P Pengkajian Strategis Tahap Lanjut Sentra Bisnis UKM Pasca Dukungan Program Perkuatan

DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 27 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN Adanya kesenjangan ekonomi antara negara maju dan negara negara dunia ketiga Ketakutan kekurangan bahan makanan dan ketidakmampuan dalam penyediaan bahan pangan berkaitan dengan pertumbuhan populasi dunia Globalisasi dan pemikiran global Kerusakan lingkungan Pengurangan daya tahan tubuh Industrialisasi china dan india Perubahan peranan wanita Diskriminasi agama dan etnis Kecenderungan perilaku sosial masyarakat dunia adalah adanya penekanan pada aspek keamanan dan kenyamanan, jika dikaitkan dengan pola usaha di sektor 10 sektor industri kita ada banyak peluang yang dapat kita lihat terutama pada kesenjangan ekonomi dan ketakutan kekurangan penyediaan bahan pangan, kita dapat mengantisipasi dengan mengadakan pembenahan di segala sisi untuk memperkuat aspek manajerial pada sentra bisnis UKM

5.1.6 P

ERAMALAN T EKNOLOGI Tahap terakhir, yaitu tahun 2000-an atau abad 21, dimana MOT terfokuskan pada technological information. Pada periode ini setiap orang di dunia yang sedang berkembang akan mengakses internet. Internet pertama kalinya dikenal sangat familiar dalam Personal Computer sejak tahun 1980-an. Namun, revolusi besar yang terjadi adalah di tahun 1990-an, yaitu dengan adanya internetworking dari seluruh komputer dalam global information utility Jarvenpaa dan Ivest 1994. Gates, dalam Javalgi 2000, mengatakan bahwa setiap orang akan tersentuh oleh informasi tingkat tinggi, dan setiap orang akan berusaha untuk dapat memahami implikasinya. Tidak heran apabila sampai hari ini internet mampu menghubungkan bangsa, masyarakat, dan organisasi, dari semua ukuran dan struktur operasi mulai dari lokal, regional, nasional, serta global. Selain itu, beberapa kebangkitan kembali kemajuan teknologi merupakan puncak dari penelitian panjang oleh berbagai disiplin ilmu. Di bidang keilmuan, berbagai gelombang inovasi dari berbagai bidang pengetahuan yang berbeda mulai bermunculan dan saling memperkuat satu sama lainnya. Sebagai contohnya adalah lahirnya teknologi komputer super cepat yang sangat besar DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 28 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN bantuannya untuk meningkatkan kemampuan para ilmuwan dalam memahami dan memanipulasi gen-gen. Sebaliknya, teknik-teknik biologi juga sudah terlihat menjadi landasan yang baik sekali untuk mengembangkan komputer-komputer generasi baru di masa depan. Perkembangan inovasi teknologi juga yaitu dibuatnya komponen-komponen kecil untuk sensor, motor-motor, dan pompa, c nano technology, yaitu pemahaman tentang bagian terkecil dan energetik dari suatu unsur atau material, dan d kimia molecular, yang akan mengubah konsep industri teknologi, proses kimia, dan bahkan produk-produk kimia yang digunakan masyarakat saat ini. Technological Sophistication dan Komponen- komponen Teknologi digunakan oleh semua orang, dimana saja dan untuk semua aktivitas manusia. Apabila kita cermati, maka akan kita temukan bahwa sepanjang tahun teknologi yang diciptakan oleh manusia memasuki semua aspek dari kehidupan manusia iu sendiri dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi melalui peningkatan kualitas produk, proses maupun purna jual. Oleh karena itu, tanpa kita bisa mengelola teknologi dengan baik, maka akan menjadi tidak bermanfaat useless bagi kita dan lingkungannya. Menurut Syarif 1996, teknologi meliputi empat elemen yaitu technoware T, humanware H, infoware I, dan orgaware O, yang mana bila disatukan menjadi THIO. Yang dimaksud dengan technoware T, adalah merupakan object-embodied fasilitas fisik termasuk segala sesuatu; yaitu peralatan, mesin, kendaraan, struktur dan sebagainya. T menunjang tenaga manusia dan prosese kontrol untuk