Pengertian Rancang Bangun Pendekatan Dalam Proses Seleksi

4. Masukan Yaitu elemen yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Maintenance input adalah elemen yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah elemen yang diproses untuk didapatkan keluaran. 5. Keluaran Sistem Yaitu hasil dari elemen yang diolah yang diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepala subsistem. 6. Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah akan merubah masukan menjadi keluaran. 7. Sasaran Sistem Suatu sistem mempunyai tujuan goal atau sasaran objektive jika tidak maka operasi sistem tidak akan ada gunanya suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan. 2.3 Konsep Dasar Informasi 2.3.1 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Kadir, 2002:31 .

2.3.2 Kualitas Informasi

Istilah kualitas informasi terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Dari sekian karakteristik yang telah dibahas, kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan : Kadir, 2002:46 a. Relevansi b. Ketepatan waktu c. Keakurasian Untuk mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan maka dibutuhkan suatu proses pengolahan data menjadi informasi yang diharapkan. Kualitas informasi dapat dianalogkan sebagai pilar-pilar dalam bangunan Burch dan Grudnitski, 1989 dan menentukan baik tidaknya dalam pengambilan keputusan. Gambar 2.1 Kualitas Informasi Kadir, 2002:46

2.3.3 Siklus Informasi

Siklus informasi Burch dan Grudnitski, 1989, yang menggambarkan pengolahan data menjadi pemakaian informasi untuk mengambil keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali. Gambar 2.2 Siklus Informasi Kadir, 2002:32 2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan Masukan Data Proses Model Keluaran Informasi Peneriman Tindakan Keputusan Hasil Tindakan Data Ditangkap Basis Data menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. Alter,1992

2.4.2 Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi terdiri dari 6 komponen yaitu : Kadir, 2002:70 1. Hardware dalam komponen sistem informasi dapat di golongkan menjadi beberapa bagian, yaitu: a. Peralatan penyimpanan data Disk merupakan perangkat yang paling sering digunakan sebagai peralatan penyimpanan. Disk diorganisasikan berupa silinder-silinder dengan tiap permukaan terdapat head yang ditumpuk secara vertikal. Head terdiri dari beberapa track. Track terbagi menjadi sektor-sektor. b. Peralatan input merupakan alat yang digunakan untuk menerima input. c. Peralatan output merupakan suatu alat keluarantampilan suatu data setelah mengalami proses. 2. Software merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis denganaturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu. 3. Komunikasi Data merupakan komponen dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi. Komunikasi Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data. 4. Prosedur merupakan sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 5. Orang merupakan semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 6. Basis data database merupakan sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. 2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.5.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah upaya mengatur segala sesuatu sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam kegiatan mengatur ini kemudian timbul beberapa masalah. Samsudin, 2009:16 Gambar 2.3 Proses Manajemen Samsudin, 2009:16 Dari uraian tersebut tampak bahwa dalam manajemen terdapat dua hal penting menurut Samsudin 2009:16, yaitu :

1. Jabatan, yaitu kedudukan-kedudukan yang disediakan bagi

orang-orang yang memenuhi syarat dan keahlian dalam jabatan tersebut.

2. Job, yaitu pekerjaan merencanakan, mengatur, mengarahkan,

melaksanakan, dan mengawasi atau mengendalikan jalannya kegiatan dalam pencapaian tujuan tertentu. Alasan diperlukan manajemen menurut Samsudin adalah sebagai berikut : 1. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan pribadi, kelompok, organisasi, atau perusahaan. 2. Manajemen dibutuhkan untuk menciptakan keseimbangan di antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, dan kegiatan-kegiatan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi atau perusahaan. Manajemen 1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Penyusunan Personalia 4. Pengarahan 5. Pengendalian Organisasi Tujuan Organisasi 3. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan prodeuktivitas kerja organisasi atau perusahaan.

