Dinamika pengaruh spiritualitas di tempat kerja terhadap OCB

kemampuan beradaptasi dan misi menarik untuk diungkap. Perilaku OCB tersebut efektif dan bersifat sukarela serta dapat meningkatkan kinerja organisasi, maka pembudayaan nilai-nilai yang mendasari perilaku OCB perlu dilakukan secara efektif. Penelitian Ahmadi, 2010; Werner, 2000; Paine dan Organ, 2000, Aronson dan Lechler, 2009, menyatakan bahwa budaya organisasi dapat meningkatkan OCB karyawan. Pada saat kita bekerja tidak hanya digerakkan oleh bagian fisik dan psikologis, namun juga ada aspek yang tidak kalah pentingnya, yaitu spiritualitas. Dampak dari spiritualisasi pada individu adalah terbentuknya mentalitas baru yang bercirikan orientasi lebih holistis, altruistis, pelayanan kepada manusia, komitmen pada kebenaran, dan bentuk-bentuk perilaku luhur lain, serta kesadaran diri self awareness. Pengendalian diri, optimism, dorongan berbuat yang terbaik, dan prakarsa, yang semua ini terkait dengan self management, juga adalah dampak lain dari spiritualisasi. Mentalitas semacam itu sangat penting bagi akselerasi perubahan perusahaan.

2.5.3. Dinamika pengaruh spiritualitas di tempat kerja terhadap OCB

Penelitian-penelitan dalam bidang psikologi industri dan organisasi masih kurang mengangkat tentang pengaruh OCB dari aspek spiritualnya, padahal suatu realitas yang tak dapat terbantahkan bahwa karyawan membutuhkan nilai-nilai yang sifatnya fitrah atau manusiawi dalam kehidupannya. Karyawan membutuhkan nilai-nilai spiritual yang muncul dari agama yang diyakininya, dan hal ini akan menciptakan atau mendorong lahirnya suatu kebutuhan spiritual dalam kehidupannya baik secara individu maupun dalam berorganisasi. Spiritualitas di tempat kerja adalah pemenuhan kehidupan batin karyawan akan makna dan tujuan dalam pekerjaan yang dilakukannya, terhubung secara batin dengan setiap individu yang terdapat dalam komunitas. Spiritualitas di tempat kerja terdiri dari dimensi kehidupan batin, makna dan tujuan bekerja dan perasaan terhubung dengan komunitas. Kehidupan batin adalah pemahaman mengenai kekuatan Ilahi dan bagaimana cara menggunakannya untuk kehidupan lahiriah. Makna dan tujuan bekerja adalah menyangkut bagaimana membawa hidup dan pekerjaan berjalan bersama. Persaan terhubung dengan komunitas adalah bagaimana individu dapat terhubung dengan orang lain dan merasa menjadi bagian dari suatu komunitas Semakin tinggi tingkat spiritualitas di tempat kerja dengan dimensinya yaitu kehidupan batin, makna dan tujuan bekerja dan perasaan terhubung dengan komunitas maka semakin tinggi karyawan menunjukkan OCB di tempat kerjanya. Organisasi yang membantu untuk menemukan spiritualitas karyawan mereka, tidak mungkin melakukan perilaku kontraproduktif penyimpangan, dan lebih kooperatif untuk bersedia melakukan perilaku sukarela yang dilakukan di luar peran formal seseorang James, Miles, Mullins, 2011. Karyawan yang memaknai pekerjaannya dan merasa terhubung dengan karyawan lain akan mengalami kedeketan emosional pada organisasi dan terlibat dalam OCB dan mampu meningkatkan kinerja karyawan Kazemipour, Amin, Pourseidi, 2012. Semakin tinggi spiritualitas karyawan maka mereka akan cenderung untuk memiliki perilaku di luar pekerjaan OCB dalam menjalankan pekerjaan mereka sehari-hari sehingga mendukung efektivitas organisasi. Gambar 2.1. Ilustrasi Kerangka Berpikir Efikasi diri Harapan Optimisme Resiliensi Modal Psikologis Budaya Organisasi Keterlibatan Konsistensi Kemampuan beradaptasi Organizational Citizenship Behavior Spiritualitas Kehidupan batin Makna dan tujuan bekerja Perasaan terhubung dengan komunitas Misi

2.6. Hipotesis Penelitian