Target Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Variabel Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai populasi, sampel, teknik sampling, variabel penelitian, instrument pengumpulan data, uji validitas konstruk, teknik analisis data dan prosedur penelitian.

3.1. Target Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Perum Bulog Kantor Pusat Jakarta yang berjumlah 390 karyawan data April 2015. Setelah dikurangi dengan jumlah direktur, general manajer dan yang setara, maka penelitian ini yang dijadikan sampel sebanyak 300 karyawan dengan kriteria telah bekerja di Perum Bulog Jakarta minimal 1 tahun, karyawan aktif dan karyawan tetap. Dalam penyebaran kuesioner, peneliti dibantu dengan salah satu staff Bulog menyebarkan ke semua Divisi Bulog. Dari 300 kuesioner yang disebarkan, hanya 200 kuesioner yang dikembalikan karena ada beberapa bagian divisi yang tidak bisa diganggu karena banyak tugas dari direktur dan ada beberapa yang dinas di luar kota. Semua kuesioner tersebut layak untuk diolah karena itu peneliti menggunakan semua kuesioner. Penelitian ini menggunakan sampel yaitu 200 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini bersifat nonprobability sampling, dimana besar peluang untuk terpilihnya anggota populasi sebagai sampel tidak diketahui dan memakai teknik accidental sampling, dimana metode pengambilan sampel tersebut dengan memilih siapa saja yang kebetulan ada atau dijumpai dan bersedia mengisi kuesioner.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. OCB 2. Efikasi diri 3. Harapan 4. Optimisme 5. Resiliensi 6. Keterlibatan 7. Konsistensi 8. Kemampuan beradaptasi 9. Misi 10. Kehidupan batin 11. Makna dan tujuan bekerja 12. Perasaan terhubung dengan komunitas Variabel terikat dependent variable dalam penelitian ini adalah OCB, sedangkan variabel lainnya merupakan variabel bebas independent variable. Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel sebagai berikut: 1. Organizational citizenship behavior DV Organizational Citizenship Behavior OCB adalah perilaku individu diluar dari deskripsi pekerjaan dan dilakukan dengan sukarela diwujudkan melalui skor yang diperoleh dari pengisian skala OCB oleh karyawan Perum Bulog Jakarta yang mengukur lima aspek, yaitu altruism, courtesy, conscientiousness, sportsmanship, dan civic virtue. 2. Modal psikologis: efikasi diri IV 1 Efikasi diri adalah kepercayaan diri seseorang mengenai kemampuannya untuk memaksimalkan motivasi, pengetahuan dan tingkah laku diwujudkan melalui skor yang diperoleh dari pengisian skala PCQ 24 oleh karyawan Perum Bulog Jakarta. 3. Modal psikologis: harapan IV 2 Harapan adalah keadaan motivasi positif dengan dua komponen yaitu energi fisik dan kemampuan mengidentifikasi kesempatan untuk mencapai tujuan diwujudkan melalui skor yang diperoleh dari pengisian skala PCQ 24 oleh karyawan Perum Bulog Jakarta. 4. Modal psikologis: optimis IV3 Optimis adalah pembelajaran tentang disiplin diri, analisis dari kejadian-kejadian di masa lampau dan perencanaan yang saling terkait diwujudkan melalui skor yang diperoleh dari pengisian skala PCQ 24 oleh karyawan Perum Bulog Jakarta. 5. Modal psikologis: resiliensi IV4 Resiliensi adalah suatu fenomena yang terkarakteristi melalui suatu pola adaptasi yang positif terhadap kesulitan dan risiko yang signifikan diwujudkan melalui skor yang diperoleh dari pengisian skala PCQ 24 oleh karyawan Perum Bulog Jakarta. 6. Budaya organisasi: keterlibatan IV5 Keterlibatan adalah karyawan yang berkomitmen pada pekerjaan, merasakan rasa kepemilikan dan memiliki masukan dalam membuat keputusan diwujudkan melalui skor yang diperoleh dari pengisian skala DOCS oleh karyawan Perum Bulog Jakarta 7. Budaya organisasi: konsistensi IV6 Konsistensi adalah adanya sistem organisasi dan proses yang mendukung keselarasan dan efisiensi organisasi diwujudkan melalui skor yang diperoleh dari pengisian skala DOCS oleh karyawan Perum Bulog Jakarta. 8. Budaya organisasi: kemampuan beradaptasi IV7 Kemampuan beradaptasi adalah kapasitas organisasi untuk berubah dalam menanggapi kondisi eksternal diwujudkan melalui skor yang diperoleh dari pengisian skala DOCS oleh karyawan Perum Bulog Jakarta. 9. Budaya organisasi: misi IV8 Misi adalah memberikan arah yang jelas dan tujuan yang menentukan tindakan yang tepat bagi organisasi dan anggotanya diwujudkan melalui skor yang diperoleh dari pengisian skala DOCS oleh karyawan Perum Bulog Jakarta. 10. Spiritualitas di tempat kerja: kehidupan batin IV9 Kehidupan batin adalah pemahaman mengenai kekuatan Ilahi dan bagaimana cara menggunakannya untuk kehidupan lahiriah diwujudkan melalui skor yang diperoleh dari pengisian SAWS Sprit at Work Scale oleh karyawan Perum Bulog Jakarta. 11. Spiritualitas di tempat kerja: makna dan tujuan bekerja IV10 Makna dan tujuan bekerja adalah menyangkut bagaimana membawa hidup dan pekerjaan berjalan bersama diwujudkan melalui skor yang diperoleh dari pengisian skala SAWS Sprit at Work Scaleoleh karyawan Perum Bulog Jakarta. 12. Spiritualitas di tempat kerja: perasaan terhubung dengan komunitas IV11 Persaan terhubung dengan komunitas adalah bagaimana individu dapat terhubung dengan orang lain dan merasa menjadi bagian dari suatu komunitas diwujudkan melalui skor yang diperoleh dari pengisian skala SAWS Sprit at Work Scale oleh karyawan Perum Bulog Jakarta

3.3. Instrumen Pengumpulan Data