BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan desain penelitian cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis hubungan kebiasaan menyirih dengan
derajat atrisi gigi dan hubungan kebiasaan menyuntil dengan derajat abrasi gigi pada perempuan penyirihpenyuntil suku Karo di Pancur Batu.
55
3.2 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Pancur Batu, dengan pertimbangan mayoritas penduduk di Pancur Batu adalah penduduk suku Karo yang masih kental dengan
kebiasaan menyirih dan menyuntil. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan september 2011 sampai dengan bulan februari 2012.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah perempuan suku Karo di Pancur Batu. Sampel penelitian adalah perempuan suku Karo di Pancur Batu yang memiliki
kebiasaan menyirih dan menyuntil. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan
mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penelitian.
56
3.4 Besar Sampel
Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus uji hipotesis proporsi:
57
Dengan: n
= besar sampel minimum Z
1-a 2
= nilai distribusi normal baku tabel Z pada a tertentu Z
1-b
= nilai distribusi normal baku tabel Z pada b tertentu P
= proporsi di populasi P
a
= perkiraan proporsi di populasi P
a
-P = perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi
di populasi Berdasarkan rumus uji hipotesis proporsi didapatkan besar sampel sebanyak
90 orang, yaitu perempuan suku Karo yang memiliki kebiasaan menyirih sekaligus
kebiasaan menyuntil.
3.5 Kriteria Penerimaan
Kriteria inklusi atrisi a. Perempuan penyirih suku Karo
umur 30 – 60 tahun. b. Memiliki kebiasaan menyirih
2 tahun. c. Memiliki minimal 5 gigi
posterior utuh pada rahang atas dan rahang bawah.
Kriteria eksklusi atrisi a. Menderita bruksism.
b. Tidak memakai protesa. Kriteria inklusi abrasi
a. Perempuan penyuntil suku Karo umur 30 – 60 tahun.
b. Memiliki kebiasaan menyuntil 2 tahun.
c. Memiliki minimal 5 gigi anterior utuh pada rahang atas dan rahang
bawah. Kriteria eksklusi abrasi
a. Memiliki kebiasaan menggigit jarum, paku, pulpen, atau pensil.
b. Tidak memakai protesa. Sampel
Atrisi Abrasi
3.6 Cara Kerja