Pengkajian Strategis Tahap Lanjut Sentra Bisnis UKM Pasca Dukungan Program Perkuatan
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
1 - 1 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
b
b
a
a
b
b
1
1
P
P
E
E
N
N
D
D
A
A
H
H
U
U
L
L
U
U
A
A
N
N
!"!
#$%$&
'()#$*$+,
''
Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah mampu menunjukkan kinerja yang relatif lebih tangguh dalam menghadapi masa krisis yang panjang. Kontribusi sektor ini pada perekonomian nasional pun cukup signifikan. Pada tahun 2002 jumlah UKM tercatat 41,3 juta unit atau 99,99 % dari keseluruhan unit usaha ekonomi yang ada, dengan tingkat penyerapan tenaga kerja sebesar 88,7% dari jumlah tenaga kerja yang ada, atau mencapai 68,28 juta orang. Dibanding dengan kondisi tahun 2002, jumlah tersebut meningkat sebesar 2,7 % menjadi 42,4 juta unit usaha, dengan penyerapan tenaga kerja menjadi 79 juta tenaga kerja atau meningkat 15,7 %. (BPS, 2003). UKM dapat menjadi motor baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional, walaupun rata-rata produktivitasnya relatif masih cukup rendah. Sementara mereka mampu membantu menciptakan lapangan kerja informal sehingga dapat digunakan sebagai akses untuk menampung bertambahnya jumlah tenaga kerja.
Pengembangan bisnis yang didasarkan kepada kompetensi teknologi merupakan pendekatan yang memungkinkan pengembangan usaha dapat dilakukan secara berkesinambungan. Karena itu orientasi pembinaan UKM diarahkan untuk dapat berkembang menjadi usaha berkompetensi teknologi. Dalam kaitan itu kompetensi teknologi akan dapat diperoleh apabila ada upaya dari pihak industri pada umumnya untuk secara konsisten melakukan inovasi, dan menyisihkan sebagian keuntungan usaha untuk diinvestasikan pada kegiatan riset dan pengembangan teknologi (Todaro dkk, 2003).
Kemajuan usaha berbasis teknologi memaksa kegiatan UKM juga harus dapat mengakomodasi sentuhan teknologi agar dapat terdorong menjadi usaha yang lebih besar dan lebih maju. Dengan demikian orientasi Pemerintah untuk dapat
(2)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
1 - 2 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
mendorong pengembangan kompetensi teknologi dalam membangun UKM, akan memberikan peluang bagi mereka untuk dapat tumbuh menjadi bisnis yang lebih berdaya saing. Langkah yang telah dilakukan Pemerintah diantaranya dapat dikelompokkan dalam beberapa langkah seperti :
• Mendorong pengembangan UKM yang berkompetensi teknologi;
• Menciptakan sistem dan iklim usaha yang kondusif, sekaligus menyediakan lingkungan yang mampu mendorong pertumbuhan UKM secara sistematis, mandiri, dan berkelanjutan;
• Menciptakan sistem penjaminan secara finansial terhadap operasionalisasi kegiatan usaha ekonomi produktif yang dilakukan UKM;
• Menyediakan bantuan teknis dan pendampingan secara manajerial guna meningkatkan status UKM dan Koperasi agar feasible sekaligus bankable dalam jangka panjang.
Peningkatan daya saing UKM sangat menjadi perhatian dan karena strukturnya yang khas maka pendekatan pembangunan UKM melalui sentra dan klaster menjadi salah satu langkahnya. Untuk itu proses pengembangan sentra UKM yang selama ini dilakukan Pemerintah dengan melakukan bantuan perkuatan sejak tahun 2001 yang lalu dalam bentuk perkuatan finansial dan non finansial, perlu pula dipertanyakan dan kemudian dirumuskan lebih lanjut arah perkembangannya.
Sementara itu evaluasi terhadap posisi maupun keberhasilan dari sentra-sentra UKM yang telah dibina selama ini dengan bantuan perkuatan tersebut, telah juga dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Salah satu hasil kajian terhadap sampel sentra (2001-2003) misalnya, menunjukkan bahwa pada tahun 2004 yang lalu paling tidak telah ada dampak positif dalam bentuk peningkatan kapasitas dari sejumlah sentra, walaupun kondisi itu belum disertai dengan peningkatan produktivitasnya. Artinya bahwa ada sejumlah sentra yang meningkat kapasitas usahanya, dan jumlah itu lebih banyak dibanding jumlah sentra yang meningkat produktivitasnya. Dengan demikian secara kuantitas meningkat kekuatannya namun belum disertai dengan kualitas dari kegiatannya.
(3)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
1 - 3 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
Dari sisi kerjasama antar UKM misalnya, tercatat pula dari dua kajian yang telah dilakukan dengan orientasi yang berbeda (mengkaji pengembangan daya saing dan yang lain mengkaji peluang untuk membangun kerjasama antar sentra) ternyata dapat ditunjukkan bahwa ada persaingan antar UKM dalam sentra yang cukup tinggi. Informasi menunjukkan bahwa kerjasama dalam hal pemasaran hanya dapat digalang dalam bentuk kerjasama oleh 24% UKM dalam rata-rata sentra, sedangkan dalam hal pengadaan bahan baku kerjasama hanya didukung oleh 19% UKM saja. Itu berarti ada indikasi bahwa persaingan masih dirasakan cukup ketat di kehidupan dalam sentra, walaupun mereka berada dalam satu kawasan usaha bersama dengan pola usaha yang sama pula. Hal itu jelas memerlukan perhatian lebih lanjut dalam proses pembinaan dan pengembangan sentra pasca bantuan perkuatan.
Sementara di sisi lain keterkaitan sentra dengan lembaga-lembaga pelaksana yang melakukan dukungan perkuatan bagi mereka, juga memerlukan pemikiran lebih lanjut. Kerjasama diantara pihak-pihak yang berkaitan itu dalam lingkup upaya membangun sentra, yaitu antara SENTRA – BDS – KSP/USP memerlukan perhatian dan pembinaan strategis selanjutnya. Kerjasama yang profesional perlu dibangun dan dikembangkan secara bertahap guna mengoptimalkan posisi interaksi ketiga lembaga itu sebagai wadah pemecahan masalah yang efektif dalam pengembangan sentra.
Kesemuanya itu memerlukan pemikiran dan tindakan strategis dari rencana strategis pengembangan lebih lanjut sentra bisnis, yang akan dijabarkan secara operasional guna membangun sentra bisnis pasca dukungan program perkuatan. Berikut disampaikan uraian tentang rancangan desain riset untuk menemukan strategi pengembangan sentra bisnis pasca bantuan perkuatan.
!"-
&./.0$+
'/$0$#$1
''
Kajian ini dilakukan karena adanya kebutuhan untuk menetapkan lebih lanjut proses pembinaan terhadap sentra-sentra bisnis UKM (selanjutnya digunakan istilah sentra bisnis) yang sudah dibangun selama ini. Apa yang selama ini dilakukan diharapkan dapat menjadi modal bagi tumbuhnya sentra bisnis bersangkutan. Namun demikian disadari bahwa kondisi lingkungan dan tingkat
(4)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
1 - 4 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
kemampuan sentra bisnis saat ini masih belum sepenuhnya mampu menghadapi berbagai tantangan baik yang berasal dari internal sentra bisnis itu sendiri maupun berasal dari eksternal sentral bisnis berupa tantangan persaingan pasar dan akses pendukung bisnis lainnya.
Berbagai hasil kajian yang telah dilakukan adalah merupakan bagian dari upaya memonitor perkembangan sentra bisnis, di antranya adalah sebagai berikut: a. Sentra bisnis dari tahun 2001 – 2002 telah diteliti oleh BPS dengan fokus
pada penilaian tentang perkembangan kinerjanya, termasuk peran dan perkembangan BDS dan KSP/USP dalam mendukung pengembangan UKM di sentra bisnis bersangkutan;
b. Sentra yang dibangun antara tahun 2003 – 2004 ternyata belum lagi dikaji tingkat perkembangan kinerja;
c. Berbagai kajian pada tahun 2004 dilakukan terutama untuk mengkaji dinamika perkembangan usaha UKM dalam sentra, baik dalam kaitan menilai daya saing sentra unggulan maupun menilai kesiapan sentra umumnya dalam bermitra serta mengembangkan kemitraan yang sudah terjalin, di mana dicakup pula pengkajian atas pemikiran untuk mengintegrasikan kegiatan BDS, KSP/USP dan Sentranya dalam satu forum untuk membangun kemandiriannya,
Saat ini sudah sampai waktunya untuk melakukan evaluasi dengan orientasi menemukenali berbagai faktor strategis dari sentra bisnis yang dapat dijadikan sarana untuk :
a. menentukan relevansi, kehasilgunaan dan keberdayagunaan program pembinaan sentra bisnis selama ini serta dampaknya;
b. menentukan langkah dan kebijakan strategis guna membangun dan mengembangkan sentra bisnis lebih lanjut, sehingga mereka diharapkan mampu mandiri dan menempatkan bantuan pemerintah sebagai stimulan bilamana diperlukan.
(5)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
1 - 5 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
Dengan demikian tiga masalah yang dihadapi dalam pengkajian ini adalah:
a. Bagaimana kemandirian dan kesiapan sentra bisnis dalam hal kemampuan dan kompetensi sentra-sentra bisnis pasca dukungan perkuatan untuk menghadapi tantangan kompetisi bisnis. Yang dimaksud dengan sentra bisnis pasca dukungan perkuatan adalah sentra-sentra bisnis yang proyek perkuatan non finansial yang diberikan oleh pemerintah selama 3 tahun melalui BDS telah usai, sementara dukungan perkuatan finansial masih berlangsung karena diberikan dalam jangka waktu 6 tahun (untuk memudahkan, selanjutnya untuk sentra-sentra yang demikian akan digunakan istilah sentra-sentra bisnis pasca dukungan perkuatan). Dengan istilah lain apa dampak dari perkuatan finansial dan non finansial terhadap sentra bisnis dan bagaimana kemandirian sentra-sentra bisnis pasca dukungan perkuatan.
b. Apa ”key success factors” yang menentukan keberhasilan sentra bisnis, serta merumuskan strategi tahap pengembangannya.
c. Seberapa besar dan bagaimana peran BDS dan KSP/USP dalam perkembangan sentra bisnis.
Pembangunan sentra bisnis, pada hakekatnya meliputi aspek-aspek yang luas, antara lain:
a. Peningkatan kualitas SDM dalam hal kemampuan melakukan manajemen, organisasi dan teknologi,
b. Kompetensi kewirausahaan dari UKM di sentra,
c. Pengembangan akses yang lebih luas terhadap permodalan, d. Penyediaan informasi pasar yang transparan dan mudah dijangkau, e. Pengembangan faktor input produksi, dan
f. Pengembangan iklim usaha yang sehat untuk mendukung terwujudnya inovasi, kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan yang sehat.
Diharapkan kegiatan pengkajian ini dapat dilakukan sebagai bagian yang tidak terputuskan dari rangkaian kajian sentra yang telah dilakukan sebelumnya.
(6)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
1 - 6 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
!"2
%.3.$+
'4$+
'/$+5$$%'
Kajian ini adalah sebagai upaya untuk menjawab permasalahan di atas. Seperti diketahui upaya pengembangan sentra bisnis telah melibatkan BDS dan KSP/USP dengan melakukan bantuan perkuatan. Dengan demikian keterlibatan mereka dalam analisis terhadap kinerja dan potensi kemandirian sentra bisnis sebagai lembaga maupun sebagai kesatuan/kelompok individu UKM sangat erat. Dari kajian ini dapat menunjukkan “dampak perkuatan” melalui dukungan bantuan perkuatan finansial dan non finansial bagi perkembangan sentra bisnis tersebut. Kajian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi dampak keputusan bantuan perkuatan dan pelaksanaannya dalam kondisi riil (output) dari UKM bersangkutan serta pengaruhnya pada kinerja rata-rata UKM dalam sentra bersangkutan, serta dampaknya bagi sentra sebagai lembaganya/kelompok (efek), yang akan menunjukkan gambaran tentang bagaimana pelaksanaan KSP/USP dalam menyalurkan MAP bersama dengan bagaimana pula BDS bersangkutan melakukan layanan jasanya.
Tujuan
Secara terperinci tujuan dari kajian ini adalah:
a. Mengidentifikasi dan menganalisis perkembangan sentra bisnis yang mendapat dukungan finansial dan non finansial
b. Menganalisis kesiapan dan kemandirian sentra-sentra bisnis pasca dukungan perkuatan
c. Menginventarisasi bentuk-bentuk fasilitas yang diperlukan oleh sentra bisnis pasca dukungan perkuatan
Manfaat
Hasil kajian ini diharapkan akan bermanfaat sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam hal sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan pengembangan lebih lanjut terhadap sentra bisnis pasca dukungan perkuatan,
b. Perbaikan pembinaan bagi sentra yang masih dalam proses dukungan perkuatan.
(7)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
1 - 7 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
!"6
0$0$&$+
'4$+
'7+47*$%8&
'*)#.$&$+'
Sasaran kegiatan pengkajian ini adalah :
a. Tersedianya berbagai informasi tentang kondisi dan posisi sentra bisnis (perkembangan kinerja UKM dan sentranya) pasca dukungan perkuatan (model terminate evaluation) (tahun pembangunan sentra 2001-2002), dengan harapan akan dapat digunakan lebih lanjut dalam merumuskan kebijakan pengembangan sentra dimaksud;
b. Tersedianya hasil analisis tentang kesiapan sentra-sentra bisnis pasca dukungan perkuatan untuk mewujudkan kemandiriannya (tahun pembangunan 2001-2002);
c. Tersedianya model pengembangan sentra bisnis pasca dukungan perkuatan melalui tahap strategi;
d. Tersedianya berbagai referensi tentang perkembangan sentra bisnis yang masih dalam proses dukungan perkuatan (model on going evaluation) (tahun pembangunan 2003-2004);
e. Tersedianya Informasi riil dan hasil evaluasi kegiatan pembinaan yang dilakukan KSP/USP dan BDS untuk menyalurkan bantuan dari pemerintah bagi kepentingan sentra-sentra bisnis.
Adapun indikator keluarannya meliputi :
a. Gambaran tentang prototype sentra bisnis yang sukses, yang memuat gambaran tentang kriteria minimum bagi satu sentra yang disebut sukses; b. Deskripsi efektivitas dari bantuan dukungan perkuatan yang dikaitkan
dengan peningkatan kapasitas bisnis UKM dalam sentra dan dampaknya bagi sentra bersangkutan;
c. Gambaran tentang kesiapan dan kemandirian (kemampuan sentranya untuk menggali dan mengembangkan berbagai peluang serta membangun akses kepada sumberdaya produktif) dari sentra-sentra bisnis pasca bantuan perkuatan;
d. Rumusan tentang strategi pengembangan sentra bisnis pasca dukungan perkuatan;
e. Peran perbankan dan stake holder dalam mendukung pemberdayaan UKM di masing-masing sentra-sentra bisnis.
(8)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
1 - 8 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
b
baabb 11...1
!"! #$%$&'()#$*$+,...1
!"- &./.0$+'/$0$#$1...3
!"2 %.3.$+'4$+'/$+5$$%...6
(9)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 2 - 1
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
b
b
a
a
b
b
2
2
K
K
E
E
R
R
A
A
N
N
G
G
K
K
A
A
B
B
E
E
R
R
P
P
I
I
K
K
I
I
R
R
D
D
A
A
N
N
H
H
I
I
P
P
O
O
T
T
E
E
S
S
I
I
S
S
!
!"#
$%&'()$'
*+%&,-$-&*
2.1.1 Pembatasan Pengertian Sentra dan Kaitannya dengan Bantuan Perkuatan
Dalam situasi dan kondisi ekonomi yang relatif masih belum kondusif, kegiatan UKM selalu saja dianggap sebagai salah satu alternatif penting, khususnya dalam menekan beban berat yang dihadapi perekonomian nasional. Sebagai usaha yang relatif mudah dilakukan dan dikembangkan tetapi sekaligus rawan terhadap tekanan faktor eksternal, kegiatan usaha UKM kemudian diberdayakan melalui pengembangan sentra dan klaster.
Pengertian sentra bisnis di sini (berdasar SK Meneg KUKM No. 32/Kep./ M.KUKM/IV/2002 tanggal 17 April 2002) dirumuskan secara umum, sebagai pusat kegiatan di kawasan/lokasi tertentu, di mana terdapat UKM yang menggunakan bahan baku/sarana yang sama, menghasilkan produk yang sama/sejenis serta memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi klaster. Karena itu rumusan ”sentra agribisnis” misalnya, dinyatakan dalam lingkup definisi seperti: ”pusat kegiatan agribisnis di kawasan/lokasi tertentu, di mana terdapat para pengusaha mikro dan pengusaha kecil yang menggunakan bahan baku/sarana yang sama, menghasilkan produk yang sama/sejenis serta memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi klaster” (Petunjuk Teknis Program Pengembangan Pengusaha Mikro dan Kecil melalui bantuan perkuatan dana bergulir bagi KSP di sektor agribisnis, Tahun 2004).
Sedangkan pengertian klaster dirumuskan sebagai pusat kegiatan UKM pada sentra yang telah berkembang, ditandai dengan munculnya
(10)
pengusaha-PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 2 - 2
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
pengusaha lebih maju, dan terjadi spesialisasi proses produksi pada masing-masing UKM disertai dengan kegiatan ekonominya yang saling terkait dan saling mendukung. Dalam prakteknya, walaupun secara operasional klaster itu memiliki ciri berbeda dengan sentra namun tidak jarang orang menggunakannya secara timbal balik.
Pembangunan sentra bisnis dengan memakai bantuan perkuatan yang disampaikan melalui BDS sebagai pusat layanan jasa usaha UKM di masing-masing sentra, pada dasarnya meliputi pelayanan jasa usaha untuk setiap UKM yang ada di sentra bersangkutan. Berdasarkan informasi, saat ini proses dan langkah penilaian prestasi BDS sedang dalam proses perbaikan, dengan maksud agar dapat menjadikan BDS (melalui penilaian) agar menjadi berkualitas (profesional, mampu mengembangkan kerjasama dan bersifat mandiri). Sementara bantuan finansial (MAP) diberikan melalui KSP, yang di lokasi tertentu pada beberapa sentra digunakan USP, karena tidak tersedia KSP. Penilaian kualitas dan kinerja KSP dilakukan menurut petunjuk penilaian kesehatan KSP yang diterbitkan oleh Kementerian Negara Koperasi dan UKM. Melalui bantuan tersebut, diharapkan perkembangan kualitas sentra bisnis, dalam lingkup pengertian usaha UKMnya, dapat selaras dengan perkembangan kualitas proses dukungan bantuan perkuatan non finansial dan finansial.
Secara konseptual bisa saja terjadi ketidakselarasan diantara tiga institusi yang terkait itu, khususnya dalam proses pertumbuhannya. Apalagi ketentuan maupun proses pembinaannya memang ditangani secara terpisah, sehingga ada dugaan hal itu berdampak tidak cukup menguntungkan bagi terwujudnya kondisi yang kondusif bagi para UKM di sentra bisnis bersangkutan. Sebaliknya bisa juga terjadi ketidakselarasan diantara ketiga institusi tersebut, namun tidak berdampak atau tidak berkorelasi dengan kinerja para UKM di sentra bersangkutan. Demikian pula masih banyak pola-pola yang dapat terwujud dalam hubungan diantara ketiga institusi tersebut, yang kesemuanya akan dapat ditemukan di lapangan. Untuk itu berikut digambarkan skenario tentang bagaimana tugas pengkajian ini akan dilakukan selanjutnya.
(11)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 2 - 3
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
2.1.2 Komposisi Sentra sebagai Populasi
Penetapan sentra sebagai sarana untuk membangun UKM telah dimulai secara formal tahun 2001 yang lalu sebagai keputusan strategis. Pendekatan sentra merupakan awal dari perjalanan jangka panjang menuju terbentuknya klaster bisnis dengan komponen para UKM. Karena itu proses bantuan dan pembinaan nya telah dilakukan dalam setiap tahun anggaran. Program tersebut memerlukan proses monitoring dan evaluasi (on going atau terminate setelah 3 tahun dukungan perkuatan berlangsung), dengan harapan akan dapat menjaga arah pengembangan yang telah ditetapkan, sambil dapat mengetahui dampak dari output, efek maupun impactnya terhadap perekonomian lokal dan regional pada umumnya.
Untuk itulah setelah dukungan perkuatan dihentikan untuk beberapa sentra bisnis maka diperlukan pemahaman tentang kemana arah pengembangan dan bagaimana tahapan strategis dari proses pengembangan sentra bisnis bersangkutan, yang mencakup kelompok UKM di dalamnya. Tentu saja untuk itu metode yang dapat digunakan untuk membantu penilaiannya adalah teori product life cycle, khususnya dalam kaitan untuk mengetahui tahap-tahap kehidupan sentra bisnis dari sejumlah sampel yang dipilih. Di sisi lain upaya untuk mengetahui perkembangan kemampuan dan kapasitas sentra (akumulatif rata-rata prestasi UKM dalam sentra bersangkutan) dapat digunakan metode perbandingan antara tingkat kapasitas (kemampuan) dengan tingkat produktivitas kerjanya. Dalam hal itu model interaksinya akan dapat terjadi dalam kombinasi seperti :
(a) kapasitas rendah – produktivitas rendah untuk ”sentra status quo”;
(b) kapasitas tinggi – produktivitas rendah untuk ”sentra potensial”;
(c) kapasitas rendah – produktivitias tinggi untuk ”sentra prospektif”; dan
(d) kapasitas tinggi – produktivitas tinggi untuk ”sentra unggulan”.
Atas dasar itulah pemerintah diharapkan akan dapat merumuskan kebijakan pembinaan sentra bisnis dengan tepat. Seperti diketahui sejak program diluncurkan, jumlah sentra bisnis terus ditingkatkan setiap tahunnya. Informasi untuk akhir tahun 2004 tercatat jumlah sentra = 1006 unit; Business
(12)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 2 - 4
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
Development Services (BDS) mencapai 898 unit dan pemberian Modal Awal dan Padanan (MAP) dilakukan melalui 1006 unit KSP/USP.
Umumnya dalam sentra bisnis akan ditemukan sejumlah UKM dengan jenis usaha serupa, dengan demikian macam sentra bisnisnya akan ditemukan sesuai dengan jenis usaha yang dilakukan UKMnya. Hal ini selanjutnya akan memberi konsekuensi pada penetapan sampelnya. Berdasar informasi penyebaran sentra bisnis tahun 2001, 2002 dan 2003 dari hasil kajian Kementerian Koperasi dan UKM, tercatat jumlah sentra mencapai 918 unit yang tersebar dalam 47 sektor usaha. Dari jumlah itu ada 10 sektor utama yang mencakup sebanyak 67,75% jumlah sentra (918 unit), dengan komposisi penyebaran macam sentra adalah sebagai berikut :
(1) industri barang-barang kayu/bambu/rotan 168 unit (18,30%) (2) perikanan laut dan hasil laut lainnya 87 unit (9,48%) (3) tanaman perkebunan dan tanaman lainnya 75 unit (8,17%) (4) industri tekstil dan tekstil jadi kecuali pakaian 59 unit (6,43%) (5) industri roti, biskuit, mie, makaroni, lainnya 53 unit (5,78%) (6) industri pakaian jadi dan barang rajutan 49 unit (5,43%) (7) unggas dan lain-lainnya 37 unit (4.03%)
(8) peternakan 35 unit (3,81%)
(9) perikanan darat dan hasil perairan darat 32 unit (3.49%) (10) industri barang-barang dari tanah liat 27 unit (2.94%)
2.1.3 Pola Kajian Yang Akan Dilakukan
Pengembangan sentra dapat dikaji dari sisi sebagai ”lembaga” akan menunjukkan keterkaitannya dengan kemampuan dan posisi lembaga yang dapat melayani kebutuhan para anggota UKMnya secara bersama, misalnya dalam hal pengadaan sarana pengolahan yang dapat dipakai secara bersama atau dalam hal pengembangan pasar yang dapat menampung produk para UKM anggota sentranya. Sebaliknya para UKM dalam posisinya sebagai ”komponen utama" bagi sentranya, perlu memberikan prestasi yang terbaik melalui kinerjanya (meningkatkan nilai tambah pada produknya; melakukan inovasi untuk mendukung daya saing usahanya; menggunakan metode dan tata cara berproduksi yang efektif dan efisien termasuk memakai teknologi atau dalam memanfaatkan sarana dan prasarana dalam sentranya secara bersama).
(13)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 2 - 5
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
Berikut ini disampaikan skema pendekatan kajian yang akan dilakukan dalam menggali posisi ”sentra yang sudah henti bantuannya” (sentra-sentra bisnis pasca dukungan perkuatan) dan posisi “sentra yang masih dalam bantuan” (proyek dukungan perkuatan non finansial melalui BDS masih berlangsung) sebagaimana terlihat pada skema 1.
Skema 1
Keterkaitan Sentra dengan BDS – KSP/USP dalam Kerangka Masalah yang Diteliti
Dengan pengertian seperti di atas sentra yang telah memperoleh bantuan selama 3 tahun (dibangun di tahun 2001-2002) akan menjadi sumber populasi bagi pengkajian dimaksud dengan memakai metode terminate evaluation. Sementara untuk pengkajian sentra yang masih memperoleh bantuan (2002 – 2004) akan digunakan sebagai populasi pengkajian dengan metode on going evaluation.
Dalam kaitan itu fokus kajian akan terpusat pada upaya menguji output aplikasi program bantuan serta reaksi dari sentra baik yang sudah terminate maupun
SENTRA YANG SUDAH HENTI BANTU ANNYA DUKUNGAN BANTUAN PERKUATAN SEBAGAI “PROYEK” (3 TAHUN)
KSP/USP BDS KERJASAMA PEMBINAAN BANTUAN PERKUATAN FINANSIAL BANTUAN PERKUATAN NON FINANSIAL DUKUNGAN DANA UNTUK OPERASIONAL DUKUNGAN DANA (map) UNTUK UKM DI SENTRA.
Stop programnya
Bagaimana: - KINERJANYA ? - KEMANDIRIANNYA? - PERTUMBUHANNYA ?
Bagaimana: TAHAP PENGEMBANGAN STRATEGIS SELAN JUTNYA? YANG MASIH MEMPEROLEH BANTUAN? SENTRA Bagaimana: - KINERJANYA ? - PERTUMBUHANNYA ? - PROSPEK PERKEMBANGAN? PADA SAAT KAJIAN DILAKUKAN?
Apakah Sentra memerlukan dukungan bantuan perkuatan lainnya? Kalau ya, apa bentuk nya? Bagaimana : STATUS POSISI & PERANNYA? Bagaimana : STATUS POSISI & PERANNYA? Yang dapat menggam
barkan proyeksinya.
Stop programnya
DUKUNGAN BANTUAN PERKUATAN SEBAGAI “PROYEK” (3 TAHUN)
SENTRA YANG SUDAH HENTI BANTU ANNYA DUKUNGAN BANTUAN PERKUATAN SEBAGAI “PROYEK” (3 TAHUN)
KSP/USP BDS KERJASAMA PEMBINAAN BANTUAN PERKUATAN FINANSIAL BANTUAN PERKUATAN NON FINANSIAL DUKUNGAN DANA UNTUK OPERASIONAL DUKUNGAN DANA (map) UNTUK UKM DI SENTRA.
Stop programnya
Bagaimana: - KINERJANYA ? - KEMANDIRIANNYA? - PERTUMBUHANNYA ?
Bagaimana: TAHAP PENGEMBANGAN STRATEGIS SELAN JUTNYA? YANG MASIH MEMPEROLEH BANTUAN? SENTRA Bagaimana: - KINERJANYA ? - PERTUMBUHANNYA ? - PROSPEK PERKEMBANGAN? PADA SAAT KAJIAN DILAKUKAN?
Apakah Sentra memerlukan dukungan bantuan perkuatan lainnya? Kalau ya, apa bentuk nya? Bagaimana : STATUS POSISI & PERANNYA? Bagaimana : STATUS POSISI & PERANNYA? Yang dapat menggam
barkan proyeksinya.
Stop programnya
DUKUNGAN BANTUAN PERKUATAN SEBAGAI “PROYEK” (3 TAHUN)
(14)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 2 - 6
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
yang masih on going dengan menggunakan kerangka kajian sebagaimana tercantum dalam skema 2 berikut ini.
Skema 2
Kerangka Pendekatan Kajian Terhadap Kondisi SENTRA
Langkah kajian tersebut dimaksudkan juga untuk dapat “mendorong“ sentra bisnis UKM dalam meningkatkan kemampuan untuk dapat memenuhi tantangan masa depan yang relatif akan menjadi lebih kritis sifatnya, serta menuntut kompetensi yang lebih canggih dengan berbasis teknologi dan modern bisnis. Kondisi tersebut menuntut pemantapan kondisi internal sentra (baik yang sudah terminate maupun yang masih on going) dan UKM anggotanya, yang pada umumnya akan berkaitan dengan pembenahan kualitas UKM dalam kompetensinya berusaha, atau juga dalam hal kewirausahaannya, termasuk dalam hal penguasaan informasi dan teknologi, disamping penguasaan keterampilan dalam pengaturan organisasi bisnisnya, penerapan manajemen usaha yang efektif serta dalam hal pengembangan jaringan bisnis dengan pihak luar sentra. Untuk itu kerangka fokus pengkajian pada sentra digambarkan dalam skema 3 berikut ini.
Bagaimana status, po-sisi dan perkembangan program dukungan fi-nansial oleh KSP/USP yg berbeda dengan ma cam dukungan non-fi nansial oleh BDS?
Bagaimana identi-tas dari sentra ter-pilih, kalau dikaji dari sisi “identitas” dan cirinya, khusus nya berkait dengan posisinya.
Tinjauan dari sisi sektor, lokasi maupun sebagai satu lembaga atau sebagai sekumpulan UKM
di satu area tertentu. Tinjauan dari konsep “kemandirian”
dari sisi satu lembaga dan dari sisi kumpulan UKM di satu wilayah.
vs
Bagaimana profil umum sentra? Bagaimana profil UKM
Penentuan sampel sentra = purposive penentuan UKM di sentra = random
Identifikasi faktor strategis
Bagaimana posisi kinerja dan presta-sinya setelah ban-tuan perkuatan di peroleh. Apakah berdampak positif? Dimana?
