d. Sistem Penyimpanan Arsip
Menurut Sularso Mulyono, dkk 1985: 12 menyebutkan bahwa pada dasarnya ada 5 macam sistem penyimpanan arsip yaitu:
1 Sistem abjad 2 Sistem pokok soal subyek
3 Sistem tanggal kronologis 4 Sistem nomor:
a Sistem klasifikasi desimal b Sistem terminal digit
5 Sistem wilayah Menurut Agus Sugiarto Teguh Wahyono 2005: 51
menyebutkan sistem penyimpanan arsip sebagai berikut: 1 Sistem abjad
Sistem abjad adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan susunan abjad dari kata tangkap nama dokumen
bersangkutan.
2 Sistem geografis Sistem geografis adalah sistem penyimpanan dokumen yang
berdasarkan kepada pengelompokan menurut nama tempat. Sistem ini sering disebut juga sistem lokasi atau sistem nama
tempat.
3 Sistem subjek Sistem subjek adalah sistem penyimpanan dokumen yang
berdasarkan kepada isi dari dokumen bersangkutan. Isi dokumen siring juga disebut perihal, pokok masalah,
permasalahan, masalah, pokok surat, atau subjek.
4 Sistem nomor Sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan kode nomor
sebagai pengganti dari nama orang atau nama badan disebut sistem nomor.
5 Sistem kronologi Sistem
penyimpanan koronologi
merupakan sistem
penyimpanan yang didasarkan pada urutan waktu. Waktu di sini dapat dijabarkan sebagai tanggal, bulang, tahun, dekade,
ataupun abad.
Berdasarkan pendapat tentang sistem penyimpanan arisp, dapat disimpulkan bahwa sistem penyimpanan arsip ada lima yaitu; sistem
penyimpanan abjad, sistem penyimpanan tanggal, sistem penyimpanan nomor, sistem penyimpanan subjek, dan sistem penyimpanan wilayah.
B. Kerangka Pikir
Belajar merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman baru untuk menuju perubahan yang lebih baik. Setiap orang akan
mengalami kegiatan belajar termasuk seorang siswa. Belajar merupakan tugas utama bagi seorang siswa. Memperoleh hasil belajar yang maksimal
merupakan dambaan bagi setiap siswa, akan tetapi tidak semua siswa bisa memperoleh hasil belajar yang maksimal. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa baik yang berasal dari dalam diri siswa internal maupun dari luar diri siswa eksternal. Faktor yang
berasal dari dalam diri faktor internal ialah seperti: motivasi, bakat, IQ, kesehatan, kondisi fisik siswa, dan lain sebagainya. Peneliti memilih motivasi
sebagai salah satu variabel independen karena motivasi merupakan faktor internal yang banyak mempengaruhi hasil belajar siswa.
Selain faktor internal di atas, hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari luar diri siswa eksternal. Faktor eksternal ini seperti
latar belakang keluarga, lingkungan, kurikulum, metode mengajar, fasilitas dan lain-lain. Faktor metode mengajar memiliki pengaruh yang cukup banyak
terhadap pencapaian hasil belajar. Hal tersebut dikarenakan kegiatan belajar siswa lebih banyak terjadi di sekolah bersama guru sehingga cara