Lanjutan Tabel 12.
6. Menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif Lingkungan kerja
7 7.
Atasan tidak terlalu menekan bawahan
Hubungan dengan atasan
5 8.
Memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan karyawan
Beban kerja 5
9. Bonus apresiasi bagi karyawan
yang kinerjanya bagus. Penghargaan
4 10.
Even-even yang menghibur Hiburan
4 11.
Membuat peraturan baru yang lebih flexibel dan melibatkan
karyawan dalam mengambil keputusan.
Kebijakan perusahaan
4
12. Tidak mudah menjatuhkan
hukuman dinas Kebijakan
Perusahaan 3
13. Menambah fasilitas penunjang
pekerjaan Lingkungan kerja
3 14.
Pimpinan mengadakan pertemuan berkala dengan karyawan dalam
rangka sharing. Hubungan dengan
atasan 3
Dari analisis kualitatif ini dapat diketahui bahwa upaya pencegahan stres kerja menurut persepsi karyawan menyangkut
beberapa faktor penting yaitu ekonomi karyawan, hiburan, lingkungan kerja, hubungan dengan atasan, kebijakan perusahaan,
kebutuhan rohani karyawan, beban kerja dan penghargaan.
4.12.2. Upaya Pencegahan Stres Kerja Menurut Persepsi Manajemen
Perusahaan
Persepsi pihak manajemen perusahaan tentang upaya pencegahan stres kerja didapat dari hasil wawancara langsung
kepada kepala kantor dan manajer perusahaan. Kebijakan yang berkaitan dengan manajemen perusahaan di
PT Pos Indonesia Persero Jakarta Timur 13000, di bawah kendali PT Pos Indonesia Persero Pusat sehingga pihak manajemen
perusahaan hanya berwenang sebagai pelaksana perintah dari kantor pusat, dan kurang mempunyai keleluasaan dalam menetapkan suatu
kebijakan. Adapun kebijakan pihak manajemen perusahaan tentang
upaya pencegahan stres dapat di lihat dalam analisis kualitatif pada Tabel 13 berikut ini.
Tabel 13. Upaya Pencegahan Stres Menurut Persepsi Manajemen Perusahaan
No. Data
Pemberian Nama Faktor 1.
Mengadakan rekreasi minimal setahun sekali
Hiburan 2.
Memberikan kenaikan gaji Ekonomi karyawan
3. Menyediakan fasilitas kesehatan berupa
poliklinik di tempat keja Lingkungan kerja
4. Mengadakan hiburan di kantor
Hiburan 5.
Melakukan temu wicara setiap seminggu sekali
Hubungan dengan atasan 6.
Siraman rohani setiap hari jumat Rohanikejiwaan
7. Mengadakan pelatihan-pelatihan
pengembangan jiwa Rohanikejiwaan
8. Mengadakan sharing antara karyawan
dengan atasan Hubungan dengan atasan
9. Menetapkan kebijakan perusahaan yang
memperhatikan kepentingan keryawannya
Kebijakan perusahaan
Dari analisis kualitatif ini dapat diketahui bahwa upaya pencegahan stres kerja menurut persepsi manajemen perusahaan
menyangkut beberapa faktor penting yaitu hiburan, rohanikejiwaan karyawan, hubungan dengan atasan, ekonomi, lingkungan kerja, dan
kebijakan perusahaan.
4.12.3. Penerapan Upaya Pencegahan stres kerja di Perusahaan
Dari hasil analisis kualitatif tentang upaya pencegahan stres kerja baik menurut persepsi karyawan maupun persepsi manajemen
perusahaan berupa kuesioner terbuka dan wawancara langsung, peneliti mengetahui penerapan upaya pencegahan stres kerja yang
telah dilaksanakan yaitu : a. Program kenaikan gaji bagi karyawan sudah dilakukan pada
tahun 2005. Namun saat ini dikarenakan keadaan profitabilitas perusahaan yang sedang menurun dan belum adanya kebijakan
dari kantor pusat, maka kenaikan gaji berkala yang dijanjikan kepada karyawan belum dapat dilaksanakan.
b. Perusahaan dari tahun ketahun malaksanakan rekreasi bersama. Namun pada tahun ini rekreasi bersama belum dapat terealisasi
walaupun dananya sudah ada. Hal ini diakibatkan karena dana yang disediakan hanya untuk membiayai satu orang dalam
keluarga karyawan saja. Sehingga apabila ada anggota keluarga lain ikut rekreasi tersebut maka biaya ditanggung orang tersebut,
bukan pihak perusahaan. Hal ini cukup memberatkan karyawan. c. Perusahaan mengadakan hiburan di kantor berupa panggung
musik, namun frekuensi kegiatan tersebut tidak sering dilakukan, sehingga karyawan kurang mendapat hiburan untuk melepaskan
sejenak peluh akibat bekerja. d. Setiap seminggu sekali di hari jumat perusahaan mengadakan
siraman rohani yang dilaksanakan sebanyak sekali sebulan di minggu pertama.
e. Perusahaan mengirimkan karyawannya yang berminat untuk mengikuti pelatihan perkembangan jiwa Brainstorming ke
kantor wilayah setiap bulannya selama sekali sebulan. f.
Sebelum karyawan melaksanakan aktifitasnya bekerja, setiap pagi hari diadakan sharing dengan atasan berbarengan dengan
doa reflexi pagi.
g. Perusahaan menyediakan poliklinik di kantor untuk kesehatan
karyawan. Langkah-langkah tersebut telah dilakukan perusahaan
sebagai cara
mencegah stres
kerja karyawannya.
Hanya saja penerapannya tidak berlangsung secara kontinyu dan karyawan belum merasakan hasil dari upaya-upaya yang dilakukan
oleh perusahaan.
4.13. Implementasi Manajerial