transformasi operasi. Dalam kegiatan bisnis, T mengalami perubahan perubahan periodik antara yang tua dan yang baru. Komponen berikutnya adalah humanware H, yang merupakan person- embodied dari kemampuan manusia seperti halnya ketrampilan, keahlian, dan kreatifitas. H berubah melalui proses pembelajaran dari hal-hal baru. Biasanya tingkat kemajuan H mengindikasikan peningkatan kompetensi individu. Kompetensi adalah merupakan; tingkat keahlian, training yang tepat, peningkatan pengalaman, orientasi produktivitas, potensi kreativitas, dan motivasi personil. H yang mengalami tingkat kemajuan degree ofsophistication adalah kemampuanuntuk menggunakan teknologi yang berkaitan dengan pekerjaannya, kemampuan untuk memobilisasi, mempersiapkan dan menggunakan komponen teknologi untuk pekerjaan, kemampuan untuk DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 29 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN mengoptimalkan kerja dari seluruh komponen, dan kemampuan untuk menjalankan komponen inovasi untuk peningkatan kesejahteraan. Komponen ketiga adalah InfowareI, yang merupakan record embodied documented knowladge yang mengacu pada fakta dan formula, parameter desain; spesifikasi, manual, teori dan sebagainya. I berubah melalui proses komulatif dari akuisisi pengetahuan. I dapat mempercepat pembelajaran dan penghematan waktu dan sumberdaya. Sederhananya, peningkatan I mencerminkan tingkat utilitas dari pengetahuan terkini yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai usaha. Utilitas itu sendiri tergantung pada sifat dan tipe ilmu pengetahuan relevansi, batasan waktu, ketersediaan data dan fakta, kemampuan mencerna pengetahuan yang tersimpan, pengembangan jaringan untuk pembaharuan dan sebagainya. Komponen terakhir adalah orgawareO merupakan institution-embodied yang merupakan kerangka organisasi yang diwujudkan dalam hal, metode, teknik, jaringan organisasi, dan manajemen praktis. O biasanya digunakan untuk koordinasi aktifitas dan penggunaan sumberdaya untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Komponen O berubah melalui proses praktek dan keterlibatan dalam manajemen. Tingkat kemajuan O menunjukkan peningkatan nilai tambah, kemajuan penggunaan teknik manajemen baru, metode dan keterkaitannya dengan persaingan pasar serta rasa percaya diri dalam perusahaan. Setiap bisnis harus mampu mengkombinasikan keempat komponen dari teknologi. Kompleksitas interaksi dari komponen-komponen tersebut dapat menghasilkan output yang mengandung teknologi yang sama dengan berbagai kombinasi. Untuk menghadapi persaingan pasar yang global, seluruh bisnis memiliki target degree of sophistication yang paling tinggi. Namun demikian, secara simultan, keempat komponen teknologi tersebut harus diperbaharui secara periodik untuk dapat berkompetisi di pasar. Technological Capability dalam Value Chain Keunggulan kompetitif competitive advantage menurut Porter 1990:41, adalah rantai nilai value chain sebagai peralatan perusahaan untuk menemukan cara-cara untuk menambah nilaibagi pelanggan. Aktivitas yang terlibat dapat digolongkan menjadi dua yaitu : primary activities yang meliputi logistik masuk, operasi, logistik keluar; pemasaran dan penjualan, serta pelayanan; b aktivitan pendukung supportactivities yang meliputi, pengadaan barang dan jasa, pengembangan teknologi, manajemen SDM; dan infrastruktur DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 30 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN perusahaan. Lebih lanjut, Porter mengatakan bahwa untuk memperoleh keunggulan kompetitif perlu adanya penyusunan cara-cara baru untuk mengkoordinasikan semua aktivitas, memberdayakan prosedur baru, teknologi baru atau input yang berbeda. Sebagai contohnya adalah Wall Mart yang memiliki keunggulan bersaing dari efisiensi proses mulai dari pemasok sampai ke pelanggan. Pendapat yang berseberangan