5. Ada peningkatan dalam penyingkapan, sedikit demi sedikit Deddy Mulyana,
1996:19.
II.5. Pengertian Produktivitas Kerja
Negara Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar dan jumlah tenaga kerjanya juga banyak tetapi dirasakan masih menjadi masalah yang perlu
dipecahkan, karena daya dagang ekonomi terbatas, tingkat pendidikan dan produktivitas yang masih rendah. Oleh karenanya tantangan yang dihadapi adalah
peningkatan dan pembinaan pendayagunaan tenaga kerja supaya menjadi modal dasar yang produktif dalam pembangunan.
Maka berdasarkan hal tersebut diatas pemerintah menaruh perhatian yang sangat besar untuk menyebarluaskan dan meningkatkan produktivitas. Hal
ini dapat dilihat dengan terbitnya Inpres R.I. No 15 tahun 1986 tentang peningkatan produktivitas. Disamping itu dalam pidato Bapak Presiden di depan
sidang umum DPR tanggal 15 Agustus 1986 mengatakan “Bahwa efesiensi dan produktivitas itu kita jadikan gerakan nasional yang menjadi gerakan semua
aparatur pemerintah, kalangan dunia usaha atau BUMN dan kalangan masyarakat luas lainnya”.
Istilah produktivitas muncul untuk pertama kali tahun 1996 dalam suatu masalah yang disusun oleh Sarjana Ekonomi Prancis bernama Quesnay pendiri
aliran phisiokrat. Tetapi menurut Walter Aignes dalam karyanya “Motivation and Awareness”, filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal
peradapan manusia karena makna produktivitas adalah keinginan The Will dan
Universitas Sumatera Utara
upaya Effort manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan disegala bidang.
Menurut ILO Internasional Labour Organization menyatakan bahwa “Production are produced as a result if the integration of mayor elements land,
labour and organization is a measure of the productivity”. Menurut ILO tersebut, pada prinsipnya bahwa perbandingan antara element-element produksi
dengan yang dihasilkan merupakan ukuran produktivitas. Element-element produktivitas tersebut berupa : tanah, capital, buruh dan organisasi.
Sedangkan menurut tulisan Vinay Goel yang termuat dalam “Toward Higher productivity” menyatakan bahwa “productivity is the relationship between
the output produced and the input consumedat any given point of time. Menurut Vinay Goel tersebut bahwa produktivitas adalah hubungan antara keluaran yang
dihasilkan dengan masukan yang dipakai pada waktu tertentu. Sesuai dengan laporan I Dewan Produktivitas Nasional 1983, bahwa
produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa untuk kehidupan hari ini harus lebih-lebih baik dari kemarin
dan hari esok lebih baik dari hari ini. Adapun yang berkaitan dengan sikap mental yang produktif antara lain
menyangkut sikap mental yang : a.
Motivatif b.
Disiplin c.
Kreatif d.
Inovatif
Universitas Sumatera Utara
e. Dinamis
f. Professional
g. Berjiwa kejuangan
II.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja