Model Pengembangan Prosedur Penelitian
47 sehingga dapat diketahui produk yang akan dikembangkan sesuai atau tidak.
Beberapa hal yang dilakukan dalam analisis kebutuhan adalah sebagai berikut: a. Observasi Kelas
Mengikuti proses pembelajaran di kelas dari pembelajaran dimulai hingga pembelajaran diakhiri. Mengamati cara guru menerangkan materi, cara peserta
didik mengikuti pembelajaran, alat dan bahan ajar yang digunakan guru, dan antusiasme peserta didik dalam mendengarkan guru menjelaskan. Selain
mengikuti kegiatan belajar di kelas, observasi dilakukan di perpustakaan sekolah mengamati buku-buku untuk pembelajaran tata boga yang terdapat di
perpustakaan tersebut. b. Wawancara
Kegiatan ini dilakukan dengan guru mata pelajaran pengolahan dan penyajian makanan Kontinental SMK Negeri 6 Yogyakarta dan peserta didik kelas
XI Jasa Boga. Wawancara ini dilakukan setelah observasi dengan tujuan untuk mengetahui kompetensi pembelajaran Pengolahan dan Penyajian Hidangan
Penutup dan pendapat peserta didik dengan pembelajaran pengolahan dan penyajian makanan kontinental.
1 Pengumpulan referensi : mengkaji kurikulum, yaitu dengan melihat silabus yang digunakan di SMK Negeri 6 Yogyakarta sehingga modul yang akan
dihasilkan tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran. 2 Mengidentifikasi
kebutuhan :
dilakukan untuk
memperoleh dan
mengumpulkan informasi tentang materi yang harus ada dalam modul berdasarkan kompetensi inti KI, kompetensi dasar KD, sehingga tujuan
48 pembelajaran dapat dicapai. Untuk memudahkan dalam memahami tahap
Define dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.Tahap Define Pengembangan Modul Pengolahan dan penyajian hidangan penutup dessert
2. Design Perancangan Tahap ini merupakan tahap mengembangkan produk awal berupa modul.
Beberapa tahapan yang dilalui, antara lain : a. Rancangan Modul Pengolahan dan Penyajian Hidangan Penutup
Pada tahap ini, membuat sistematika modul yang disusun berdasarkan tujuan, menyusun judul dan desain cover, menyusun pokok-pokok materi
pelajaran yang sesuai dengan tujuan, menyusun langkah-langkah kegiatan belajar, serta mengidentifikasi alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan belajar
dengan modul tersebut. b. Penyusunan modul
Tahapan ini merupakan serangkaian proses pembuatan modul dari pembuatan cover, isi modul dan layout hingga menghasilkan modul Pengolahan
dan Penyajian Hidangan Penutup dessert yang diharapkan dapat digunakan pada proses pembelajaran kelas XI Jasa Boga di SMK Negeri 6 Yogyakarta.
Selama Pembelajaran dan
Perpustakaan Guru dan
Peserta didik Kurikulum
Materi Observasi
Wawancara Pengumpulan
Referensi
Define
49 3. Develop Pengembangan
Dalam tahap ini yang dilakukan adalah uji validasi terhadap ahli materi dan media. Setelah uji validasi dilakukan perbaikan-perbaikan jika diperlukan sesuai
dengan saran dari para ahli. Selanjutnya melakukan uji coba produk kepada peserta didik. Untuk lebih mudah memahami tahapan ini rinciannya sebagai berikut
: a. Validasi oleh ahli materi dan ahli media
Validasi merupakan permintaan pengesahan atau pengakuan terhadap kesesuaian dan kelayakan media sebelum digunakan. Validasi modul ini
dilakukan oleh ahli materi untuk memvalidasi dan mengevaluasi yang berhubungan dengan materi yang dimuat dalam modul. Tahap validasi oleh ahli
materi ini terdiri dari 2 orang guru mata pelajaran pengolahan dan penyajian hidangan kontinental.
Validasi oleh ahli media dimaksudkan untuk mengetahui dan mengukur segala sesuatu yang berhubungan dengan seluruh kelengkapan modul apakah
sesuai dengan karakteristik modul pembelajaran. Modul yang telah di validasi akan diketahui kekurangan dan kelemahannya.
b. Perbaikan Produk Revisi Langkah yang dilakukan adalah memperbaiki kekurangan dan kelemahan
modul sesuai dengan evaluasi ahli materi dan ahli media sehingga media tersebut dinyatakan layak digunakan. Revisi modul ini dapat dilakukan lebih dari
satu kali disesuaikan dengan evaluasi yang diberikan ahli materi dan ahli media.
50 c. Produk modul
Setelah dilakukan evaluasi modul oleh para ahli dan telah di perbaiki oleh peneliti sesuai dengan evaluasi yang diberikan para ahli. Selanjutnya produk
modul siap dicetak, kemudian dilakukan uji kelayakan pada peserta didik. d. Uji Coba Kelayakan Modul Skala Kecil
Uji coba kelayakan modul skala kecul dilakukan 6-9 orang untuk mengetahui pendapat peserta didik terhadap modul pembelajaran dari segi
materi, kebermanfaatan dan kemenarikan modul. 4. Disseminate
Penyebarluasan Modul yang telah dilakukan revisi setelah uji coba skala kecil selanjutnya
dicetak kembali dan dibagikan kepada peserta didik dalam satu kelas untuk dilakukan uji coba kelayakan dari modul skala luas. Uji coba kelayakan modul
dilakukan untuk mengetahui pendapat peserta didik terhadap modul dari segi materi, manfaat dan kemenarikan modul serta tingkat kelayakan penggunaan modul yang
telah dibuat.