Budidaya Tanaman Murbei Kegiatan Persuteraan Rumah Sutera Alam

utama Rumah Sutera Alam. Struktur organisasi Rumah Sutera Alam dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Struktur Organisasi Rumah Sutera Alam Sumber : Rumah Sutera Alam, 2008

5.2. Kegiatan Persuteraan Rumah Sutera Alam

Rumah Sutera Alam dalam melakukan kegiatan persuteraan mempunyai rangkaian kegiatan yang panjang mencakup penanaman murbei, pemeliharaan ulat sutera, produksi kokon, pemintalan, dan penenunan sutera.

5.2.1. Budidaya Tanaman Murbei

Tanaman murbei digunakan sebagai pakan ulat sutera. Tanaman murbei termasuk Famili Morraceae dan terdiri dari banyak jenis. Murbei yang umum dikembangkan di Indonesia yaitu Morus alba, M. cathayana, M. Nigra, M. Multicaulis, dan M. Bombyelt. Lokasi yang baik untuk penanaman tanaman murbei di daerah-daerah tropik adalah lokasi yang letaknya pada ketinggian 500 meter atau lebih di atas permukaan laut yaitu daerah-daerah yang suhu rata-ratanya berkisar antara 1 C sampai 25 C. Lokasi tanaman murbei sebaiknya ada didekat tempat pemeliharaan ulat terutama untuk pakan ulat kecil dan untuk pencahayaan, tanaman murbei membutuhkan banyak cahaya untuk tumbuh. Bila tanaman murbei mendapat bayangan bangunan dan pohon-pohon yang tinggi maka dampaknya kurang baik bagi pertumbuhan tanaman murbei maupun kualitas daunnya. Tanaman murbei membutuhkan tanah yang culup subur dan sarana drainase yang baik untuk Direktur Utama Rumah Sutera Alam Sekretaris Direktur Direktur Umum dan Keuangan Direktur Produksi Direktur Pemasaran pertumbuhannya, tidak tergenang air dan kondisi tanah cukup lembab dan gembur. Bila tinggi air tanah kurang dari satu meter dari permukaan tanah, maka perlu diadakan drainase. Bila permukaan air tanah tinggi, maka akar murbei tidak dapat melakukan respirasi dengan baik. Karena itu pertumbuhan akar terganggu dan kualitas daun akan menurun. Pengadaan bibit murbei dapat dilakukan secara generatif dengan biji dan benih atau secara vegetatif dengan cangkok, perundukan, okulasi, penyambungan dan stek batang. Tanaman murbei sangat mudah dikembangkan secara vegetatif terutama dengan stek batang. Waktu yang terbaik untuk menanam stek adalah pada permulaan musim hujan. Sebelum stek ditanam, terlebih dahulu dibuat lubang sedalam 50 cm, ke dalam lubang tersebut dimasukkan kompos atau bahan sejenis dan ditambahkan beberapa jenis pupuk nitrogen seperti amonium sulfat dan urea. Sesudah itu lubang harus ditutup dengan tanah dan stek murbei ditanam. Adapun beberapa kegiatan pemeliharaan tanaman murbei yaitu : 1. Penyiangan Penyiangan dilakukan untuk membuang tanaman pengganggu dan mencegah bakteri dalam pengambilan unsur hara serta penyebaran penyakit tanaman. Penyiangan dapat dilakukan dengan efektif bila dilakukan sedini mungkin pada waktu gulma mulai tumbuh. 2. Pendangiran Pendangiran kebun murbei membuat tanah menjadi lunak, di samping itu dapat memperbaiki aerasi tanah, dengan perlakukan ini kehidupan jasad renik dapat dirangsang dan dekomposisi bahan organik di dalam tanah dipercepat sehingga menghasilkan perkembangan perakaran yang baik, penyerapan zat hara yang baik dan pertumbuhan tanaman murbei juga baik. 3. Pemupukan Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi daun dan mempertahankan kesuburan tanah. Ada dua jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk organik dan pupuk kimia. Pupuk organik berupa jerami, potongan rumput, serbuk gergaji, tunas-tunas murbei, kotoran ulat sutera dan pupuk kandang. Sedangkan pupuk kimia berupa Urea, NPK, KCl, dan TSI. 4. Pemangkasan Pemangkasan adalah suatu teknik untuk mengatur bentuk tanaman agar menumbuhkan tunas-tunas baru dan untuk memungkinkan melakukan panen pada tingkat produksi tertentu. Ada tiga metode pemangkasan pada tanaman murbei yaitu : • Pangkasan rendah, murbei dipangkas setinggi 10-30 cm dari muka tanah dan tunas selalu dipotong di pangkalnya. Jenis ini menghasilkan jumlah daun yang banyak, daun tidak cepat mengeras, pemungutan daun dan pengendalian ham dan penyakit dapat dilakukan dengan mudah. • Pangkasan sedang, murbei dipangkas setinggi 50-100 cm dari muka tanah. Cara ini memberi kemungkinan pada tanaman murbei untuk mempunyai perakaran yang dalam sehingga tidak mudah terserang penyakit kerdil. • Pangkasan tinggi, batang pokok dipangkas lebih dari 100 cm dari muka tanah. Cara ini digunakan pada daerah yang mengalami luapan air. 5. Pemanenan Tanaman murbei dapat dipungut hasilnya setelah berumur lebih dari satu tahun, selanjutnya dapat dupungut berulang-ulang hingga 20 tahun setelah itu perlu diremajakan dengan tanaman baru. Untuk meningkatkan produksi daun murbei dilakukan usaha intensifikasi melalui pengadaan irigasi dan pemupukan sehingga produksi bisa meningkat. Waktu pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari untuk mencegah kelayuan.

5.2.2. Budidaya Ulat Sutera