b. P-value P-Value
diharapkan untuk lebih besar dari 0.05 atau 0.1 yaitu uji tidak signifikan. Bila hasil menunjukkan tidak signifikan, yang berarti
matrik input dan matrik estimasi tidak berbeda, maka model yang diajukan layak. Nilai p berkisar antara 0 sampai 1 dan model persamaan
struktural akan semakin baik jika nilai p mendekati 1. c. Root Mean Square Error of Approximation RMSEA
Ukuran ini merupakan ukuran ketidakcocokan model dengan data. Semakin kecil nilai ini berarti model semakin baik. Patokan antara 0.05-
0.08 sering dijadikan acuan bagi model ideal. d. Goodness-of-Fit Index GFI
Ukuran GFI pada dasarnya merupakan ukuran seberapa besar model mampu menerangkan keragaman data. Semakin besar nilai ini
berarti model semakin baik. Batas minimal 0.9 sering dijadikan patokan suatu model dikatakan layak.
e. Adjusted Goodness-of-Fit Index AGFI
Ukuran ini merupakan modifikasi dari GFI dengan mengakomodasi derajat bebas model dengan model lain yang
dibandingkan. Nilai AGFI paling tidak sebesar 0.8 sering dijadikan patokan suatu model dikatakan layak.
2.7. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Suatu penelitian yang dilakukan oleh Siahaan 2004 adalah tentang “Pengaruh Stres dalam Pekerjaan terhadap Kinerja Karyawan Suatu
Kajian terhadap Karyawan Departemen Plant PT. Nippon Indosari Corpindo, Cikarang-Bekasi”. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa stres
berpengaruh langsung dan bersifat positif terhadap tingkat stres kerja karyawan secara signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi stres yang
dirasakan atau dialami karyawan akan menyebabkan semakin tinggi pula tingkat stres yang dimiliki oleh karyawan tersebut. Sedangkan stres kerja
secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan, dimana semakin tinggi tingkat stres yang dialami maka akan semakin rendah kinerja
yang dihasilkan. Selain itu, penelitian ini juga memberikan hasil bahwa
kinerja karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja karyawan. Pengaruhnya adalah bahwa semakin tinggi kinerja yang
dilakukan maka akan menyebabkan stres kerja karyawan semakin meningkat. Karyawan Departemen Plant PT. Nippon Indosari Corpindo,
Cikarang-Bekasi, secara umum memiliki kategori stres yang rendah, sedangkan kategori kerjanya tinggi. Berarti stres yang ada saat ini adalah
stres yang bersifat positif karena telah mampu berperan sebagai pendorong dalam melaksanakan pekerjaan.
Bahiyah 2005 juga telah melakukan penelitian, yaitu tentang “Analisis hubungan Prestasi Kerja dengan Stress dan Tipe Kepribadian
Karyawan Studi Kasus PT KHI Pipe Industries, Cilegon - Banten”. Hasilnya menunjukkan bahwa berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan,
diketahui bahwa hubungan antara stres dengan prestasi kerja menghasilkan nilai positif 0,40. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang positif
antara kedua variabel laten tersebut. Jika dilihat dari hasil uji t, dapat diketahui bahwa t-value yang diperoleh berada diatas 1,96 2,19. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh stres sangat nyata pada tingkat signifikansi 5 persen, yang berarti semakin tinggi stres yang
dialami oleh karyawan maka akan semakin tinggi pula prestasi kerja karyawan yang bersangkutan. Kesimpulan yang diperolehnya adalah
kondisi tingkat stres karyawan PT KHI Pipe Industries Cilegon-Banten tinggi dan tipe kepribadian yang dimiliki karyawan lebih cenderung B.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Unsur manusia sebagai salah satu sumberdaya yang dimiliki perusahaan adalah penting karena keberhasilan manajemen perusahaan
bergantung pada kemampuan menggerakkan orang-orangnya. Oleh karena itu, upaya dalam meningkatkan kemajuan organisasi lebih banyak
diorientasikan kepada manusia yang merupakan faktor utama. Karyawan merupakan faktor utama dalam meningkatkan kinerja di PT. Pos
Indonesia Persero Jakarta 13000. Kerangka konseptual dimulai dari visi dan misi perusahaan. Visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan Pos yang
berkemampuan memberikan solusi terbaik dan menjadi pilihan utama stakeholder
domestik maupun global dalam mewujudkan pengembangan bisnis dengan pola kemitraan, yang didukung oleh sumber daya manusia
yang unggul dan menjunjung tinggi nilai. Sedangkan misi perusahaan, yaitu memberikan solusi terbaik bagi bisnis, pemerintah dan individu melalui
penyediaan sistem bisnis dan layanan komunikasi tulis, logistik, transaksi keuangan, dan filateli berbasis jejaring terintegrasi, terpercaya dan
kompetitif di pasar domestik dan global. Dari visi dan misi perusahaan tersebut, tentunya akan membawa pengaruh bagi semua bagian yang ada
dalam perusahaan. Pengaruh yang ada secara langsung maupun tidak langsung, tentunya
akan mempengaruhi kondisi karyawannya. Salah satu pengaruh tersebut adalah stres kerja. Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan tersebut
dapat bersifat positif maupun negatif. Stres kerja positif menciptakan tantangan dan perasaan untuk selalu berprestasi serta berperan sebagai faktor
motivator yang kritis bagi banyak karyawan. Hal ini sangat menguntungkan bagi pihak perusahaan. Namun, apabila stres kerja yang timbul adalah stres
negatif maka seringkali menghasilkan perilaku karyawan yang disfungsional. Seperti telah disebutkan bahwa perilaku disfungsional dapat
meliputi sering melakukan kesalahan, moral yang rendah, bersikap masa bodoh dan absen tanpa keterangan yang tentunya dapat berakibat pada