selain itu, dapat menggambarkan data hasil belajar siswa meliputi nilai tertinggi, nilai terendah dan nilai rata -rata pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perhitungan indeks persentase dihitung dengan rumus sebagai berikut Ali,1993:184 = Keterangan: =nilai persentase hasil n=skor yang diperoleh N=jumlah seluruh nilai total skor ideal Langkah-langkah menggunakan rumus analisis deskriptif persentase adalah sebagai berikut: Klasifikasi dan skoring dilakukan dengan ketentuan berikut ini: Skor 4 = Sangat Baik Skor 2 = Kurang Skor 3 = Baik Skor 1 = Sangat Kurang Dalam menentukan kategori deskripsi presentase yang diperoleh, maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Menentukan persentase skor maksimal dengan rumus sebagai berikut: Nilai = x 100 Nilai = x 100 = 100 2. Menentukan persentase skor minimal Nilai = x 100 Nilai = x 100 = 25 3. Menentukan rentang persentase yang diperoleh dengan cara mengurangi persen tertinggi dengan persen terendah, sehingga dapat diperoleh: 100 - 25 = 75 4. Menetapkan interval kelas persentase. Interval dapat diperoleh dengan membagi rentang dengan jumlah jenjang skor yang telah ditetapkan, sehingga dapat diperoleh: 75 : 4 = 18,75 dibulatkan menjadi 19 5. Klasifikasi jenjang kriteria adalah pada Tabel 3.3 Tabel 3.5 Kriteria Keaktifan siswa No. Interval Persentase Kriteria 1. 82 - 100 Sangat Aktif 2. 63 - 81 Aktif 3. 44 - 62 Cukup Aktif 4. 25 - 43 Kurang aktif

3.7.2 Analisis data hasil belajar sebelum perlakuan Pre Test

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL KHUSUS SISWA KELAS XI IPS SMA N 1

0 7 202

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA.

0 2 28

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

0 1 202