2.5.2 Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. Samsudin, 2009:21 Menurut Samsudin, sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikategorikan atas enam tipe sumber daya, yaitu sebagai berikut : 1. man manusia 2. money finansial 3. material fisik 4. machine teknologi 5. method metode 6. market pasar

2.5.3 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia human resources management adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota organisasi atau perusahaan bisnis. Samsudin, 2009:22 Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas- aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam organisasi dapat didayagunakan secara efektif dan efisien guna mencapai berbagai tujuan. Samsudin, 2009:22 Empat hal penting berkenaan dengan manajemen sumber daya manusia menurut Samsudin adalah sebagai berikut : 1. Penekanan yang lebih dari biasanya terhadap pengintegrasian berbagai kebijakan sumber daya manusia dengan perencanaan. 2. Tanggung jawab pengelolaan sumber daya manusia tidak lagi menjadi tanggung jawab manajer khusus, tetapi manajemen secara keseluruhan. 3. Adanya perubahan dari hubungan serikat pekerja manajemen menjadi hubungan manajemen karyawan. 4. Terdapat aksentuasi pada komitmen untuk melatih para manajer agar dapat berperan optimal sebagai penggerak dan fasilitator. Adapun tujuan manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut : Samsudin, 2009:30

1. Tujuan sosial

Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatif.

2. Tujuan Organisasional

Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.

3. Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

4. Tujuan Individual

Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak dicapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.

2.5.4 Konsep Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Sistem informasi manajemen sumber daya manusia adalah sebuah sistem berbasiskan teknologi komputer yang memungkinkan organisasi mengintegrasikan informasi tentang kepegawaian dalam sistem database. Samsudin, 2009:44 Sistem informasi manajemen sumber daya manusia memiliki tiga keuntungan menurut Samsudin, yaitu: 1. Memungkinkan departemen SDM berperan aktif dalam perencanaan strategis perusahaan. 2. Mengintegrasikan dan menyimpan semua informasi SDM dalam suatu database nasional, yang sebelumnya tersimpan di beberapa lokasi fisik yang terpisah. 3. Memfasilitasikan penyimpanan data dan akses catatan kepegawaian yang vital bagi perusahaan. 2.6 Rekrutmen Tenaga Kerja 2.6.1 Pengertian dan Tujuan Rekrutmen Rekrutmen adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang qualifaid untuk jabatan atau pekerjaan tertentu dalam suatu organisasi atau perusahaan. Samsudin, 2006:81 Tujuan dari rekrutmen adalah mendapatkan calon karyawan yang memungkinkan pihak manajemen untuk memilih atau menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan. Pada dasarnya rekrutmen tenaga kerja menggambarkan keinginan atau tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk memperoleh tenaga kerja guna mengisi lowongan yang ada. Hal itu meliputi : a. jenis tenaga kerja yang diperlukan b.kualitas dan kuantitas tenaga kerja yang dibutuhkan c. sumber tenaga kerja yng dibutuhkan d.prosedur yang perlu ditempuh untuk memperoleh tenaga kerja.

