Identifikasi Masalah Pemikiran dakwah Muhammad Abduh dalam tafsir Al-Manar
28
Lingkungan Pendidikan untuk kepentingan tesis magister di IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
68
Ada pula penelitian pemikiran bidang tafsir Muhammad Abduh, antara lain oleh Abdullah Mahmud Syahathah antara lain ditemukan bahwa Muhammad
Abduh mendasarkan metode tafsirnya pada prinsip-prinsip: 1 memandang kandungan surat Al-Qur‘an merupakan satu kesatuan yang serasi; 2 universalitas
kandungan Alquran; 3 Al-Qur‘an adalah sumber pertama hukum Islam; 4 memerangi taklid; 5 menggunakan pendekatan ilmiah dalam mengkaji dan
mengambil petunjuk Alquran; 6 menggunakan akal dalam memahami ayat-ayat Al-Qur‘an; 7 meninggalkan pembicaraan yang terlalu panjang dalam penafsiran
Al-Qur‘an; 8 meninggalkan cerita Israiliyat dan mengikuti pendekatan al- ma’tsur
yang shahih; dan 9 menggunakan pendekatan sosiologis dalam mengambil petunjuk Alquran.
69
M. Quraish Shihab mengkaji pemikiran Muhammad Abduh dalam bidang tafsir dari segi metode dan corak penafsiran Al-Qur‘an, diantara temuannya
bahwa Muhammad Abduh mendasarkan orientasi penafsirannya pada memfungsikan tujuan utama dari kehadiran Al-Qur‘an sebagai petunjuk serta
memberi jalan keluar bagi problem-problem umat manusia dengan berusaha menghindari kelemahan kitab-kitab tafsir sebelumnya melalui metode budaya
kemasyarakatan dan dengan menerapkan prinsip-prinsip baru.
70
Zaenun Kamal menulis tesis tentang pengaruh pembaharuan pemikiran Islam menurut Muhammad Abduh terhadap pemikiran pembaharuan di Indonesia
untuk tesis magister dengan judul al-Imâm Muhammad ‘Muhammad Abduh wa Âtsâruhu fî Tajdîd al-Fikr al-Islâmi bi Indûnîsiyya
. Rif‘at Syauqi Nawawi mengkaji Rasionalitas Tafsir Muhammad Abduh:
Kajian Masalah Akidah dan Ibadat , temuannya antara lain bahwa:
32.
68
Salim Badjri, Konsep Tauhid menurut Pemikiran Muhammad Abduh Disertasi, hlm.
69
Abdullah Mahmud Syahatah, al-Imâm Muhammad ‘Abduh wa Manhajuh fî al-Tafsîr Al- Qur’an al-Karim,
Kairo: al-Jâmi‘ah al-Qâhirah, 1963.
70
Lihat M. Quraish Shihab, Rasionalitas Al-Qur’an Studi Kritis atas Tafsir Al-Manar, Jakarta: Lentera Hati, 2006
29
Perhatian Muhammad Abduh yang demikian besar terhadap segi petunjuk Al-Qur‘an dilandasi oleh keyakinannya bahwa kelemahan dan kemunduran
umat Islam serta hilangnya kejayaan mereka di masa silam adalah karena mereka berpaling dari petunjuk Al-Qur‘an. untuk memperoleh kembali
kejayaan, kepemimpinan dan kehormatan hidup, menurut pendapatnya jalan yang harus ditempuh ialah kembali kepada petunjuk kitab suci serta
berpegang teguh kepadanya. Tanpa berpedoman kepada petunjuk Al- Qur‘an, umat Islam dari semua generasi tidak akan memperoleh kejayaan
dan kehormatan hidup.
71
Fahd bin Abdurrahman Sulaiman al-Rumi memposisikan Muhammad Abduh sebagai penganut aliran studi rasional modern dalam penafsiran Al-Qur‘an
yang dipengaruhi oleh gagasan Jamaluddin al-Afghani, kemudian Rasyid Ridha dan Muhammad Mushthafa al-Maraghi mengikuti dan meneruskan upaya
Muhammad Abduh dalam penafsiran Alquran.
72
Muhammad Qodri Luthfi menulis tentang Sejarah Kehidupan Muhammad Abduh dan Cita-cita serta Pandangan-pandangannya tentang Pendidikan dan
Pengajaran dan karyanya tersebut telah diterbitkan oleh Maktab al-Tarbiyah al-
Arabi Ahl Kharib tahun 1978.
73
Ahmad Amin menulis tentang Muhammad Abduh sebagai tokoh pembaharuan dalam Islam dan diterbitkan oleh Dâr al-Kitâb al- Arabi, Beirut,
pada tahun 1976. Gambaran tentang sejarah hidup pergerakan dan pemikiran yang telah dilakukannya Muhammad Abduh setidaknya telah turut membuka wawasan
Islam yang lebih modern dan progresif. Di samping tulisan-tulisan mengenai Muhammad Abduh yang dilakukan oleh para cendekiawan juga tidak kurang
karya tulis keagamaan ditulis sendiri oleh Muhammad Abduh maupun murid- muridnya seperti Muhammad Rasyid Ridha yang menulis tentang Târîkh al-Imâm
Muhammad ‘Muhammad Abduh terbitan Maktabah al-Manar tahun 1431 H.
74
71
Rif‘at Syauqi Nawawi, Rasionalitas Tafsir Muhammad Abduh: Kajian Masalah Akidah dan Ibadat
, Seri Disertasi, Jakarta: Paramadina, 2002, hlm. 203.
72
Fahd bin Abdurrahman Sulaiman al-Rumi, Manhaj al-Madrasah al-‘Aqliyyah al- Hadîtsah fî al-Tafsîr,
Beirut: Muassasah Risalah Beirut tahun 1414H.
73
Lihat Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan Jakarta: Bulan Bintang, 1975, hlm. 58-59.
74
Salim Badjri, Konsep Tauhid menurut Pemikiran Muhammad Abduh Disertasi, hlm. 35.