Mata Pelajaran Pengolahan dan Penyajian Makanan Kontinental

34 1 Hidangan Penutup Dingin Cold Dessert Dessert yang disajikan pada suhu dingin, tetapi tidak menutup kemungkinan proses pengolahannya melalui proses pemanasan kemudian dimasukkan ke dalam almari pendingin. Penyajian harus benar-benar disajikan pada suhu dingin tak terkecuali alat hidangnya. Contoh : fruit pie, ice cream, mousses, cake dan pudding. 2 Hidangan Penutup Panas Hot Dessert Dessert yang disajikan pada temperatur panas atau hangat. Sesuai dengan namanya maka proses akhirnya harus dipanaskan terlebih dahulu. Penyajian harus benar-benar panas atau hangat termasuk alat hidang yang dipergunakan harus dipanaskan dahulu. Contoh : Banana Flambe, Apple pie, Souffles, Crepes dan Fritters.

c. Metode pengolahan

Teknik pengolahan yang digunakan dalam pembuatan hidangan penutup dessert antara lain merebus boiling, mengukus steaming, memanggang baking, mencampur mixing, dan mengetim au bain marie.

d. Penyajian

Penyajian makanan merupakan cara untuk menyuguhkan makanan kepada orangpara tamu untuk di santap secara keseluruhan, berisikan komposisi makanan yang di atur dan disesuaikan dengan permainan warna yang di susun secara menarik agar dapat menambah nafsu makan. Hidangan penutup dessert dalam penyajiannya mempunyai standar tersendiri baik alat hidang atau jenis garnish yang digunakan. 35

e. Garnish

Untuk menentukan garnish yang akan digunakan baiknya memperhatikan 2 hal ini, yaitu : 1 Garnish yang dapat dikonsumsi, contohnya : cream, fresh fruit, kacang- kacangan, coklat dekor, biscuit, dan sauce atau syrup. 2 Garnish yang tidak dapat dikonsumsi, contohnya : bunga, daun, tusuk gigi hias, pipet hias. Jika garnish berasal dari bunga dan daun perlu diperhatikan waktu pemilihan jenis daun dan bunga. Beberapa syarat dalam memilih bunga dan buah sebagai garnish, antara lain : bunga dan daun tidak beracun, aroma bunga dan daun tidak menyengat, tidak mengeluarkan getah yang berlebihan, pilihlah daun yang tidak mempunyai bulu halus sehingga tidak mudah rontok.

6. Kelayakan Modul

Kelayakan adalah kriteria penentuan apakah suatu subyek layak untuk digunakan atau tidak. Suatu subyek dianggap memenuhi kriteria kelayakan apabila memenuhi kriteria. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Dalam penyusunannya harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, kepraktisan dan kemudahan dalam penggunaannya, serta kesesuaian dengan materi yang satu dengan yang lainnya. Dengan memperhatikan syarat tersebut, diharapkan dapat menunjang proses belajar mengajar, serta dimanfaatkan untuk memfasilitasi seseorang belajar.