Kualifikasi yang Menjadi Dasar Seleksi

8. Bakat Bakat atau aptitude dapat tampak pada tes-tes, baik fisik maupun psikologis. 9. Temperamen Temperamen adalah pembawaan seseorang. Temperamen tidak dipengaruhi oleh pendidikan, namun berhubungan langsung dengan emosi seseorang. 10. Karakter Karakter adalah suatu pembawaan seseorang namun karakter seseorang dapat berubah melalui pendidikan.

d. Cara Mengadakan Seleksi

Menurut Drs. Manullang, yang memang sesuai dengan kenyataan yang berlaku saat ini, ada dua metode atau golongan cara seleksi, yaitu secara ilmiah dan non ilmiah 1. Seleksi Ilmiah Seleksi secara ilmiah adalah cara seleksi yang mendasarkan pada data yang diperoleh dari job specification sehingga dengan demikian persyaratan- persyaratan yang ditentukan dalam job specification harus dapat dipenuhi oleh calon karyawan, agar benar- benar sesuai dengan keinginan organisasi. Data yang masih dipertimbangkan dalam proses seleksi ilmiah, yaitu : a. Surat lamaran bermaterai atau tidak b. Ijazah sekolah dan daftar nilai c. Surat keterangan pekerjaan atau pengalaman d. Wawancara langsung e. Referensi atau rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya. 2. Seleksi Non Ilmiah Bahan pertimbangan cara seleksi non ilmiah ini pada umumnya adalah data-data seperti disebutkan di atas, mulai dari surat lamaran sampai dengan referensi atau rekomnedasi dan pihak yang dapat dipercaya. Data yang dipertimbangkan pada proses seleksi non ilmiah, seperti berikut: a. Bentuk tulisan dalam lamaran b. Cara berbicara dalam wawancara c. Tampang atau penampilan

e. Teknik Seleksi

a. Teknik Seleksi Menggunakan Interview Kenyataan memang menunjukkan, bahwa di Negara mana saja, termasuk Indonesia, pelaksanaan wawancara atas penerimaan tenaga kerja baru tidak dapt dihindarkan. Interview atau wawancara bagaimanapun juga memiliki kelemahan, antara lain menurut Drs. Manullang, adalah sebagai berikut : 1. Subyektivitas pewawancara aspek perasaan individu. 2. Cara pengajuan pertanyaan kurang jelas, terburu- buru. 3. Pengaruh halo sifat khusus seorang pelamar Terdapat suatu gagasan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan tersebut, seperti yang dikemukan oleh Mc Murry dalam buku karangan Roger Bellows, Psycology of Personnel in Business and Industry, yaitu : 1. Orang yang bertugas menginterview bekerja atas dasar kualifikasi definitif yang tercantum dalam job specification. 2. Orang yang bertugas menginterview mengetahui pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya kepada pelamar dan telah disusun terlebih dahulu dengan kata-kata yang mudah dimengerti 3. Orang yang bertugas menginterview telah mendapatkan pelatihan dalam teknik menginterview.