dikemukakan oleh Syafar 1993:39-41 yang menyatakan bahwa keunggulan bersaing konsep dari Porter bersifat otoriter, dimana konsumen disudutkan kedalam suatu pemilihan alternatif yang sempit. gambar 5.4 kompetensi kemampuan teknologi melalui value chain Sumber : The Evolution of Technology Management Studies : Techno-Economics to Techno Metrics Syarif, 1996 Dalam tulisannya Syafar mengelompokkan teknologi produksi kedalam dua orientasi yaitu orientasi output dan orientasi proses. Yang dimaksud dengan DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 31 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN orientasi output adalah teknologi manufaktur dengan produksi masa, dan sangat sulit dipecah serta bersifat otoriter dengan mementingkan kuantitas serta maksimisasi output untuk maksimisasi keuntungan. Di sisi lain, teknologi proses sifatnya lebih demokratik yaitu dengan memberikan kebebasan untuk memilih bagi konsumen serta nilai lebih lebih andal, lebih murah, lebih kecil, lebih fleksibel, lebih akrab, lebih teliti dalam ukuran dan waktu menjadi dasar pemikiran teknologi yang berorientas pasar konsumen. Namun demikian, keduanya sama-sama melibatkan teknologi dalam menciptakan nilai tambah value added. Seperti sudah diuraikan di muka, sumberdaya teknologi yang meliputi keempat komponen semuanya dapat dibeli, namun kapabilitas capability teknologi akan dicapai perlahan-lahan melalui proses pembelajaran kapabilitas tidak diperjualbelikan di pasar. Menurut Syarif 1996, secara umum, bisnis memerlukan dua kapabilitas, yaitu technological capability TC dan managerial capability MC. TC terimprovisasi melalui proses pembelajaran sembari bekerja learning by doing, dan belajar dari perubahan learning by changing. Sedangkan MC merupakan kesuksesan integrasi melalui pendelegasian, pengarahan, koordinasi dan pengawasan dari TC dengan peluang pasar. Hal ini juga menunjukkan kemampuan leadership dari manajer didalam memberdayakan sumber daya dan secara rutin mengamati keterkaitannya serta proses perubahan. Bagi perusahaan, untuk dapat berkompetisi mulai dari tahap permulaan, ke tahap ekpansi dan kemudian tahap konsolidasi yang memerlukan akumulasi kemampuan teknologi baru secara progresif. Keenam kapabilitas teknologi yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dapat dijelaskan sebagai berikut ; 1. Transforming Capability kemampuan operasi dan pendukungnya merupakan pemberdayaan teknologi terpasang untuk proses transformasi. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan untuk operasi dan pengendalian T untuk semua aktivitas transformasi; kemampuan untuk menyediakan H dengan kebutuhan I untuk efisiensi produksi; kemampuan untuk mengaplikasikan teknik perencanaan dan koordinasi produksi dan operasi; dan kemampuan untuk mengatasi dan mencegah serta memperbaiki kerusakan. Kemajuan dalam transformasi berarti kecepatan dalam mengoptimalkan pengunaan teknologi terpasang serta memobilisasi semua sumber daya untuk mencapai keuntungan yang optimal. Hal ini dimaksudkan untuk mengimprovisasi operasi, monitoring dan perawatan dari DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 32 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN seluruh komponen teknologi untuk merespon “market niches” yang berbeda. 2. Vending Capability kemampuan pemasaran dan pelayanan, yaitu merupakan proses distribusi dan penjualan serta pelayanan dari output dengan menggunakan teknologi. Termasuk di dalam kegiatan ini adalah kemampuan untuk menjual output guna mengoptimalkan sumberdaya dan kapasitas produksi; kemampuan untuk memonitor situasi ekternal dan mengevaluasi performance; kemampuan untuk mengidentifikasi pasar baru serta memposisikan produk tersebut ke dalam segmen yang tepat; kemampuan untuk menyediakan pelayanan purna jual untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Kemajuan dalam VC mengindikasikan peningkatan segmen pasar dan peningkatan pangsa pasar dalam segmen tersebut. Namun kemampuan VC tidak termasuk marketing gimmicks tanpa hadiah, lotere dan sebagainya. 