2.6.2 Sumber Tenaga Kerja

Perencanaan rekrutmen harus dilakukan dengan memperhatikan sumber tenaga kerja, baik internal maupun eksternal. Samsudin, 2006:83 a. Sumber Internal dari dalam organisasi Untuk melakukan rekrutmen internal, kegiatan yang populer dan banyak digunakan rencana suksesi, pengisian jabatan, dan penempatan sementara. Rekrutmen tenaga kerja dari sumber internal artinya mengisi kekosongan jabatan dari dalam organisasi atau perusahaan itu sendiri. Proses ini sering terjadi karena adanya jabatan rangkap sehingga mengakibatkan lowongan pada jabatan yang lain. Keuntungan rekrutmen internal adalah sebagai berikut: 1. Pembiayaan relatif murah 2. Organisasi atau perusahaan akan mengetahui secara tepat pekerja yang berkemampuan tinggi dan kualifaid untuk mengisi jabatan yang kosong. 3. Para pekerja memiliki motivasi kerja yang tinggi 4. Mencegah tenaga kerja yang baik ke luar dari organisasi atau perusahaan karena pengembangan karier yang tidak jelas 5. Pekerja dapat memahami kebijakan, prosedur, ketentuan, dan kebiasaan organisasi atau perusahaan Kelemahan rekrutmen internal adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengurangi motivasi kerja dan tidak memberikan perspektif baru bagi pekerja yang kurang kompetitif. 2. Pekerja yang dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi cenderung tidak dapat menjalankan wewenangnya karena sudah sangat akrab dengan bawahan. b. Sumber Eksternal dari luar organisasi Jika sumber dari dalam belum cukup atau sudah tidak mungkin lagi, langkah lain untuk menarik tenaga kerja adalah dari sumber di luar organisasi atau perusahaan. Sumber-sumber tenaga kerja dari luar organisasi yang dapat dimanfaatkan antara lain sebagai berikut : 1. Teman atau anggota keluarga karyawan Suatu rekomendasi tertentu dari karyawan dalam organisasi atau perusahaan yang bersangkutan pada dasarnya merupakan screnning pendahuluan. Belum tentu yang bersangkutan memenuhi syarat, namun paling tidak sudah ada jaminan bahwa rekomendasi tersebut tidak sembarangan. 2. Lamaran yang masuk secara kebetulan Dapat pula terjadi, perusahaan tidak atau belum mengumumkan suatu lowongan pekerjaan, tetapi ada lamaran yang datang. Pelamar semacam ini kalau memang ternyata memenuhi syarat, mungkin saja dapat diterima dalam perusahaan tersebut. 3. Lembaga pendidikan Lulusan suatu lembaga pendidikan merupakan tenaga- tenaga yang dapat dimanfaatkan untuk mengisi lowongan jabatan. Lowongan tersebut diisi oleh mereka yang memenuhi persyaratan pendidikannya. 4. Badan-badan penempatan kerja Pada umumnya terdapat tiga jenis badan penempatan tenaga kerja : a. Badan pencari tenaga kerja yang dibentuk bersama oleh dua atau lebih perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja untuk perusahaan itu sendiri. b. Badan swasta yang khusus didirikan untuk mencari tenaga kerja. Umumnya badan semacam ini mencari laba dan merupakan tempat pendaftaran mereka yang menganggur atau sedang mencari pekerjaan. c. Jawata kantor tenaga atau suatu badan pemerintah yang khusus didirikan untuk bertugas mencari tenaga kerja. 2. Iklan atau advertensi Penggunaan iklan atau advertensi dalam mencari tenaga kerja yang dibutuhkan oleh suatu organisasi banyak dilakukan dalam praktiknya. Penarikan tenaga kerja melalui iklan atau advertensi atau di manapun terjadi kebutuhan tenaga kerja. Ada dua macam advertensi, yaitu sebagai berikut : a. Blind Advertisement, yakni advertensi yang tidak menyebutkan nama perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. b. Open Advertisement, yakni advertensi yang jelas-jelas menyebutkan nama perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

2.6.3 Prosedur Rekrutmen Tenaga Kerja

Rekrutmen tenaga kerja yang dibutuhkan suatu organisasi atau perusahaan tidaklah mudah untuk dilakukan. Hal yang menyulitkan adalah masalah penilaian atau pengukuran terhadap kemampuan psikologis para pelamar. Untuk membuat prosedur rekrutmen tenaga kerja, terlebih dahulu harus dipenuhi tiga kebutuhan berikut ini : 1. Kewenangan untuk memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan dengan cara analisis beban kerja dan angkatan kerja. 2. Adanya standar personalia sebagai pembanding yang diperoleh dari analisis jabatan atau pekerjaan. 3. Adanya pelamar kerja yang akan dipilih atau diseleksi. Suatu prosedur rekrutmen tenaga kerja pada dasarnya merupakan serangkaian merode untuk memperoleh informasi yang lengkap dari pelamar melalui berbagai langkah yang kronologis dan sistematis mulai dari program rekrutmen tenaga kerja sampai berhasil menyelesaikan tes kesehatan dengan baik sehingga dapat diterima dalam organisasi yang bersangkutan. Samsudin, 2006:87 Setelah mengetahui berbagai sumber dan prosedur yang harus kita tempuh perlu pula kita pahami adanya berbagai variabel rekrutmen tenaga kerja yang perlu kita pertimbangkan. Variabel- variabel penting tersebut antara lain adalah sebagai berikut : Samsudin, 2006:87 a. Pengaruh kebijaksanaan rekrutmen terhadap sikap dan tindakan para karyawan. b. Tingkat spesialisasi yang diinginkan para karyawan. c. Partisipasi yang diinginkan para karyawan. d. Diterimanya prinsip senioritas. e. Mobilitas manajer.

