Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya komunikasi merupakan suatu proses dua arah. Komunikasi tidak hanya
memberitahukan atau mendengarkan saja, komunikasi harus mengandung pembagian ide, pikiran, fakta, atau pendapat. Komunikasi bertujuan untuk
menyalurkan ide atau pesan kepada orang lain dengan maksud agar mengerti, memperkuat, ataupun mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku seseoarang.
Proses komunikasi tersebut dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan dimiliki bersama oleh komunikator dan komunikan. Proses tersebut akan lebih
efektif jika sejalan dengan sistem nilai yang ada dilingkungan masyarakat ataupun dilingkungan kerja yang bersangkutan.
Berdasarkan hal diatas suatu perusahaan akan dapat menangani permasalahan dalam mengkoordinasikan tujuan yang akan dicapai melalui
kegiatan berkomunikasi. Bila disesuaikan dengan penelitian ini, bahwa peranan komunikasi disini adalah suatu proses penyampaian dan pertukaran pesan antar
pimpinan dan karyawan.
I.5.2. Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar dua orang atau lebih, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan. Komunikasi
jenis ini bisa berlangsung secara berhadapan muka face to face, bisa juga melalui sebuah medium, umpanya telepon, surat, telegram dan lain sebagainya.
Ciri khas komunikasi antar pribadi ialah sifatnya dua arah atau timbal balik two ways traffic of communication. Dalam komuniksi seperti komunikasi antar
pribadi, komunikator dan komunikan saling bergantian fungsi. Pada suatu ketika
Universitas Sumatera Utara
komunikan menjadi komunikator, demikian sebaliknya. Dalam situasi seperti itu, maka komunikator utama adalah orang yang pertama-tama menyampaikan
pesan message, sebab dialah yang memulai komunikasi dan dialah yang mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan komunikasi itu.
Asumsi dasar komunikasi antar pribadi adalah bahwa setiap orang yang berkomunikasi akan membuat prediksi tentang efek atau perilaku
komunikasinya, yaitu bagaimana pihak yang menerima pesan memberikan reaksinya. Jika menurut persepsi komunikator, reaksi komunikasi mentenangkan
atau positif maka ini merupakan suatu pertanda bagi komunikator bahwa komunikasinya berhasil.
Apabila dua orang individu terlibat dalam suatu percakapan dan terdapat kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan, maka dapat
dikatakan bahwa komunikasi antar pribadi cukup efektif dalam merubah prilaku orang lain. Segi efektifnya adalah adanya arus balik langsung yang dapat
ditangkap oleh komunikator, baik secara verbal dalam bentuk kata, maupun secara non-verbal dalam bentuk gerak-gerik seperti anggukan dan lain-lain.
Menurut William F. Gluek mengatakan bahwa : “ komunikasi antar pribadi yaitu proses pertukaran informasi serta pemindahan
pengertian antar dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia ” A.W. Widjaja, 1986 : 8.
Dalam proses komunikasi antar pribadi nampak adanya upaya dari para pelaku komunikasi untuk terjadinya pengertian bersama mutual
understanding dan empati. Jenis komuniksi antar pribadi dianggap paling
Universitas Sumatera Utara
efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku manusia berhubungan dengan prosesnya yang dialogis Liliweri, 1997 : 12. Dialog adalah proses
komunikasi antar pribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Selanjutnya untuk menjelaskan pengertian komunikasi antar pribadi,
De Vito 1976 dalam Liliweri, 1997:12 memberikan beberapa ciri-ciri komunikasi interpersonal yang terdiri atas adanya :
a. Keterbukaan openess
b. Empati empathy
c. Dukungan supportiveness
d. Rasa positif positiveness
e. Kesamaan equality
a. Keterbukaan openess Pihak komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala ide atau
gagasan bahwa permasalahan secara bebas tidak ditutupi dan terbuka tanpa rasa takut atau malu. Kedua-duanya saling mengerti dan memahami pribadi
masing-masing. b. Empati
empathy Segala kepentingan yang dikomunikasikan ditanggapi dengan penuh
perhatian oleh kedua belah pihak. Masing-masing merasakan situasi dan kondisi yang dialami tanpa pura-pura.
c. Dukungan supportiveness
Setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan mendapat dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Sehingga dengan demikian keinginan
atau hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya. Dukungan membantu
Universitas Sumatera Utara
seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang didambakan.
d. Rasa positif
Jika setiap pembicaraan yang dibicarakan mendapat tanggapan pertama yang positif, maka lebih mudah melanjutkan percakapan yang selanjutnya. Rasa
positif menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk curiga atau berprasangka yang mengganggu jalinan interaksi.
e. Kesamaan Suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan antar pribadipun lebih kuat,
apabila mempunyai kesamaan pandangan, kesamaan sikap, kesamaan ideologi dan sebagainya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar pribadi adalah terdapatnya suatu hubungan komunikasi yang bukan saja sekedar
menyampaikan informasi, tetapi terdapat unsur pendekatan pribadi. Karena hal ini penting dalam upaya mengubah sikap, pendapat dan prilaku.
Untuk menumbuhkan hubungan antar pribadi yang baik harus memiliki sikap percaya, supportif, dan terbuka. Semakin baik hubungan antar
pribadi, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif
komunikasi yang berlangsung Rahkmat, 2001 : 129. Dari pengertian komunikasi antar pribadi yang telah dikemukakan
dapat dijelaskan agar tujuan komunikasi antar pribadi tercapai maka pimpinan komunikator harus bisa menarik perhatian karyawannya komunikan tentang
Universitas Sumatera Utara
suatu pesan sehingga terjalin suatu kontak langsung, sehingga dengan sendirinya tujuan yang hendak dicapai dapat tercapai dengan tepat yaitu peningkatan
produktivitas kerja si komunikan.
I.5.3. Teori Self Disclosure