3. Acquiring capability kemampuan penggalian sumberdaya dan upaya mendapatkannya adalah merupakan penggabungan dari komponen teknologi dan sumber-sumber lainnya. Termasuk dalam hal ini adalah kemampuan untuk menyediakan spesifikasi untuk memperbarui sumberdaya-sumberdaya pada teknologi terpasang; kemampuan untuk mengidentifikasi alternatif sumber-sumber independen; kemampuan untuk mengevaluasi, memilih dan negosiasi bentuk-bentuk perjanjian; kemampuan untuk mencari sumber pendanaan yang aman untuk memperbarui teknologi; dan kemampuan untuk meminimalkan waktu dan biaya dari proyek moderenisasi bisnis. Kemajuan AC menghasilkan kekuatan yang lebih besar dalam perusahaan untuk memenej perubahan teknologi. 4. Modifying Capability adalah merupakan perbaikan seluruh aktivitas yang berkelanjutan dan komponen teknologi yang meliputi kemapuan untuk penugasan dan penempatan personil serta fasilitas permesinan; kemampuan untuk menggandakan komponen peralatan dan mesin yang dibutuhkan untuk penggantian onderdil lama; kemampuan untuk mengatasi dan peningkatan kinerja peralatan minor untuk kualitas output yang superior; kemampuan untuk mengimplementasikan teknik pengembangan SDM untuk semua aktivitas; kemampuan untuk memperkenalkan teknik-teknik manajemen tingkat tinggi untuk efektivitas performansi; serta kemampuan untuk persiapan sistem produksi, program pengembangan dan DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 33 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN mengimplementasikannya dengan benar. Kemajuan dalam MC menunjukkan peningkatan harapan dalam memobilisasi sumberdaya untuk mendapatkan keuntungan yang optimal melalui biaya minimal dan kepuasan pelanggan. 5. Designing Capability adalah merupakan pemanfaatan teknologi–teknologi untuk pengembangan produk. Kegiatan ini mencakup : kemampuan untuk membuat desain produk, desain ulang maupun modifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan; kemampuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan antara desain dan proses produksi; kemampuan untuk memperkenalkan kreativitas dan nilai seni di dalam mendesain produk; dan kemapuan untuk berpindah dari imitasi menjadi kreasi baru ke dalam pasar. Dalam hal ini keterkaitan produk dan kompleksitas proses mendorong pentingnya untuk memberitahukan kepada konsumen bahwa nilai dan utilitas pelanggan mencerminkan performansi dan nilai produk itu sendiri. 6. Generating Capability merupakan kemampuan inovasi dan komersialisasi dengan cara memanfatkan proses perkembangan teknologi. Dalam hal ini meliputi kemampuan untuk melakukan RD untuk inovasi produk; kemampuan untuk melakukan mendapatkan keuntungan komersial dengan mempatenkan hasil RD; kemampuan untuk membangun prototip dan peningkatan sekala fasilitas untuk produksi; dan kemampuan untuk komersialisasi hasil-hasil in-house RD. Kemajuan dalam GC mengindikasikan perwujudan dari self reliance dan pengawasan dalam komponen komponen teknologi kritis untuk efektifitas persaingan pasar internasional menghadapi cepatnya perubahan teknologi. Keempat komponen teknologi THIO dan keenam tipe kapabilitas teknologi yang telah diuraikan diatas semuanya berkaitan secara sitematis. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara pembaharuan sumberdaya-sumberdaya dengan memanfatkan kemajuan-kemajuan teknologi untuk mendapatkan fasilitas fisik yang lebih baik; peningkatan kemampuan SDM; pembaharuan data-base; dan re-engineering kerangka kerja organisasi; peningkatan kompetensi inti melalui akumulasi kapabilitas. Disamping itu kapabilitas teknologi yang berbeda sangat penting untuk mengadakan reaksi dan mengambil keuntungan dari peluang baru dalam dunia yang berubah. Namun optimisme dalam proses pembelajaran baik secara proaktif maupun reaktif tidak kalah pentingnya. DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 34 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN 7. Technology Live Cycle dan Technology Strategies. Beberapa studi tentang live cycle baik Product live cycle atau CompanyLive Cycle sudah sangat familiar bagi para akademisi maupun praktisi. Dengan mengamati setiap fase dari siklus para pengamat bisnis dapat menyusun berbagai langkah strategis yang akan ditempuh untuk memenangkan persaingan Ansof dan Stewart,1979:6. Kotler 1997:344 menggunakan siklus kehidupan produk PLC sebagai dasar dalam penyusunan strategi pemasaran. Frohman 1981:62 menganalisis hubungan antara PLCdengan RD; Gumanti 2002 menganalisis hubungan siklus kehidupan perusahaan CLC dengan alternatif pendanaan; sedangkan menurut Sudaryanto 2002 menganalisis hubungan PLC dengan BCG dalam penentuan strategi merek. Demikian juga untuk produk yang sarat dengan kandungan teknologi technologicalbased product, memerlukan rancangan bisnis yang strategis berdasarkan siklus kehidupan teknologi Syarif, 1996. Menurut Ansoff 1979 Siklus kehidupan produk pada produk yangmenggunakan teknologi intensif dapat dikategorikan kedalam dua kelompok yaitu siklus pendek short cycle dan siklus panjang long cycle. Siklus pendek adalah siklus produk yang selalu mengalami pembaruan teknologi dalam waktu yang relatif singkat disini tanpa disebutkan hitungan waktunya. Sebagai contoh adalah perkembangan teknologi komputer, teknologi komunikasi dan informasi. Pada perusahaan yang siklusnya pendek, memerlukan perhatian yang serius dan management action yang cepat, pendanaan yang kuat di dalam inovasi produk serta memerlukan informasi yang akurat. Perencanaan fungsional pada siklus ini biasanya tumpang tindih. Bagian produksi mulai merencanakan produk pada saat yang bersamaan bagian pemasaran merencanakan target waktu peluncuran produk baru sedangkan bagian RD belum menyelesaikan tugasnya. Oleh karena itu, perusahaan yang menggunakan teknologi yang siklusnya pendek ini, memerlukan pasangan antara product-marketingspecialist dengan technical staff. Dalam hal ini manajer pemasaran harus mempunyai kepedulian dan perhatian terhadap perkembangan teknologi dan dapat memberikan inputnya kepada bagian produksi. Sedangkan yang dimaksud dengan long cycle adalah siklus teknologi yang memerlukan waktu cukup untuk belajar tentang persaingan di pasar serta tercukupi waktunya untuk merencanakan serangan balik. Sebagai DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 35 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN contohnya adalah industri otomotif, industri persenjataan, industri-industri produk imitasi dan sebagainya. Pada perusahaan yang siklusnya panjang, penekanannya adalah pada pembentukan prosedur yang mantap dan rutin. Bentuk organisasinya biasanya fungsional dengan keputusan-keputusan manajerial yang mengutamakan efisiensi. Dalam hal perencanan, biasanya disusun secara berurutan dan RD dapat dilengkapi sebelum bagian pemasaran dan produksi menyusun rencananya. Dalam hal ini bagian pemasaran tidak familiar dengan masalah teknologi dan hanya berorientasi kepada volume produksi saja. Menurut Syarif 1996 terdapat strategi teknologi yang berbeda pada setiap tahap siklus kehidupan teknologi yang masing- masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Adapun siklus kehidupan teknologi dan strategi teknologi dapat dilihat pada gambar 5.5 berikut ini. Gambar 5.5 Siklus kehidupan teknologi dan strategi teknologi Sumber : The Evolution of Technology Management Studies : Techno-Economics to Techno Metrics Syarif, 1996:40 DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 36 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN Technology leader Strategy merupakan strategi integrasi teknologi yang ideal pada fase perkenalan dari siklus teknologi pada pasar. Pada siklus ini memiliki beberapa karakteristik, antara lain : - merupakan peluang bagi perusahaan untuk memonopoli pasar untuk sementara waktu; - volume penjualan terbatas dan arus kas negatif; - penekanan pada kemampuan disain produk; - learning by trial and error; first entry dengan bertumpu pada inovasi produk; - memiliki jaringan yang sangat dekat dengan pelanggan dan pengetahuan terkini; serta - sangat tergantung pada in-house RD, dan fasilitas permesinan. Technology follower strategy merupakan strategi “product immitation” dengan menggunakan teknologi yang dilisensinya untuk berproduksi dalam skala besar. Beberapa karakteristiknya antaralain : - alokasi sumberdaya untuk penguasaan dan penggunaan teknologi maju untuk menghadapi pasar lokal dan global yang sedang tumbuh; - ketergantungan pada hasil RD dan rekayasa ulang; - penekanan pada wawasan dan kemampuan inovasi; - skala ekonomi; - pendekatan sub-kontrak; - penekanan pada promosi pasar; - perelung dan pemimpin kualitas; - nilai pasar tinggi; - transfer teknologi dan pengembangan teknologi; - memerlukan teknologi maju untuk pembelajaran yang cepat melalui rekayasa ulang; - bersaing dalam qualityperformance dan featureniche-based; - akuisisi dan kemampuan modifikasi sangat penting; - belajar dari kesalahan dan improvisasi total. Technology exploiter strategy merupakan strategi dimana perusahan mengimpor teknologi standar untuk memasuki pasar pada “medium value”. Beberapa karakteristiknya antara lain : - meliputi masa persiapan untuk menjadi perusahaan internasional dengan mengandalkan faktor biaya produksi dan diferensiasi; DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 37 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN - mengandalkan pada keseragaman kualitas; - adanya upaya-upaya untuk menciptakan inovasi kemasan; - menjadi pemimpin harga di pasar kelas menengah; - penghematan biaya dari biaya tenaga kerja dan biaya substitusi bahan; - membeli komponen-komponen teknologi yang telah tersedia di pasaran; - memanfaatkan kemampuan teknologi sekunder; - memerlukan infrastruktur pendukung teknologi yang memadai; - disain produk biasanya mencerminkan kebutuhan pasar asing. - dari segi persaingan lebih banyak mengandalkan pada harga serta kualitas. Alternatif transfer teknologi yang lain misalnya dengan cara wara-laba untuk lower-end product. Technology extender Strategy yaitu strategy dimana perusahaan memulai binisnya dengan sekala yang sangat kecil dan menggunakan teknologi lama old technology untuk memenuhi kebutuhan “lowervalue market”. Beberapa karakteristik umum antara lain : - sensitivitas pasar terhadap faktor harga adanya potongan harga dan pelayanan; - memasuki celah dari ceruk pasar yang disediakan oleh perusahaan besar; - memberdayakan keunggulan biaya dari faktor produksi dan efisiensi waktu; - price leadership; - kemudahan memperoleh komponen-komponen teknologi terpasang; - menggunakan kapabilitas teknologi elementer; - tidak adanya upaya untuk melakukan RD. Strategi ini sangat lentur dalam menghadapi lingkungan yang penuh persaingan. Karakteristik yang lain seperti pembelajaran sambil bekerja, penggunaan fasilitas produksi general purpose, utilizing andvending capability dan sebagainya. Keempat strategi dari masing-masing siklus dengan karakteristiknya masing-masing selanjutnya akan dijadikan acuan di dalam menyusun strategi bisnis. Oleh karena itu, CEO harus mampu mengidentifikasi posisi bisnisnya maupun karakteristik bisnisnya sehingga tidak terjadi overlapping. Bussines Strategy Alternatif pada Technological-Based Bussines Menurut O’Callaghan, dalam Amirullah dan Oktaufik 2000 berpendapat tentang DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 38 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN perlunya menyusun perencanaan yang terintegrasi integratedplanning dengan mempertimbangkan aspek