BAB II Uraian Teoritis
II.1. Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Antar Pribadi
Manusia adalah makhluk sosial yang mana selalu berinteraksi dengan manusia yang lain. Karena sejarah lahirnya manusia memiliki hasrat untuk
menjadi satu dengan manusia yang lainnya. Untuk menciptakan suatu relasi manusia membutuhkan komunikasi sebagai sarana. Oleh karena itu komunikasi
merupakan dasar dari eksistensi manusia yang ingin bermasyarakat. Manusia secara sadar atau tidak di dalam kehidupannya sehari-hari
selalu menggunakan komunikasi karena merupakan bagian dari kehidupan manusia. Manusia melakukan kegiatan komunikasi sebagai bukti kesadaran akan
eksistensinya, yaitu mengadakan relasi atau respon terhadap stimulasi yang datang padanya.
Dan dengan seiring perkembangan peradapan manusia, komunikasi telah merupakan kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan manusia dan merupakan milik
setiap orang.
II.1.1. Pengertian Komunikasi
Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, “Communicatio” yang bersumber dari kata “Comunis” yang berarti sama, yakni :
sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Wilbur Schramm mengatakan :
Universitas Sumatera Utara
“Jika kita melakukan komunikasi, kita sedang berusaha mengadakan kesamaan dengan orang lain. Ini berarti kita sedang berusaha
memberikan informasi, gagasan atau sikap. Komunikasi pada hakekatnya juga membuat si penerima dan si pemberi sama-sama sesuai
untuk menerima suatu pesan” Riyono Praktikno, 1982 : 71.
Pengertian yang samapun diberikan oleh Onong U. Effendy yang mengatakan : “Komunikasi pada hakekatnya adalah membuat komunikan dan
komunikator sama-sama sesuai tuned untuk suatu pesan” Effendy, 1981 : 32.
Jadi, bila kita melihat kepada pengertian komunikasi secara etimologis, defenisi Wilbur Schramm dan Onong U. Effendy, intinya berusaha mencari dan
membentuk kesamaan makna arti terhadap pesan yang saling dilontarkan baik oleh komunikator ataupun komunikan.
Bila defenisi di atas diikuti, maka pengertian komunikasi itu begitu sederhana sekali. Dalam kenyataannya, manusia berkomunikasi itu bukan hanya
mencari kesamaan makna terhadap sesuatu yang dikomunikasikan. Agar wawasan lebih luas terhadap pengertian komunikasi, ada pengertian yang diberikan oleh
ahli-ahli yang lain yang menunjukkan pengertian komunikasi bukan hanya masalah kesamaan makna.
Harold D. Lasswell mendefenisikan komunikasi sebagai : “proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
melalui suatu media yang menimbulkan efek” Effendy, 1968 : 69. Jelas di sini, komunikasi itu bukan hanya mencari kesamaan makna sesuatu
terhadap sesuatu, tetapi ada efek di sana, baik bagi komunikator maupun bagi komunikannya. Jadi ada kekomplekkan dalam artian Lasswell. Sedangkan Carl I.
Universitas Sumatera Utara
Hovland lebih tajam lagi dalam memberikan pengertian komunikasi. Beliau mengatakan :
“komunikasi adalah suatu proses dengan mana seseorang komunikator menyampaikan stimulasi biasanya lambang kata-kata untuk
membentuk tingkah laku orang lain” Effendy, 1981 : 32. Maka bagi Hovland komunikasi itu suatu kegiatan untuk mempengaruhi orang
lain, sesuai dengan tujuan dari si komunikator. Jadi komunikasi mengandung unsur tujuan bagi seseorang terhadap orang lain. Jadi baik bagi Lasswell maupun
Hovland pengertian komunikasi tidaklah hanya membentuk kesamaan makna terhadap sesuatu semata.
Dalam hal ini, kita tidak membenarkan atau menyalahkan pengertian yang telah ada di atas, hanya saja kita dapat menyimpulkan ciri-ciri tertentu dari
pengertian komunikasi, baik menurut Wilbur Schramm dan Onong U. Effendy di satu pihak ataupun Hovland dan Lasswell di pihak lain, yaitu :
- Adanya kesamaan arti atau makna terhadap sesuatu yang
dikomunikasikan. -
Adanya pesan -
Adanya efek -
dan adanya dimensi mempengaruhi
II.1.2. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi