Kemandirian belajar siswa masih kurang optimal, dapat dilihat pada saat jam pelajaran kosong masih banyak siswa yang kurang memanfaatkan
waktunya untuk belajar secara mandiri. Siswa sebenarnya dapat belajar secara mandiri di kelas atau mengunjungi perpustakaan untuk membaca
buku-buku pelajaran yang telah disediakan. Selain itu, motivasi siswa yang rendah juga dapat dilihat dari frekuensi belajar siswa. Masih banyak siswa
yang belum rutin belajar di rumah. Siswa biasanya belajar ketika menjelang ujian atau ketika diberikan tugas oleh guru.
Motivasi memiliki pengaruh yang cukup penting terhadap hasil belajar Mengelola Sistem Kearsipan. Hasil penghitungan regresi sederhana
menunjukkan besar nilai harga koefisien variabel motivasi sebesar 0,962. Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila nilai motivasi meningkat 1 poin
maka nilai hasil belajar Mengelola Sistem Kearsipan akan meningkat sebesar 0,962. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan adanya pengaruh
positif dan signifikan motivasi terhadap hasil belajar Mengelola Sistem Kearsipan. Oleh karena itu, motivasi siswa penting untuk selalu
ditingkatkan agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
2. Pengaruh Metode Mengajar terhadap Hasil Belajar Mengelola Sistem
Kearsipan
Hasil pengujian hipotesis penelitian kedua menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi
metode mengajar dan hasil belajar Mengelola Sistem Kearsipan ialah sebesar 0,418. Nilai tersebut masuk dalam kategori
tingkat hubungan korelasi yang sedang. Hal ini berarti metode mengajar
memiliki pengaruh yang cukup penting terhadap hasil belajar Mengelola Sistem Kearsipan. Pengaruh tersebut bersifat positif, artinya apabila nilai
metode mengajar ditingkatkan akan meningkatkan nilai hasil belajar Mengelola Sistem Kearsipan. setelah diketahui nilai koefisien korelasi
kemudian dicari nilai koefisien determinasi
2
yaitu sebesar 0,174. Koefisien determinasi
2
memiliki makna besarnya pengaruh metode mengajar terhadap hasil belajar Mengelola Sistem Kearsipan yaitu sebesar
17,4. Metode mengajar merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan materi pelajaran kepada siswanya. Ada banyak jenis metode mengajar yang dapat digunakan dalam mengajar di kelas. Setiap
metode mengajar mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing, tidak ada metode yang paling baik dan juga tidak ada metode yang tidak
baik. Faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih metode diantaranya ialah keadaan siswa, materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran, dan
menggunakan metode yang bervariasi agar kegiatan belajar tidak membosankan bagi siswa.
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan materi Mengelola Sistem
Kearsipan berada pada kategori kecenderungan cukup. Metode mengajar yang digunakan oleh guru belum mencapai kategori baik dikarenakan
beberapa alasan yaitu masih banyak siswa yang kadang-kadang belum dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan metode
ceramah, dan materi yang disampaikan oleh teman sekelas melalui presentasi atau disebut juga dengan metode diskusi.
Hasil penghitungan regresi sederhana menunjukkan besar nilai harga koefisien variabel metode mengajar sebesar 0,562. Hal tersebut
menunjukkan bahwa apabila nilai metode mengajar meningkat 1 poin maka nilai hasil belajar Mengelola Sistem Kearsipan akan meningkat
sebesar 0,562. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan metode mengajar terhadap hasil belajar Mengelola
Sistem Kearsipan. Oleh karena itu, metode mengajar yang digunakan guru perlu untuk selalu ditingkatkan agar siswa dapat mencapai hasil belajar
yang optimal.
3. Pengaruh Motivasi dan Metode Mengajar Secara Bersama-sama