strategik dalam penyebaran teknologi dan implikasinya bagi pembelajaran. Ansof dan Stewart 1979 menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk meningkatkan laba adalah dengan memformulasikan strategi teknologi dengan berdasarkan pada analisis sistimatis tentang profil teknologi yang akan dibentuk oleh perusahaan. Sedangkan Frohman dan Bitondo 1981 berpendapat bahwa selama perusahaan bergantung pada teknologi, maka sangatlah penting bagi perusahaan untuk memenej teknologi strategis. Strategi bisnis generik menurut Porter1990:39 meliputi empat langkah srtategis, yaitu : a cost leadership yaitu biaya rendah sebagai keunggulan bersaing dengan target yang luas pada cakupan persaingan b differentiation yaitu perbedaan sebagai keunggulan bersaing pada target yang luas dalamcakupan persaingan c focused differentiation perbedaan sebagai keunggulan bersaing pada target yang sempit atau tajam dari lingkup persaingan d cost focused yaitu target yang sempit dari lingkup persaingan dengan biaya rendah sebagai keunggulan bersaing. Keempat strategi generik tersebut dapat dianalogikan menjadi : a price leadership melalui cost minimization b quality leadership melalui maksimisasi nilai pelanggan c niche leadership melalui spesialisasi fitur segmen dan d image leadership melalui nilai prestisius dari pelanggan Syarif 1996. Sebagian besar perusahaan menggunakan kombinasi strategi generik tersebut untuk menghasilkan produk yang berbeda dalam pasar yang berbeda. Sehingga, perusahaan akan berkompetisi dengan menyediakan variasi produk untuk berbagai segmen. Sebagai contohnya adalah perusahaan otomotif yang berkompetisi di pasar berbagai kelas sedan, minibus, dan sport dan berusaha menjadi pemimpin kualitas maupun harga di kelasnya. Pada dasarnya, strategi bisnis terfokuskan pada pasar mana yang akan dimasuki dalam persaingan, sedangkan strategi teknologi menekankan pada bagaimana unit bisnis berkompetisi dalam pasar tersebut. Kebutuhan teknologi bagi perusahaan ditentukan oleh keinginan untuk menyeimbangkan antara situasi saat ini dengan potensi perusahaan untuk DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 39 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN menyediakan unique and superior value kepada pelanggan dalam hal harga cost-based, kualitas quality based, penampilan performance-based dan image image-based. Pada saat yang sama, perlu dilakukan identifikasi terhadap kebutuhan teknologi dengan langkah-langkah sebagai berikut : Pertama melakukan evaluasi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman SWOT dari sudut pandang pemasaran dan keuangan; kedua diadakan penaksiran dari tingkatan kemajuan komponen teknologi serta kecanggih-annya; ketiga adalah perlunya identifikasi dari celah teknologi yang akan dijadikan titik awal lompatan dari extender ke exploiter kemudian ke follower dan ke leader; keempat adalah pengambilan keputusan yang tepat dalam memilih antara membeli atau membuat. Disamping itu, kecenderungan teknologi tingkat dunia serta kondisinya, menentukan peta kebutuhan yang aktual. Selama kebutuhan selalu berlebih, maka diperlukan spesialisasi dan sekala prioritas. Sehingga incremental planning bergeser menjadi integrated and strategic planning seperti dijabarkan pada gambar 5.6 berikut ini. Gambar 5.6 Integrated and strategic planning Sumber : Syarif 1996 : 42 DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 40 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN dengan menjadi substitusi dari premium menjadi low value dengan cara menjadi lisensee teknologi O. Dalam proses produksinya menggunakan mesin umum sehingga mudah menyesuaikan perubahan dan dari proses belajar akan diperoleh skala ekonomi yang tinggi. Ancaman yang dihadapi antara lain adalah perkembangan teknologi yang cepat akan mempersempit segmen pasar T karena adanya perubahan selera dan daya beli yang meningkat.

