Early Harvest Programme EHP

4. Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dari negara-negara anggota ASEAN yang baru CLMV dan menjembatani perbedaan pembangunan di antara para pihak Sekretariat ASEAN 2009. Dalam kerangka ACFTA, penurunan dan penghapusan tarif perdagangan barang dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu : Tahap 1 : Early Harvest Programme EHP Tahap 2 : Normal Track I and II Tahap 3 : Sensitive and Highly Sensitive List Program penurunan tarif bea masuk dilakukan secara bertahap mulai tanggal 1 Januari 2004 untuk EHP dan menjadi 0 persen pada 1 Januari 2006. Kemudian dimulai tanggal 20 Juli 2005 untuk Normal Track dan menjadi 0 persen pada tahun 2010, dengan fleksibilitas pada produk-produk yang akan menjadi 0 persen pada tahun 2012. Produk-produk dalam kelompok Sensitive akan dilakukan penurunan tarif mulai tahun 2012, dengan penjadwalan bahwa maksimum tarif bea masuk pada tahun 2012 adalah 20 persen dan akan menjadi 0 sampai 5 persen mulai tahun 2018. Produk-produk Highly Sensitive akan dilakukan penurunan tarif bea masuk pada tahun 2015 sebesar 50 persen. Jadi tidak benar kalau ada pemahaman bahwa penurunan dan penghapusan tarif bea masuk dalam perdagangan bebas ASEAN- China dilakukan secara serentak atas seluruh produk mulai tanggal 20 Juli 2005 Bustami 2010.

4.1.1 Early Harvest Programme EHP

Program ini dimaksudkan untuk mempercepat pelaksanaan persetujuan ACFTA, khususnya dalam perdagangan barang-barang pertanian. Jenis komoditas dalam EHP adalah semua produk yang terdaftar di Harmonized System HS Chapter 01 sampai Chapter 08 seperti terlihat pada Tabel 4.1, kecuali jagung manis dan buah-buahan. Kelompok yang termasuk EHP ini berjumlah 530 pos tarif HS 10 digit. Selain itu untuk menyeimbangkan nilai ekspor Indonesia dan China terhadap produk produk-produk diatas, disepakati produk-produk EHP yang dinegosiasikan secara bilateral sebanyak 47 pos tarif HS 10 digit antara lain kopi, minyak kelapa, coklat, barang dari karet, dan perabotan. Tabel 4.1 Daftar Produk dalam Kebijakan Early Harvest Programme Chapter Description 01 Live Animals 02 Meat and Edible Meat Offal 03 Fish 04 Dairy Produce 05 Other Animals Products 06 Live Trees 07 Edible Vegetables 08 Edible Fruits and Nuts Sumber: Sekretariat ASEAN 2009. Adapun semua produk yang masuk dalam skema EHP tersebut selanjutnya dibagi menjadi 3 kategori modalitas berdasarkan tingkat tarif MFN yang berlaku saat ini di masing-masing kelompok negara, yaitu : 1. Kategori 1, adalah produk dengan tarif MFN 15 persen untuk China dan ASEAN- 6, sedangkan ≥30 persen untuk negara-negara CLMV. 2. Kategori 2, adalah produk dengan tarif MFN antara 5-15 persen untuk China dan ASEAN-6, sedangkan 15-30 persen untuk CLMV. 3. Kategori 3, adalah produk dengan tarif MFN 5 persen untuk China dan ASEAN-6, sedangkan 15 persen untuk CLMV. Penurunan dan penghapusan tarif dalam skema EHP ini dilaksanakan secara bertahap mulai 1 Januari 2004 dengan agenda waktu seperti yang disajikan pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3. Berdasarkan agenda waktu penurunan tarif yang telah ditentukan tersebut, diharapkan liberalisasi perdagangan barang yang telah diawali oleh China dan ASEAN-6 dapat segera terwujud dengan 10 negara di ASEAN. Tabel 4.2 Daftar Agenda Modalitas Penurunan Tarif Early Harvest Programme ASEAN-6 dan China Kategori Produk Tingkat Tarif persen 1 Januari 2004 1 Januari 2005 1 Januari 2006 1 10 5 2 5 3 Sumber: Sekretariat ASEAN 2009. Tabel 4.3 Daftar Agenda Modalitas Penurunan Tarif Early Harvest Programme Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam Kategori Negara Tingkat Tarif persen Awal Jan 04 Awal Jan 05 Awal Jan 06 Awal Jan 07 Awal Jan 08 Awal Jan 09 Awal Jan 10 Kategori 1 Vietnam 20 15 10 5 Laos dan Myanmar 20 14 8 Cambodia 20 15 10 5 Kategori 2 Vietnam 10 10 5 5 Laos dan Myanmar 10 10 5 Cambodia 10 10 5 5 Kategori 3 Vietnam 5 5 0-5 0-5 Laos dan Myanmar 5 5 0-5 Cambodia 5 5 0-5 0-5 Sumber: Sekretariat ASEAN 2009. Indonesia telah meratifikasi perjanjian ACFTA melalui keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 482004 tentang pengesahan persetujuan kerangka kerja sama ekonomi menyeluruh antara negara-negara anggota ASEAN dan China. Bagi Indonesia skema EHP merupakan langkah penting yang perlu direalisasikan mengingat potensi komoditas ekspor pertanian Indonesia ke China dan ASEAN, termasuk komoditas kopi didalamnya. Oleh karena itu untuk meratifikasi skema EHP tersebut, landasan hukum penurunan dan penghapusan tarif telah ditetapkan melalui : 1. SK MENKEU Nomor: 355KMK.012004 tanggal 21 Juli 2004 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk atas Impor Barang Dalam Kerangka EHP ASEAN-China FTA. 2. SK MENKEU Nomor: 356KMK.012004 tanggal 21 Juli 2004 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk atas Impor Barang Dalam Kerangka EHP Bilateral Indonesia-China FTA. 3. Produk Stearic Acid telah masuk dalam EHP dan mulai berlaku penurunan tarifnya pada tanggal 1 Januari 2005 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 09PMK.0102005 tanggal 31 Januari 2005 Bustami 2010.

4.1.2 Normal Track