2.6.4 Proses Rekrutmen Tenaga Kerja

Tujuan utama dan proses rekrutmen adalah mendapatkan tenaga kerja yang tepat bagi suatu jabatan tertentu sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama. Samsudin, 2006:89 Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak, dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dan luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia. Berikut ini langkah-langkah yang umumnya dilakukan dalam pelaksanaan rekrutmen a. Mengidentifikasi jabatan yang lowong. b. Mencari informasi jabatan melalui analisis jabatan c. Menentukan calon yang tepat d. Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat. e. Memanggil calon yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan f. Menyaring atau menyeleksi kandidat g. Membuat penawaran kerja h. Mulai bekerja

2.6.5 Seleksi Tenaga Kerja a.

Pengertian Seleksi Istilah seleksi maksudnya pemilihan tenaga kerja yang sudah tersedia. Seleksi pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang ada atau sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan. Samsudin, 2006:92 Setiap organisasi yang bersangkutan senantiasa akan berusaha dengan biaya yang serendah mungkin dengan menggunakan cara yang paling efisien, tetapi efektif. Hal ini mungkin dicapai jika : 1. Diadakan percobaan-percobaan guna mencapai dan memperoleh cara yang terbaik. 2. Menggunakan cara terbaik yang telah diperoleh tersebut dengan tepat dan bijaksana, atau dapat menggunakan cara seleksi terbaik yang umum dipergunakan badan-badan usaha lain.

b. Pendekatan Dalam Proses Seleksi

Dalam proses seleksi ada dua pendekatan yang cukup menonjol yaitu : Samsudin, 2006:95 a. Pendekatan Succesive Hurdles Untuk berhasilnya pelamar tenaga kerja diterima dalam suatu organisasi, mereka harus lulus dan berbagai persyaratan yang telah ditentukan secara bertahap. Segala macam tes atau pemeriksaan tersebut itulah yang disebut “hurdles” dan harus lulus dengan hasil baik satu per satu atau secara berurutan successive. b. Pendekatan Compensantory Seorang pelamar dapat diterima menjadi tenaga kerja dalam suatu organisasi berdasarkan pada kumpulan hasil secara menyeluruh dan seluruh tes yang dilakukan. Dari semua tes tersebut, mungkin nilainya ada yang agak kurang dalam satu tes, tetapi berlebihan di tes-tes yang lain, sehingga jumlah hasil akhir yang dicapai memenuhi persyaratan untuk diterima.

c. Kualifikasi yang Menjadi Dasar Seleksi

Berikut ini beberapa kualifikasi yang menjadi dasar dalam proses seleksi : Samsudin, 2006:96 1. Keahlian Penggolongan keahlian dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Technical skill, yaitu keahlian teknik yang harus dimiliki para pegawai pelaksana. b. Human skill, yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka yang akan memimpin beberapa orang bawahan. c. Conceptual skill, yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka yang akan memangku jabatan sebagai figure yang mampu mengkoordinasi berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Pengalaman Suatu organisasi atau perusahaan cenderung akan memilih pelamar yang berpengalaman daripada yang tidak berpengalaman karena dipandang lebih mampu melaksanakan tugas. 3. Usia Perhatian dalam proses seleksi juga ditujukan pada masalah usia para pelamar. 4. Jenis kelamin Sebagai dasar seleksi, jenis kelamin memang sering pula diperhatikan. Terdapat jabatan-jabatan yang memang dikhususkan untuk pria, ada juga yang khusus untuk wanita, tetapi banyak juga yang terbuka untuk kedua jenis kelamin tersebut. 5. Pendidikan Kualifikasi pelamar merupaka cermin dari hasil pendidikan dan pelatihan sebelumnya, yang akan menentukan hasil seleksi selanjutnya dan kemungkinan penempatannya dalam organisasi bila pelamar yang bersangkutan diterima. 6. Kondisi fisik Kondisi fisik seseorang pelamar kerja turut memegang peranan penting dalam proses seleksi. 7. Tampang Tampang merupakan salah satu kualifikasi yang menentukan berhasil tidaknya seseorang melaksanakan tugasnya. 8. Bakat Bakat atau aptitude dapat tampak pada tes-tes, baik fisik maupun psikologis. 9. Temperamen Temperamen adalah pembawaan seseorang. Temperamen tidak dipengaruhi oleh pendidikan, namun berhubungan langsung dengan emosi seseorang. 10. Karakter Karakter adalah suatu pembawaan seseorang namun karakter seseorang dapat berubah melalui pendidikan.

d. Cara Mengadakan Seleksi

Menurut Drs. Manullang, yang memang sesuai dengan kenyataan yang berlaku saat ini, ada dua metode atau golongan cara seleksi, yaitu secara ilmiah dan non ilmiah 1. Seleksi Ilmiah Seleksi secara ilmiah adalah cara seleksi yang mendasarkan pada data yang diperoleh dari job specification sehingga dengan demikian persyaratan- persyaratan yang ditentukan dalam job specification harus dapat dipenuhi oleh calon karyawan, agar benar- benar sesuai dengan keinginan organisasi.