2. Quality based merupakan langkah strategi alternatif yang dapat ditempuh

oleh CEO untuk memasuki pasar dengan secondary teknology dari perusahaan yang menggunakan exploiter strategy. Strategi ini merupakan lompatan dari low-value menuju tingkatan yang lebih tinggi middle-value dengan cara meningkatkan kualitas untuk dijadikan pertimbangan sebagai keunggulan kompetitif pada siklus pasar kedewasaan. Kapabilitas teknologi yang dimilikinya adalah designing, acquiring, vending dan transforming. Dengan menggunakan teknologi standar serta inovasi dalam kemasan sebagai kekuatan S diharapkan akan membangkitkan kesadaran konsumen terhadap kualitas produk tersebut yang superior daripada pesaingnya. Pangsa pasar yang dibidiknya adalah middle-end dan pada umumnya berada di luar negeri sehingga dengan menjadi transfer teknologi technoware maupun partner bisnis dari perusahaan besar, peluang bisnis international bisa dimasuki O. Setidaknya perusahaan dapat mengambil celah dari ceruk pasar yang sempit atau mencari pengguna baru dengan memodifikasi desain produk. Dengan berkompetisi pada harga yang lebih murah dari pesaing, perusahaan akan mendapat sebagian dari market share yang tersedia. Rendahnya tingkat penguasaan teknologi dari SDM orgaware yang dimilikinya sedangkan disisi lain perlunya penghematan tenaga kerja merupakan kelemahan pokok humanware W. Sebagai contohnya adalah berbagai industri otomotif di Indonesia. Pada umumnya pangsa pasar mulai tumbuh sejalan dengan perkembangan teknologi. Ancaman yang dihadapi secara garis besar adalah perkembangan aspek demografi di pasar luar negeri infoware sangat cepat T mendorong perusahaan untuk secepatnya mengadopsi teknologi baru.

3. Featured based merupakan lompatan alternatif strategi bisnis bagi CEO

yang menghendaki perusahaannya memasuki higher middle-value of the market dengan mengintegrasi advanced technology serta menerapkan follower DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA +,-.01,, 5 - 41 L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN strategy. Dengan siklus teknologi pada posisi pertumbuhan dan kapabilitas teknologi yang dimilikinya sebagai kekuatan S yang meliputi modifying, designing, acquiring, vending serta transforming technoware, diharapkan mampu menciptakan inovasi-inovasi, dan kreativitas penampilan. Sedangkan kelemahan internal W pada umumnya adalah keterbatasan modal dan SDM humanware yang mampu menguasai teknologi maupun pasar global. Peluang bisnis yang bisa dimasukinya adalah dengan cara integrasi vertikal orgaware dan strategic alliances O. Sedangkan ancaman T yang mungkin dihadapinya adalah potensi pasar global dan berlimpah memancing masuknya pesaing baru dalam industri infoware. Contoh industri ini adalah industri elektronik seperti audio, video maupun komputer.

4. Image based merupakan lompatan strategi alternatif yang dapat diambil oleh

CEO yang mentargetkan perusahaannya memasuki highestend market dengan integrasi teknologi superior. Dengan kapabilitas teknologi yang dimilikinya S meliputi designing, acquiring, generating, modifying, transforming serta Vending yang merupakan keseluruhan kapabilitas teknologi technoware maka perusahaan dapat menciptakan image perusahaan sebagai pemimpin inovasi teknologi dan dapat menciptakan monopoli. Aspek kelamahan W internalnya tentunya adalah perlunya investasi yang tinggi untuk RD teknologi maupun pasar infoware serta inovasi-inovasi produk baru. Sementara itu trend teknologi antara tahun 2010 bebasiskan pada intellegent network. Pembahasan yang paling mendasar pada tahun 2010 adalah masalah kesehatan, energi dan lingkungan termasuk juga makanan. Isu-isu lingkungan juga merupakan pokok pembahasan yang paling utama pada tahun 2010, semua teknologi komputer yang mendukung teknologi tersebut didasarkan pada penekanan EMS environtmentally management system. Secara umum trend teknologi kedepan dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut ini. DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM