DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA
+,-.01,, 5 - 44
L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT
SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
b. Lini Produk
10 sektor industri yang merupakan jenis usaha yang dikembangkan oleh sentra bisnis UKM merupakan lini produk yang sangat bervariasi. Lini
produk tersebut merupakan suatu potensi yang luar biasa jika dikembangkan secara profesional dan hal tersebut akan memberikan
multiplier efek yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi mulai dari peningkatan devisa, efek positif terhadap pariwisata maupun
penyerapan tenaga kerja. Lini produk dari sentra bisnis UKM dapat dilihat pada uraian di bawah ini.
b.1 Industri Barang-barang Kayu Bambu Rotan
Sektor bahan kayu dan rotan mempunyai keuntungan komparatif dalam aspek ini. Sektor kayu merupakan salah satu komoditi
andalan. Produk yang dihasilkan oleh sentra ini sampai saat ini sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Berkembangnya
sentra kayu disebabkan karena sebaran geografis yang sangat lebar sehingga masing masing daerah memiliki keunikan yang sangat
spesifik. Seluruh produk-produk yang dihasilkan oleh sentra kayu, baik itu
meubel, handycrat, kerajinan rotan maupun kerajinan bambu memiliki nilai ekonomis yang berbeda-beda sehingga masing-masing
produk menggambarkan karakteristik pada masing-masing daerah. b.2 Perikanan Laut dan Hasil Laut Lainnya
Sumberdaya kelautan dan perikanan memiliki berbagai potensi
antara lain sumber daya yang dapat pulih, sumber daya yang tidak dapat pulih, jasa-jasa lingkungan dan potensi ekonomi yang besar.
Berbagai sumber daya kelautan dan perikanan tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan ekonomi nasional. Nilai ekonomi sumber daya kelautan dan perikanan mencapai sekitar Rp 821 triliun per tahun.
Potensi terbesar dimiliki oleh budidaya laut dengan nilai sebesar Rp 467 triliun per tahun, diikuti oleh perikanan tangkap sebesar Rp 151
triliun, budidaya air payautambak sebesar Rp 100 triliun per tahun, budidaya air tawar sebesar Rp 52 triliun per tahun, dan perairan
umum sebesar Rp 11 triliun per tahun. Disamping itu diperkirakan
DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA
+,-.01,, 5 - 45
L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT
SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
nilai ekonomi bioteknologi kelautan mencapai sekitar Rp 40 triliun per tahun, yang berarti masih terbuka peluang untuk peningkatan nilai
ekonomi sesuai dengan kemajuan teknologi. Melihat besarnya potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang
ada, sub-sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang mempunyai daya saing tinggi
apabila didukung dengan permodalan dan manajemen profesional. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai langkah yang dapat
merealisasikan pemanfaatan
potensi untuk
mempercepat pembangunan, antara lain melalui Gerakan Nasional Pembangunan
Kelautan dan Perikanan yang secara serentak dan terpadu di seluruh daerah pada wilayah pesisir, laut dan perairan tawar potensial,
seperti intensifikasi pembudidayaan ikan; penataan perijinan penangkapan ikan; pemberdayaan ekonomi nelayan, pembudidaya
ikan, dan pengolah ikan; serta Gerakan Nasional Bersih Pantai dan Laut. Gerakan ini memerlukan dukungan sektor-sektor lain secara
sinergis dan terkoordinasi, baik di tingkat pusat maupun daerah dan masyarakat.
Pencapaian hasil pembangunan sub sektor kelautan dan perikanan mengalami kenaikan secara bertahap yaitu :
1 produksi perikanan mencapai 5,5 juta ton pada tahun 2002 atau meningkat dari tahun 1999-2002 rata-rata sebesar 4,26 per
tahun, 2 konsumsi ikan mencapai 23,63 kgkaptahun pada tahun 2002
atau meningkat rata-rata sebesar 4,5 per tahun dalam periode 1999-2002,
3 pada tahun 2002 kontribusi bidang perikanan terhadap PDB nasional mencapai Rp 38,07 triliun atau 3,04 dari PDB
nasional. Kontribusi ini meningkat sedikit dibandingkan dengan kontribusi pada tahun 2001 sebesar 2,35 dari PDB nasional.
Dilihat dari pertumbuhannya, pertumbuhan sub sektor perikanan 13,7 lebih tinggi dari sub sektor peternakan, perkebunan,
tanaman pangan dan kehutanan, dan
DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA KUKM
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA
+,-.01,, 5 - 46
L A P O R A N A K H I R PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT
SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
4 nilai ekspor hasil perikanan mencapai Rp 16,1 triliun pada tahun 2002, dengan volume sebesar 0,51 juta ton.
Indonesia memberi share terhadap pasar dunia sebesar l3,5. Pasar domestik cukup kuat, dari produksi 4,6 juta ton per tahun yang
dipasarkan dalam negeri adalah 4 juta ton, dan ini sebagian besar dipasok oleh pelaku usaha tradisional yang memiliki keistimewaan
struktur landing yang tersebar dan pasar yang terpencar sehingga secara ekonomi sulit disaingi oleh usaha-usaha besar. Konsumsi per
kapita penduduk Indonesia baru 19,04 kgkapitatahun. Dengan target 22 kgkapitatahun saja, pasar domestik masih memerlukan
tambahan pasok lebih dari 0,5 juta tontahun. Dengan demikian pasar domestik masih sangat menjanjikan.
Pangsa pasar hasil perikanan indonesia yang telah dicapai menunjukkan perkembangan yang signifikan. Sebagai negara
maritim Indonesia memiliki beberapa produk unggulan untuk perikanan, diantaranya adalah :
udang tunacakalangtongkol
rumput laut mutiara
ikan hias
b.3 Tanaman Perkebunan dan Tanaman Lainnya