Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
lebih mahal di luar negeri sehingga penawaran relatif meningkat. Sedangkan pendapatan per kapita pada negara pengekspor berhubungan terbalik dengan
penawaran ekspornya. Pemberlakuan kebijakan EHP terhadap komoditas kopi, membuat pola
perdagangan kopi di Indonesia mengalami banyak perubahan. Semakin berkurangnya hambatan tarif dan non-tarif yang selama ini menjadi hambatan
perdagangan, mengakibatkan kecenderungan ekspor kopi ke suatu negara meningkat. Oleh karena itu, pemberlakuan EHP memberi peluang bagi Indonesia
untuk meningkatkan pendapatan dengan memperbanyak ekspor kopinya ke negara-negara di ASEAN dan China.
Namun peluang tersebut tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh Indonesia, tentunya negara lain juga akan berpikir hal yang sama untuk memanfaatkan
peluang besar dari kawasan ASEAN-China itu sendiri, seperti Vietnam yang juga merupakan negara pengekspor kopi terbesar ke-2 setelah Brazil. Hal ini
memberikan kekhawatiran akan ancaman terhadap daya saing kopi Indonesia, kawasan perdagangan bebas kalau tidak pandai memanfaatkannya hanya akan
memberikan keuntungan bagi negara pesaing saja. Sedangkan dari sisi pengadaan pasokan dalam negeri, dikhawatirkan terlalu terlena pada orientasi ekspor akan
menyebabkan kurangnya pasokan kopi di Indonesia. Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka pertanyaan relevan yang perlu
dijawab dalam penelitian ini adalah : 1. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi ekspor kopi Indonesia ke pasar
ASEAN dan China? 2. Bagaimana dampak pemberlakuan Early Harvest Programme terhadap
ekspor kopi Indonesia ke pasar ASEAN dan China?