Tahapan Strategis pengembangan SENTRA selanjutnya
Bagaimana status, po-sisi dan perkembangan program dukungan fi-nansial oleh KSP/USP yg berbeda dengan ma cam dukungan non-fi nansial oleh BDS?
Bagaimana identi-tas dari sentra ter-pilih, kalau dikaji dari sisi “identitas” dan cirinya, khusus nya berkait dengan posisinya.
Tinjauan dari sisi sektor, lokasi maupun sebagai satu lembaga atau sebagai sekumpulan UKM
di satu area tertentu. Tinjauan dari konsep “kemandirian”
dari sisi satu lembaga dan dari sisi kumpulan UKM di satu wilayah.
vs
Bagaimana profil umum sentra? Bagaimana profil UKM
Penentuan sampel sentra = purposive penentuan UKM di sentra = random
Identifikasi faktor strategis
Bagaimana posisi kinerja dan presta-sinya setelah ban-tuan perkuatan di peroleh. Apakah berdampak positif? Dimana?
Tahapan Strategis pengembangan SENTRA selanjutnya
(15)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 2 - 7
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
Skema 3
Kerangka Pengkajian pada Sentra Bisnis
Sementara itu dalam tataran sentranya diharapkan Pemerintah akan dapat membantu menciptakan kondisi yang kondusif, terutama melalui kebijakan bantuan perkuatan yang lebih maju sifatnya dengan misalnya mendorong terwujudnya kerjasama forum SENTRA – BDS – KSP/USP, terutama untuk membantu memecahkan masalah sentra secara mandiri baik dari sisi legal, persaingan usaha maupun mencari dukungan dalam kaitan untuk melakukan pembinaan ekonomi sosial maupun dalam mencari dukungan pembangunan infrastruktur dan pelaksanaan program pendidikan.
Karena itulah langkah pengkajian strategis pengembangan tahap lanjut sentra bisnis pasca dukungan perkuatan akan sangat berarti dalam membantu dalam upaya menumbuhkan sentra bisnis bersangkutan, khususnya dalam kaitan dengan proses pembangunan perekonomian nasional kita. Untuk itu selanjutnya analisis atas prestasi sentra akan diarahkan untuk menjawab beberapa hal kritis yang tercakup dalam skema 4 berikut ini.
SENTRA YANG SUDAH HENTI BANTU
ANNYA
Dampak pengaruh dari faktor eksternal yang kurang menguntungkan, serta peluang usaha yang
positif
Outputnya adalah produk dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat
Effeknya adalah berkembangnya produk dan jasa UKM berasangkutan
Bagaimana kondisi sentranya?
Tumbuh, mampu menyerap
tenaga kerja dan mendorong tumbuhnya UKM di kawasannya Bagaimana trend pertumbuhan Sentra? Apakah elemen2 strategiknya dan apa indikator dari keberhasilan sentra ini (seuai dengan sektornya)
Bagaimana kemandiannya ? penilaian dengan komponen
kemampuan meningkatkan nilai tambah (pada UKM); dan keberhasilannya dapat
diukur dari: a. eksistensi sentra sbg satu
kesatuan organisasi dng sinamika kelompok yang
efektif; b. meningkatnya kapasitas
UKM;
c. dorongan atas tumbuhnya sentra atau kegiatan lainnya.
Bagaimana prospek di masa datang? Evaluasi potensi
lebih lanjut Bagaimana peran
BDS bagi perkem bangan seanjutnya? Evaluasi keberhasilan BDS dalam mengubah pola pikir & wawasan serat keterampilan dan citra UMK dalam
sentra sampai saat ini? Apa faktor kunci yang diperlukan untuk men dukung keberhasilan BDS Bagaimana peran KSP/USP dlm mendukung pe menuhan kebutuhan
pendanaan UKM ? Kenali dan kaji keber hasilan KSP/USP dlm menyalurkan MAP, serta uji potensi untuk
meningkatkan pela-yanan bagi UKM
bersangkutan. Apa faktor kritis yang menentukan keberha-silan tersebut? SENTRA YANG SUDAH HENTI BANTU ANNYA
Dampak pengaruh dari faktor eksternal yang kurang menguntungkan, serta peluang usaha yang
positif
Outputnya adalah produk dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat
Effeknya adalah berkembangnya produk dan jasa UKM berasangkutan
Bagaimana kondisi sentranya?
Tumbuh, mampu menyerap
tenaga kerja dan mendorong tumbuhnya UKM di kawasannya Bagaimana trend pertumbuhan Sentra? Apakah elemen2 strategiknya dan apa indikator dari keberhasilan sentra ini (seuai dengan sektornya)
Bagaimana kemandiannya ? penilaian dengan komponen
kemampuan meningkatkan nilai tambah (pada UKM); dan keberhasilannya dapat
diukur dari: a. eksistensi sentra sbg satu
kesatuan organisasi dng sinamika kelompok yang
efektif; b. meningkatnya kapasitas
UKM;
c. dorongan atas tumbuhnya sentra atau kegiatan lainnya.
Bagaimana prospek di masa datang? Evaluasi potensi
lebih lanjut Bagaimana peran
BDS bagi perkem bangan seanjutnya? Evaluasi keberhasilan BDS dalam mengubah pola pikir & wawasan serat keterampilan dan citra UMK dalam
sentra sampai saat ini? Apa faktor kunci yang diperlukan untuk men dukung keberhasilan BDS Bagaimana peran KSP/USP dlm mendukung pe menuhan kebutuhan
pendanaan UKM ? Kenali dan kaji keber hasilan KSP/USP dlm menyalurkan MAP, serta uji potensi untuk
meningkatkan pela-yanan bagi UKM
bersangkutan. Apa faktor kritis yang menentukan
(16)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 2 - 8
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
Skema 4
Orientasi Analisis dan Masalah yang akan Dijawab dalam Penelitian
!"!
.-,/0%1-1*
Ada dua hipotesa utama yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
(1) Sentra-sentra bisnis belum bisa mandiri walaupun sudah mendapat dukungan perkuatan selama 3 tahun
atau
Sentra-sentra bisnis pasca dukungan perkuatan memerlukan bantuan perkuatan lanjutan, karena tidak mungkin dalam waktu singkat dapat dipenuhi sendiri oleh UKM maupun sentranya.
(2) Metode dan kinerja pembinaan di sentra-sentra bisnis yang sedang memperoleh dukungan perkuatan perlu diperbaikan dan ditingkatkan.
atau
Ada pengaruh kinerja pembinaan terhadap kinerja sentra-sentra bisnis. ORIENTASI ANALISIS TERHADAP SENTRA
DIPUSATKAN PADA BEBERAPA ASPEK BERIKUT :
MENEMUKAN PROFIL SENTRA TERBAIK DI WILAYAH BERSANGKUTAN, SESUAI DENGAN SEKTORNYA
UNTUK ITU PERLU DILAKUKAN DAN DIRUMUSKAN KRITERIA UNTUK MENGKLASIFIKASI SENTRA YANG DITELITI DAN SAMPELNYA. KHUSUS DALAM KAITAN DENGAN OUTPUT LANGSUNG DARI HASIL PENELITIAN INI DIPEROLEHNYA GAMBARAN UNTUK PEMANFAATAN
FORUM SENTRA – BDS – KSP/USP YANG TERPADU;
ORIENTASI LANJUTAN PENGEMBANGAN, SEBAGAI EFEK DARI HASIL KAJIAN ADALAH MENEMUKAN :
!SENTRA DENGAN POTENSI TERBAIK UNTUK DIKEMBANGKAN; !PEMANFAATAN ATAS PEMBINA/KONSULTAN/PERTUGAS FUNGSIONAL
UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN SENTRA
!PERAN DARI OTONOMI DAERAH DALAM PENGEMBANGAN SENTRA
SELANJUTNYA
ORIENTASI ANALISIS TERHADAP SENTRA DIPUSATKAN PADA BEBERAPA ASPEK BERIKUT :
MENEMUKAN PROFIL SENTRA TERBAIK DI WILAYAH BERSANGKUTAN, SESUAI DENGAN SEKTORNYA
UNTUK ITU PERLU DILAKUKAN DAN DIRUMUSKAN KRITERIA UNTUK MENGKLASIFIKASI SENTRA YANG DITELITI DAN SAMPELNYA. KHUSUS DALAM KAITAN DENGAN OUTPUT LANGSUNG DARI HASIL PENELITIAN INI DIPEROLEHNYA GAMBARAN UNTUK PEMANFAATAN
FORUM SENTRA – BDS – KSP/USP YANG TERPADU;
ORIENTASI LANJUTAN PENGEMBANGAN, SEBAGAI EFEK DARI HASIL KAJIAN ADALAH MENEMUKAN :
!SENTRA DENGAN POTENSI TERBAIK UNTUK DIKEMBANGKAN; !PEMANFAATAN ATAS PEMBINA/KONSULTAN/PERTUGAS FUNGSIONAL
UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN SENTRA
!PERAN DARI OTONOMI DAERAH DALAM PENGEMBANGAN SENTRA
(17)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 2 - 9
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
Secara lebih rinci berdasarkan 2 hipotesis utama dan kerangka berfikir dirumuskan beberapa hipotesis kerja sebagai berikut :
1. Ada pengaruh dukungan perkuatan, kemampuan dan kompetensi sentra bisnis dengan kemandirian
2. Telah terjadi peningkatan kinerja sentra-sentra bisnis sebagai hasil dari dukungan perkuatan
3. Telah terjadi ketidakefektifan pembinaan non finansial yang dilakukan oleh BDS terhadap kinerja sentra-sentra bisnis
4. Telah terjadi perubahan pola pikir, wawasan, keterampilan serta citra UKM yang positif sebagai hasil pembinaan yang dilakukan oleh BDS
5. Ada keterkaitan antara kualitas SDM BDS dengan kinerja pembinaan 6. Terjadi pengembangan akses dana yang lebih luas
7. Telah terjadi penyediaan informasi pasar yang transparan dan mudah dijangkau
8. Telah terjadi pengembangan input produksi
9. Telah terjadi keberhasilan KSP/USP dalam menyalurkan dana MAP 10. Dukungan perkuatan finansial perlu ditingkatkan untuk meningkatkan
kinerja sentra-sentra bisnis
11. Telah terjadi kerjasama yang erat antara BDS dan KSP/USP dalam membina sentra-sentra bisnis
!"2
&3'()
*4-()$3,
**
Ruang lingkup kajian yang akan dilaksanakan adalah :
a. Analisis dampak dukungan perkuatan terhadap peningkatan kapasitas bisnis UKM. Analisis ini akan mencakup penilaian terhadap komponen output yang diharapkan dapat diwujudkan terhadap komponen UKM dari sentra bisnis, melalui proses dukungan perkuatan yang dipandang sebagai suatu ”proyek” pembinaan dengan jangka waktu 3 tahun.
b. Analisis tentang dampak perkuatan terhadap kemandirian sentra bisnis. Analisis ini merupakan langkah lanjutan dari analisis kinerja sentra bersangkutan, yang kemudian dapat dikaitkan dengan pengenalan berbagai ancaman dan perubahan yang mungkin diproyeksikan dalam kurun waktu medium term, baik yang diperoleh dari pesaing sejenis atau dari kondisi perubahan lingkungan ekonomi yang mungkin terjadi dalam waktu dekat ini.
(18)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA
!"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 2 - 10
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
c. Analisis tentang bentuk-bentuk dukungan perkuatan yang dibutuhkan oleh sentra pasca bantuan perkuatan. Analisis ini perlu dilengkapi dengan analisis terhadap faktor kunci keberhasilan, yang tidak mungkin dalam waktu singkat dapat dipenuhi sendiri oleh UKM maupun sentranya, sehingga memerlukan bantuan perkuatan lanjutan.
d. Memotret dan menganalisis kinerja sentra bisnis yang masih mendapat bantuan perkuatan. Presentasinya akan diwujudkan dengan membandingkan gambaran kinerja UKM berdasar model cross section data antar dua waktu tertentu.
e. Analisis kinerja UKM yang telah mendapatkan perkuatan 3 tahun secara komprehensif dan mampu memberikan gambaran tentang kemampuannya.
f. Menganalisis efektivitas peran BDS dan KSP dalam pengembangan sentra bisnis serta dalam keterpaduan dengan kegiatan usaha yang menjadi tugasnya.
(19)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA
!"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 2 - 11
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
b
baabb 22...1
!"# $%&'()$'*+%&,-$-&...1
!"! .-,/0%1-1...8
(20)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
3 - 1 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
b
b
a
a
b
b
3
3
M
M
E
E
T
T
O
O
D
D
E
E
K
K
A
A
J
J
I
I
A
A
N
N
!"#
$%&'(
)'&*+,-.(')
Berdasarkan informasi yang akan diperoleh, penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian descriptive/explanatory dan causality. Yang pertama digunakan untuk mendiskripsikan perkembangan sentra-sentra bisnis pasca dukungan perkuatan dan sedang dalam perkuatan serta peran BDS dan KSP/USP. Sedangkan yang kedua digunakan untuk menemukan faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilan sentra bisnis dan untuk mendapatkan model pengembangan sentra bisnis.
!"/
$%&'(
)0.&
)(1-2%,
)0.3.
))
Data yang akan dianalisis dalam kajian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa data runtun waktu (time series) dan cross section yang dikumpulkan dari lapangan atas Sentra UKM, UKM, BDS, KSP/USP, Dinas Departemen Koperasi Daerah I/II menggunakan kuesioner terstruktur, sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan desk research. Data primer dikelompokan ke dalam 5 kelompok besar data, yaitu :
1. Data Sentra UKM dikumpulkan dengan menggunakan Kuesioner Sentra UKM;
2. Data UKM dikumpulkan dangan menggunakan Kuesioner UKM; 3. Data BDS dikumpulkan dangan menggunakan Kuesioner BDS;
4. Data KSP/USP dikumpulkan dangan menggunakan Kuesioner KSP/USP; dan
5. Data Dinas Tingkat I/II dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Instansi/Dinas Tingkat I/II
(21)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
3 - 2 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
Data utama UKM yang harus dimasukkan sebagai bahan analisis sekurang-kurangnya mencakup hal-hal berikut yang dibandingkan antara awal atau sebelum menerima program dan setelah/sedang menerima program :
• Profil UKM • Profil Pengusaha • Aspek Pemasaran • Aspek produk • Aspek Promotion
• Efektifitas dan Efisiensi Produksi :
o Persaingan penggunaan bahan baku dan sarana dan prasarana o Harga bahan baku
o Tingkat biaya yang dikeluarkan
o Teknologi dan sarana yang digunakan
o Komponen biaya tetap dan variabel yang kritis
• Dukungan Modal/finansial • Dukungan non finansial
• Interaksi internal Sentra, BDS dan KSP/USP • Interaksi eksternal :
o Seberapa sering Anda berhubungan dengan lembaga pemberi bantuan
baik finansial maupun non finansial
o Seberapa inten lembaga tersebut memberikan bantuan kepada Anda o Apakah BDS atau KSP/USP membantu/mendampingi Anda untuk
mencari atau berhubungan dengan lembaga pemberi bantuan lainnya?
o Menurut Anda ada persaingan di antara mereka? o Bentuk kerjasama dengan UKM lain atau pihak lain o Dll
• Kinerja UKM
• Kesiapan Kemandirian • Harapan
• Dan lain-lain.
Variabel-variabel tersebut di atas setelah dianalisis diharapkan akan dapat memperlihatkan keterkaitan yang kuat antara efektifitas bantuan program dengan kesiapan UKM itu sendiri untuk selanjutnya mampu mandiri dalam
(22)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
3 - 3 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
lingkup sentra. Dalam hal itu faktor internal UKM di satu sisi dan faktor eksternal disisi lain akan saling mempengaruhi produktivitas dan kinerja usaha UKM bersangkutan.
Data-data Penanggung Jawab Sentra sekurang-kurangnya menyangkut :
• Faktor ekonomi di tempat sentra
• Gambaran umum tentang lingkungan sentra • Data-data dinamika kelompok anggota sentra
Data-data BDS sekurang-kurangnya menyangkut :
• Profil BDS
• Tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia personel BDS • Kendala dalam memberikan jasa pelayanan konsultasi
Data-data KSP/USP sekurang-kurangnya menyangkut :
• Profil KSP/USP
• Besar Dana yang disalurkan • Tingkat keberhasilan kredit
• Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan kredit
Data-data Dinas Departemen Koperasi Daerah sekurang-kurangnya menyangkut profil program perkuatan UKM di wilayah binaan
!"!
-%3+0%
)4%&51-416.&
)0.3.
))
Pengumpulan data akan dilakukan dengan quantitative research yaitu dengan quantitativesurvey menggunakan kuesioner berstruktur dan desk research atas materi terkait. Desk research digunakan untuk mendapatkan kerangka pengambilan sampel untuk Sentra UKM, UKM, BDS, dan KSP/USP. Sedangkan quantitative survey digunakan untuk menggali data evaluasi performa Sentra UKM dan UKM, menggali data BDS, KSP/USP & Dinas Kopersi Tingkat I/II.
(23)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
3 - 4 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
!"7"-%3+0%
)4%&.,'8.&
)0.&
)181,.&
)(.-4%6
))
Penarikan sampel bagi sentra bisnis dari masing-masing propinsi akan dilakukan dengan cara purposive sampling dengan mengacu pada penetapan macam sentra dan jenis kegiatan UKMnya (lihat daftar terlampir yang berhasil dikumpulkan sementara ini). UKM dipilih secara random di dalam sentra bisnis yang terpilih. Referensi penyebaran sentra berdasar sektor usaha akan dapat membantu memberi gambaran proporsional dari macam sentra yang dikembangkan di masing-masing propinsinya.
Kriteria sentra bisnis sebagai unit penarikan sampel :
1. Sentra UKM yang akan dipilih adalah Sentra Unggulan di suatu daerah, yang didistribusikan di propinsi-propinsi di seluruh Indonesia. Ada dua unit sampel sentra UKM yaitu pertama Sentra bisnis UKM pasca dukungan perkuatan yaitu sentra-sentra bisnis yang proyek perkuatan non finansial yang diberikan oleh pemerintah selama 3 tahun melalui BDS telah usai, sementara dukungan perkuatan finansial masih berlangsung karena diberikan dalam jangka waktu 6 tahun. Sentra-sentra tersebut dibangun tahun 2001-2002. Kedua sentra bisnis UKM yang masih dalam proses proyek dukungan perkuatan yaitu sentra-sentra yang dibangun di tahun 2003-2004.
2. Sampel untuk Sentra UKM yang masih dalam proyek dukungan perkuatan akan diambil secara random di lokasi yang berdekatan dengan sentra yang selesai mendapat bantuan.
3. Porsi Sentra di Jawa : Luar jawa ditetapkan 1:2. Sebaran di setiap propinsi akan ditentukan menunggu hasil desk research.
4. Untuk memperkaya hasil analisis, dipilih secara purposive dari tiap sentra, 1 UKM yang mendapat dukungan perkuatan finansial dari selain KSP/USP.
(24)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
3 - 5 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
Berikut Tabel target institusi dan responden beserta metode pengambilan sampel :
Target Institusi
Target
Responden Metode Sampling
Sentra UKM
Penanggung Jawab Sentra
UKM
Purposive sampling, dipilih sentra unggulan di suatu daerah kemudian didistribusikan ke propinsi-propinsi, ukuran sampel proporsional berdasarkan banyaknya sentra per sektor bisnis
UKM Penanggung Jawab UKM Dipilih 10 UKM per sentra secara random
BDS Penanggung Jawab BDS
Terkait dengan sentra bisnis yang terpilih maka terpilih pula BDS yang membina
KSP/USP Penanggung Jawab KSP/USP
Terkait dengan sentra bisnis yang terpilih maka terpilih pula KSP/USP yang membina
Dinas Penanggung Jawab Dinas
Terkait dengan sentra bisnis yang terpilih maka terpilih pula dinas yang terpilih
(25)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
3 - 6 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
Sebaran sampel akan diambil dengan memperhatikan keragaman potensi daerah dan karakteristik sentra. Berikut Tabel Sebaran sampel dan responden.
Ukuran Sampel*
Sentra UKM BDS KSP/USP
SEKTOR SENTRA
Jumlah Populasi
Sentra
Pasca Perkuatan
On-going
Pasca Perkuatan
On-going
Pasca Perkuatan
On-going
Pasca Perkuatan
On-going (1) Industri barang-barang
kayu/bambu/rotan 168 15 5 150 50 15 5 15 5
(2) Perikanan laut dan hasil
laut lainnya 87 7 3 70 30 7 3 7 3
(3) Tanaman perkebunan
dan tanaman lainnya 75 7 3 70 30 7 3 7 3
(4) Industri tekstil dan tekstil
jadi kecuali pakaian 59 5 3 50 30 5 3 5 3
(5) Industri roti, biskuit, mie,
makaroni, lainnya 53 3 3 30 30 3 3 3 3
(6) Industri pakaian jadi dan
barang rajutan 49 3 3 30 30 3 3 3 3
(7) Unggas dan lain-lainnya 37 3 3 30 30 3 3 3 3
(8) Peternakan 35 3 3 30 30 3 3 3 3
(9) Perikanan darat dan
hasil perairan darat 32 3 3 30 30 3 3 3 3
(10) Industri barang-barang
dari tanah liat 27 3 3 30 30 3 3 3 3
TOTAL 622 52 32 520 320 52 32 52 32
Jumlah responden DINAS tentative tergantung pada letak sentra bisnis. Jumlah tentative : 64 dinas I dan II.
Dari tiap sentra yang terpilih akan diambil 1 UKM yang menerima dukungan perkuatan finansial dari eksternal (selain KSP/USP).
*Sebaran sentra per propinsi dilakukan setelah hasil desk research
!"9"
-%3+0%
).&.6'('(
))
Secara ringkas fokus dari kajian ini dapat dipusatkan pada dua fokus utama. Pertama, menganalisis perkembangan dan kondisi bisnis sentra bisnis UKM sampel yang telah selesai dan sedang mendapat dukungan bantuan perkuatan finansial dan non finansial. Yang dimaksud dengan sentra bisnis UKM yang telah selesai mendapat bantuan adalah sentra yang telah selesai mendapat
(26)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
3 - 7 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
bantuan non finansial dari BDS, sementara bantuan finansial dari KSP/USP mungkin masih berjalan karena diberikan untuk jangka waktu 6 tahun. Kedua, menganalisis kesiapan dan kemandirian dari sentra-sentra bisnis pasca perkuatan tersebut, untuk menetapkan tahapan strategis pengembangan selanjutnya. Analisis kedua ini juga memuat inventarisasi bentuk-bentuk fasilitas yang diperlukan oleh sentra bisnis pasca dukungan perkuatan.
Perkembangan dan tingkat kesiapan kemandirian dari sentra bisnis tidak terlepas kekuatan, kualitas dan dinamika interaksi internal yakni antar UKM dalam sentra dan interaksi antara sentra, BDS, KSP/USP sebagai pembinanya, serta interaksi sentra dengan lembaga pembina eksternal misalnya Pemerintah Daerah. Oleh karena itu selain fokus pada dua hal di atas, kajian ini juga mengevaluasi Interaksi sentral secara internal dan eksternal serta mengevaluasi peran BDS, KSP/USP dalam pengembangan Sentra.
Dalam rangka menjawab fokus pengkajian tersebut, serangkaian kegiatan studi akan dilakukan dengan memakai pendekatan yang dapat menjawab tugas menganalisis fokus tersebut, sebagai berikut :
!"9"#)4
%&0%8.3.&)0.6.-).
&.6'('()4
%,8%-2.&5.&)8
.4.('3.()(
%&3,.)2
'(&'()18-
):.&5)-
%&0.4.3)0
181&5.&)4
,+5,.-)4
%,81.3.&)
Untuk dapat menganalisis perkembangan kapasitas sentra bisnis UKM yang sudah selesai atau sedang mendapat fasilitas dukungan bantuan perkuatan finansial dan non finansial, digunakan pendekatan melalui upaya menghimpun data-data yang berkaitan dengan proses latar belakang kegiatan usahanya, proses bisnis, kualitas SDM (pemilik, pengelola dan karyawan), jangkauan pasar dan pemasaran hasil usahanya, dan penguasaan teknologi atau proses bisnisnya serta tingkat pendapatan dan komponen biayanya. Dari informasi itu perlu dikenali variabel penentu atau key success factor. Metode yang digunakan untuk menganalisis perkembangan kapasitas bisnis adalah analisis kecenderungan (trend analysis) serta analisis komparatif sebelum dan setelah proses bantuan diperoleh (pre-post analysis) (Douglas 2005).
(27)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
3 - 8 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
3.5.2 PENDEKATAN UNTUK MENGANALISIS KESIAPAN DAN KEMANDIRIAN SENTRA
BISNIS UKMPASCA PROGRAM PERKUATAN
Untuk menganalisis Kesiapan dan Kemandirian sentra sebagai wujud kemandirian lembaga, maka pendekatan yang digunakan mencakup penilaian berdasar sejauh mana kemampuan sentra dalam memanfaatkan segala potensi yang ada dalam rangka menuju kemandiriannya. Maka dengan demikian, sentra harus dapat bekerja sama secara sinergi dengan BDS dan KSP/USP. Tidak dimungkinkan pula sentra bisnis harus bekerjasama dengan lembaga pemberi bantuan lainnya, misalnya Pemerintah Daerah setempat.
!"9"!)4
%&0%8.3.&)1&318)-
%&5.&.6'('()'
&3%,.8(')'
&3%,&.6).
&3.,.)(
%&3,.;
)20(;
)8(4<1(4
)0.&)'
&3%,.8(')%
8(3%,&.6)0%&5.&)6
%-2.5.)4
%-2'&.)6.'&&:.")
Untuk menganalisis interaksi-interaksi tersebut, digunakan pendekatan suatu upaya menghimpun data-data kualitas dan dinamika interaksi internal dan eksternal dan menemukan pengaruhnya yang signifikan bagi perkembangan Sentra, serta BDS dan KSP/USP. Analisis ini juga merupakan evaluasi peran BDS dan KSP/USP dalam pengembangan sentra.Dan padaakhirnya pengembangan sentra diharapkan akan dapat menuju fase manajemen mandiri. Anggota UKM dalam sentrasecara bertahap harus menjadi penanggung jawab aktifitas tanpa menunggu lagi bantuan seperti yang diterima sebelumnya.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
• Analisis deskriptif dan Chi-Square, dilakukan untuk menggambarkan tentang kondisi dan posisi responden dengan memakai metode distribusi frekwensi. Analisis distribusi frekwensi ini akan menggambarkan kecenderungan frekwensi variabel yang diamati.
• Pendekatan matrix profil kompetitif : pendekatan ini ditujukan untuk menilai kinerja sektor unggulan yang akan diproyeksikan untuk menuju ke kluster (metode pembobotan dan rating)
(28)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
3 - 9 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
• Analisis EFE (External Factor Evaluation) : analisis ini ditujukan untuk menentukan seberapa besar peluang dan ancaman yang dihadapi oleh sentra pada 10 sektor
• Analisis IFE (Internal Factor Evaluation) : analisis ini ditujukan untuk menentukan seberapa besar kekuatan dan kelemahan sentra pada 10 sektor
• Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, And Threats) : untuk menentukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh masing masing sentra bisnis UKM pada 10 sektor
• Matrix internal external : analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran strategi yang lebih spesifik untuk memfokuskan pada hasil penghitungan EFE IFE, dan analisis SWOT.
Secara umum kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan akan mengikuti alir kegiatan sebagaimana terlihat pada gambar 3.1 berikut ini.
Gambar 3.1 Alir Kegiatan !"#$%"&$&"''()#&*+'
,$-"$#'.$#'"#&/012*#'
3*#412+1%$#' .$/$' %$+$#4$#'
5#$%"&"&' .$/$'
3*#61&1#$#' 7$&"%'
3*28$7$&$#' 7$&"%'
!"#$%"&$&"' 7$&"%'
(29)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
3 - 10 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
b
baabb 33...1 !"# $%&'()'&*+,-.('...1
!"/ $%&'()0.&)(1-2%,)0.3...1
!"! -%3+0%)4%&51-416.&)0.3...3
!"7"-%3+0%)4%&.,'8.&)0.&)181,.&)(.-4%6...4
!"9" -%3+0%).&.6'('(...6
!"9"# 4=>?= !"!>)?!#!$).>!#%&%&)4=' =$(!>)!>)8!*!&%"!&)(=>"'!)2%&>%&) 18-)+!>))-=>?!*!")0, ,>)!>)4'-)'!$)4=' ,!"!>...7 3.5.2 Pendekatan untuk Menganalisis Kesiapan dan Kemandirian Sentra Bisnis UKM Pasca Program Perkuatan...8
!"9"! 4=>?= !"!>),>", )-=>)!>!#%&%&)'>"='! &%)'>"='>!#).>"!'!)(=>"'!;) 20(;)8(4<1(4)?!>)'>"='! &%)% &"='>!#)?=>)!>)6=$(!)!)4=$(%>!)#!%>>+!"...8
(30)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
4 - 1 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
!
!
"
"
!
!
#
#
$
$
#
#
H
H
A
A
S
S
I
I
L
L
P
P
E
E
N
N
E
E
L
L
I
I
T
T
I
I
A
A
N
N
!"#$ %&'(&)&*$+'+'$
!"#"#$%,-.,/,0$+-1-$2304/,$(56056$+7'$
Sentra bisnis UKM merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Sebagai gambaran, kendati sumbangannya dalam output nasional (PDRB) hanya 56,7% dan dalam ekspor non-migas hanya 15%, namun Sentra Bisnis UKM memberi kontribusi sekitar 99% dalam jumlah badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil 99,6% dalam penyerapan tenaga kerja (Kompas, 14/12/2001). Namun, dalam kenyataannya selama ini Sentra Bisnis UKM kurang mendapatkan perhatian. Dapat dikatakan bahwa kesadaran akan pentingnya Sentra Bisnis UKM dapat dikatakan barulah muncul belakangan ini saja.
Setidaknya terdapat tiga alasan yang mendasari negara berkembang belakangan ini memandang penting keberadaan Sentra Bisnis UKM (Berry, dkk, 2001). Alasan pertama adalah karena kinerja Sentra Bisnis UKM cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif. Kedua, sebagai bagian dari dinamikanya, Sentra bisnis UKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi. Ketiga, adalah karena sering diyakini bahwa Sentra Bisnis UKM memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas daripada usaha besar.
Alasan yang ketiga sangat relevan dalam konteks Indonesia yang tengah mengalami krisis ekonomi. Aspek fleksibilitas tersebut menarik pula dihubungkan dengan hasil studi Akatiga berdasarkan survei di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sulawesi Utara dan Sumatra Utara. Temuan Akatiga tersebut seperti dikutip Berry dkk (2001) adalah bahwa usaha kecil di
(31)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
4 - 2 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
Jawa lebih menderita akibat krisis daripada di luar Jawa, begitu pula yang di perkotaan bila dibandingkan dengan yang di pedesaan.
Sementara itu, berdasarkan data PDRB, krisis ekonomi telah menyebabkan propinsi-propinsi di Jawa mengalami kontraksi ekonomi yang lebih besar bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Lima propinsi di Jawa seluruhnya adalah lima besar propinsi di Indonesia yang mengalami kemerosotan ekonomi terparah. Pada tahun 1998, saat ekonomi Indonesia mengalami kontraksi terparah, hanya Papua saja yang pertumbuhan ekonominya masih positif, sedangkan propinsi-propinsi lainnya mengalami kontraksi. Pada tahun tersebut, seluruh propinsi di pulau Jawa mengalami kontraksi ekonomi yang jauh lebih parah daripada propinsi-propinsi lainnya (lihat juga Akita dan Alisjahbana, 2002).
Sentra Bisnis UKM merupakan representasi rakyat Indonesia dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Oleh sebab itu, Sentra Bisnis UKM dapat berperan besar dalam proses demokratisasi, penumbuhan kemandirian masyarakat, peningkatan kesejahteraan dan faktor strategis dalam mengurangi jumlah penduduk miskin, serta mengurangi ketimpangan pendapatan masyarakat. Setidaknya, peran sentra bisnis UKM dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari :
(1) kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor;
(2) penyedia lapangan kerja yang besar;
(3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat;
(4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi; serta
(5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Posisi penting ini sejak dilanda krisis belum semuanya berhasil dipertahankan sehingga pemulihan ekonomi belum optimal.
Keanekaragaman data pada tahun 2003, jumlah unit usaha di Indonesia mencapai 42,39 juta unit, yang sebagian besar di antaranya yaitu 97% adalah usaha skala mikro, diikuti 2,85% usaha kecil, 0.15% usaha skala menengah dan hanya 0,01% usaha berskala besar. Dari komposisi pelaku usaha tersebut,
(32)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
4 - 3 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
sentra bisnis UKM memberikan kontribusi sebesar 56,72% dalam pembentukan PDB nasional, menyediakan lapangan kerja sebanyak 99,45% dari tenaga kerja di Indonesia, menyediakan 43,8% kebutuhan barang dan jasa nasional, memberikan kontribusi ekspor non-migas sebesar 19,9%, serta memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 2,37% dari 4,1% pertumbuhan ekonomi pada tahun 2003.
Dari hasil kajian Kementerian Koperasi dan UKM, tercatat jumlah sentra mencapai 918 unit yang tersebar dalam 47 sektor usaha. Dari jumlah itu ada 10 sektor utama yang mencakup sebanyak 67,75% jumlah sentra (918 unit), dengan komposisi penyebaran macam sentra adalah sebagai berikut :
(1) industri barang-barang kayu/bambu/rotan 168 unit (18,30%) (2) perikanan laut dan hasil laut lainnya 87 unit (9,48%) (3) tanaman perkebunan dan tanaman lainnya 75 unit (8,17%) (4) industri tekstil dan tekstil jadi kecuali pakaian 59 unit (6,43%) (5) industri roti, biskuit, mie, makaroni, lainnya 53 unit (5,78%) (6) industri pakaian jadi dan barang rajutan 49 unit (5,43%) (7) unggas dan lain-lainnya 37 unit (4.03%)
(8) peternakan 35 unit (3,81%)
(9) perikanan darat dan hasil perairan darat 32 unit (3.49%) (10) industri barang-barang dari tanah liat 27 unit (2.94%)
!"#"8$9564/5.165$2:,65,;$2304/,$(56056$+7'$<0=>0365,$
Sentra Bisnis UKM boleh dikatakan merupakan salah satu solusi masyarakat untuk tetap bertahan dalam menghadapi krisis yakni dengan melibatkan diri dalam aktivitas usaha kecil terutama yang berkarakteristik informal. Dengan hal ini, maka persoalan pengangguran sedikit banyak dapat tertolong dan implikasinya adalah juga dalam hal pendapatan. Bagaimana dengan anjloknya pendapatan masyarakat yang tentu saja mengurangi daya beli masyarakat terhadap produk-produk yang sebelumnya banyak disuplai oleh usaha berskala besar?. Bukan tidak mungkin produk-produk Sentra Bisnis UKM justru menjadi substitusi bagi produk-produk usaha besar yang mengalami kebangkrutan atau setidaknya masa-masa sulit akibat krisis ekonomi. Jika demikian halnya maka
(33)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
4 - 4 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
kecenderungan tersebut sekaligus juga merupakan respon terhadap merosotnya daya beli masyarakat
Seperti juga industri manufaktur besar dan menengah, distribusi spasial Sentra bisnis UKM dalam kurun waktu 1996 – 2000 juga terpusat di Pulau Jawa. Pada tahun 1996, sekitar 66% Sentra Bisnis UKM Indonesia berada di Jawa. Sejak terjadi krisis ekonomi, Sentra Bisnis UKM justru makin memusat di Jawa, yakni menjadi sekitar 68% dari seluruh unit usaha Sentra Bisnis UKM yang ada di Indonesia. Dari 5 propinsi di Jawa, hanya DKI Jakarta saja yang cenderung mengalami penurunan andil, sedangkan Jawa Tengah mengalami peningkatan secara sinambung. Selain propinsi-propinsi Jawa, hanya Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan saja yang andilnya dalam jumlah Sentra Bisnis UKM cukup tinggi.
!"#"?$ 30!3.,/,0$)3"5>0,;$
Indonesia terbagi atas beberapa daerah, yakni Jawa – Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia bagian timur. Penyebaran sentra secara regional kurang lebih berimbang, sebagaimana terlihat dalam Gambar di bawah. Jumlah sentra di Jawa – Bali adalah sebanyak 4,558 (46.5%), diikuti oleh Sumatera (1,810 atau18.5%), Sulawesi (1,102 atau 11.3%), dan seterusnya. Berbeda dengan pola penyebaran ini, sekitar 80% industri-industri berskala besar dan menengah berada di Pulau Jawa.
Di Jawa – Bali, ukuran unit bisnis dan nilai produksi adalah lebih besar dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Sub-sektor pemrosesan makanan secara siginfikan menunjukkan nilai produksi yang besar, diikuti sub-sektor keramik/genteng/batu bata, kayu/gabus dan sub-sektor pakaian.
Penyebaran sentra menurut propinsi menunjukkan Jawa Tengah memiliki jumlah sentra yang terbesar. Sub-sektor industri pemrosesan makanan (tempe, tahu atau keripik) mempunyai nilai produksi yang terbesar. Suatu pemusatan sentra didalam sub-sektor ini sangat berkaitan dengan kepadatan penduduk yang tinggi di Pulau Jawa. Karakteristik Sentra di Daerah Jawa – Bali, hampir hampir separuh sentra di Indonesia (9800) terpusatkan di daerah ini. Jika dihitung berdasarkan jumlah sentra yang memiliki lebih 100 UKM dalam sentra,
(34)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
4 - 5 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
maka pemusatan di Jawa-Bali adalah lebih mengemuka yakni berjumlah 74% dari sentra besar.
Sentra di pulau Jawa-Bali memiliki nilai produksi yang tinggi untuk sebagian besar sub-sektor-sub-sektor (diluar tekstil dan produk-produk kimia lainnya). Ini disebabkan oleh :
i) populasi/konsumsi yang tinggi,
ii) pemusatan para pembeli atau pedagang di Jawa. iii) pertalian bisnis dengan industri lainnya.
Adapun jumlah sentra yang tersebar dan terbentuk di seluruh Indonesia adalah dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Penyebaran Sentra Binsis UKM di Indonesia
Dari tabel dapat dilihat bahwa industri barang-barang kayu/bambu/rotan tersebar secara luas di seluruh propinsi di Indonesia yaitu sebanyak 108 sentra baik itu industri yang menggunakan bahan kayu sebagai bahan baku, rotan, bambu, kemudian sentra makanan menempati urutan kedua yaitu sebanyak 61
(35)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
4 - 6 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
sentra usaha di bidang makanan, tekstil menempati urutan ketiga dengan sentra sebanyak 54 sentra usaha tekstil, secara umum kita dapat melihat bahwa UKM indonesia mempunyai beberapa sektor andalan yang jika dikelola secara baik akan memberikan kontribusi yang tidak sedikit terdapat PDB Indonesia.
Pulau jawa dan Bali tetap menempati urutan pertama mengenai kesiapan sentra dan jenis sentra yang akan berkembang.
(36)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
4 - 7 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
!"#"!$7503/#,$$%>0>-5$
Pentingnya sektor sentra bisnis UKM dalam perekonomian nasional telah dibahas di banyak referensi. Menurut kriteria BPS (jumlah tenaga kerja per usaha), perusahaan manufaktur digolongkan ke dalam empat kategori, yaitu :
(i) besar (tenaga kerja: lebih dari 100); (ii) menengah (tenaga kerja : 20 hingga 99); (iii) kecil (tenaga kerja : 5 hingga 19); dan (iv) mikro (tenaga kerja 1 hingga 4).
Usaha besar dan menengah hanya berjumlah 0,9% dari total usaha. Karena itu, usaha-usaha manufaktur kebanyakan diperbandingkan dengan usaha usaha kecil dan mikro meskipun istilah UKM merupakan singkatan dari usaha kecil dan menengah.
Walaupun ada perhatian yang tumbuh terhadap sektor ini, tenaga kerja di dalam usaha-usaha kecil dan mikro menyerap sekitar 59% dari keseluruhan tenaga kerja dalam sektor manufaktur sementara nilai tambah yang diberikan oleh usaha kecil dan mikro hanyalah 9% dari total nilai tambah pada tahun 1999. Perbedaan yang besar antara dua kelompok usaha besar/menengah dan kecil/mikro juga dicermati dalam hal nilai tambah per pekerja. Adalah 45 juta untuk usaha besar/menegah dan hanya 2,5 hingga 4,6 juta untuk usaha kecil dan mikro.
Secara keseluruhan, UKM dalam sentra kebanyakan adalah usaha-usaha berskala kecil dan usaha rumah tangga. Jumlah UKM dalam sentra adalah berkisar 475.000 sementara jumlah kotor industri kecil dan rumah tangga adalah sebesar 2.875.000. Hampir 17% dari industri kecil dan rumah tangga
Secara keseluruhan, gambaran mengenai lingkungan bisnis dikaitkan dengan sentra UKM disimpulkan sebagai berikut :
• Terdapat banyak sentra yang identik, dengan tidak ada perbedaan produk dan dalam persaingan harga
• Keuntungannya rendah karena nilai tambah per tenaga kerjanya yang rendah • Produk-produknya secara tipikal merupakan produk berteknologi rendah dan
padat tenaga kerja.
Kebanyakan UKM dalam sentra berada dalam strata rendah, jauh dari UKM-UKM yang aktif, mereka merupakan pengelompokan industri-industri lokal. Fenomena ini
(37)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
4 - 8 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
mungkin disebabkan oleh karena adanya latar belakang sejarah pembentukan sentra bila ditelusuri balik ke jaman kolonial. Misalnya, banyak sentra perabotan kayu di daerah bagian selatan Jawa Tengah didirikan oleh pengrajin pendatang yang telah membaktikan hidupnya sehingga mengabadikannya sebagai dinasti-dinasti bersejarah. Beberapa produk seperti genteng dan gula dipromosikan oleh pemerintah kolonial sehingga menyebabkan banyak sentra yang identik yang tersebar di seluruh nusantara. Kebanyakan sentra pekerjaan logam berasal dari pandai besi yang menghasilkan peralatan pertanian.
!"#"&$24/1%41/$',01',%41/$
Sebagian besar produk-produk diklasifikasikan kedalam barang konsumsi, menengah, dan produksi. Produk-produk yang dibuat oleh sentra UKM terbatas hanya pada barang-barang konsumsi dan barang-barang menengah. Struktur manufaktur secara garis besar dibagi atas pemrosesan minimum dan pembagian tenaga kerja. Yang pertama dicirikan oleh pemrosesan sederhana yang memerlukan jalur produksi yang monoton, yang terakhir dicirikan oleh suku-cadang atau komponen-komponen yang secara terpisah dibuat dengan jalur produksi yang berbeda atau oleh perusahaan. Kebanyakan UKM dalam sentra berada pada struktur pemrosesan minimum.
!"#"($&6:3%$)$&6:3%$731,0",0$
Bagi kebanyakan sentra bisnis UKM, manajemen keuangan sinonim dengan manajemen arus kas. Keduanya mempertahankan catatan pesanan dan arus kas. Perhatian yang utama adalah bagaimana mempertahankan modal kerja yang cukup untuk menerima pesanan-pesanan, menyeimbangkan kas untuk pembelian bahan-bahan baku, tenaga kerja, angkutan dan kas yang diperoleh dari para pembeli.
Tidak semua sentra bisnis UKM mempertahankan suatu laporan keuangan, termasuk laporan neraca keuangan. Pentingnya laporan neraca keuangan bisa berbeda-beda antara satu industri dengan industri yang lain dan apakah industri tersebut padat tenaga kerja atau padat modal. Sebagai contoh, UKM-UKM dalam sentra bisnis di Sidoarjo (sentra percontohan pekerjaan logam) mempertahankan catatan keuangan yang lebih resmi dibandingkan UKM-UKM dalam sentra bisnis di Klaten – Serenan
(1)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
5 - 104 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
pola tersebut adalah adanya pengembangan fungsi koperasi sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap perkembangan sentra bisnis UKM baik secara finansial maupun non finansial.
Pola 2
Pola ini menggambarkan keterkaitan antara sentra UKM, BDS, KSP/USP, asosiasi dan stakeholder dalam satu sistem. Asosiasi terdiri dari wakil lembaga sebagaimana tersebut diatas yang berfungsi sebagai koordinator terhadap semua kepentingan yang berkaitan dengan perkembangan sentra bisnis UKM dan melaksankan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan. Semua kegiatan yang berkaitan perkembangan UKM di dalam sentra dibiayai dari fee penjualan hasil produk sentra bisnis UKM.
(2)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/'
5 - 105 L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
5.1 PENDAHULUAN ...1
5.1.1 Alur Penyusunan...1
5.1.2 Visi dan Misi Kementerian Koperasi dan UKM ...3
5.1.1 Analisis Eksternal...3
5.1.4 Peramalan Lingkungan...26
5.1.5 Peramalan Sosial ...26
5.1.6 Peramalan Teknologi...27
5.1.7 Analisis Internal ...42
5.1.7.1 Marketing...42
5.1.7.2 Strategi mengatasi persaingan...58
5.1.7.3 Keuangan ...59
5.1.7.4 Produksi ...63
5.1.8 Perencanaan Strategis...66
5.1.8.1 Penghitungan EFE (External Factor Evaluation)...66
5.1.8.2 Matrik faktor strategi internal IFE (Internal Factor Evaluation) ...67
5.1.9 Analisis Strategi ...68
5.1.9.1 Model matrix SWOT...69
5.1.10 Implementasi Strategi...72
5.1.10.1 Implementasi Strategi melalui Matrik SWOT ...72
5.1.10.2 Diversifikasi Konglomerat...73
(3)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 6 - 1
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
b
b
a
a
b
b
6
6
K
K
E
E
S
S
I
I
M
M
P
P
U
U
L
L
A
A
N
N
&
&
S
S
A
A
R
R
A
A
N
N
!"#
$%&'()*+,-
..
Kesimpulan yang bisa kita dapat dari kajian ini adalah :
! Kinerja sentra bisnis yang mendapat perkuatan finansial dan non finansial
menunjukkan perkembangan yang positif walaupun tergolong dalam kategori rendah dilihat omzet, tenaga kerja, laba kotor dan aset baik pada sentra bisnis UKM (pasca dan on going).
! Sebagian besar sentra bisnis UKM belum mampu menjadi sentra mandiri,
Kesiapan dan kemandirian sentra bisnis UKM (pasca) pada 10 sektor yang paling mandiri adalah sektor kayu khususnya di sentra mebel. Kesiapannya ditunjukkan oleh :
(1) kemampuan dalam memasarkan produk sekurang-kurangnya antar kebupaten, nasional dan pasar ekspor,
(2) kapasitas usahanya berkembang/omzet, (3) produktivitas usahanya berkembang,
(4) jumlah tenaga kerja mengalami pertumbuhan, (5) UKM mampu mengadopsi teknologi, dan (6) mampu bekerja sama dari hulu ke hilir.
! Fasilitas bantuan perkuatan permodalan melalui KSP/USP yang telah
diterima UKM dalam sentra bisnis cukup efektif untuk mengembangkan usaha, walaupun jumlahnya terbatas.
! Bentuk fasilitas finansial yang masih dibutuhkan oleh UKM pada semua
sentra bisnis adalah fasilitas modal (71.1% butuh modal, kemudahan kredit 10.6%)
! Bentuk fasilitas non finansial yang masih dibutuhkan oleh UKM pada semua
sentra bisnis adalah 5.7% akses informasi, 16.4% peralatan 27% pendampingan, 6.7% pameran, 15.3 % akses pasar dan 4.1% lembaga non BDS (konsultan individu dan asosiasi).
(4)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 6 - 2
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
! Tingkat efektivitas pelayanan BDS terhadap UKM pada sentra digolongkan
pada katagori cukup ditunjukkan oleh (48% responden pasca perkuatan dan 59.49% responden on going)
! Kinerja sentra bisnis UKM (on going) ternyata lebih baik dari kinerja sentra
bisnis UKM (pasca perkuatan) dilihat dari perkembangan omzet, tenaga kerja, laba kotor dan aset.
! Peranan perbankan dalam pengembangan UKM pada sentra masih kurang
ditunjukkan oleh (33.8%) responden menyatakan telah mendapat dukungan bank dan 66.2% menyatakan belum mendapat dukungan perbankan.
! Peran stakeholder dalam pemberdayaan UKM pada sentra masih
didominasi oleh Dinas terkait 58% (INDAG dan KUKM), Asosiasi 8%, KADIN 2%, LSM 8 % dan lainnya 24% (dinas teknis).
6.2 SARAN
Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, maka ada beberapa saran yang bisa disampaikan, antara lain :
! Perlu adanya peningkatan kinerja UKM pada sentra bisnis UKM melalui
peningkatan faktor internal dan eksternal. Faktor internal dilakukan melalui peningkatan kemampuan manajerial dan aksessibilitas terhadap sumberdaya produktif (informasi teknologi, pasar, modal), sedangkan faktor eksternal dilakukan melalui peningkatan kemampuan UKM pada sentra untuk menganalisis dan beradaptasi dengan situasi eksternal (ekonomi, sosial, dan politik).
! Untuk meningkatkan kemampuan sentra bisnis UKM yang belum mandiri
perlu merevitalisasi fungsi BDS dan KSP/USP agar bisa mendukung perkembangan sentra secara optimal. Revitalisasi BDS mengarahkan peran BDS sebagai lembaga R&D untuk mengatasi persoalan internal maupun eksternal pada sentra bisnis UKM. Revitalisasi KSP mengarahkan peran koperasi tidak hanya sebagai finansial support tetapi juga sebagai lembaga yang mampu mengakomodir kepentingan UKM Meningkatkan kondisi SDM pada BDS tersebut, dan penerapan sertifikasi pada lembaga BDS sebagai capacity building terhadap SDM di dalam sentra bisnis UKM.
(5)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 6 - 3
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
! Perlu dipertimbangkan fasilitas permodalan yang diterima UKM pada sentra
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan studi kelayakan dan business plan termasuk kemudahan dalam mendapatkan kredit.
! Perlu peningkatan pengadaan fasilitas non finansial seperti informasi,
peralatan, pendampingan, pameran/promosi , akses pasar dan lembaga non BDS untuk pengendalian mutu.
! Perlu peningkatan kemampuan SDM BDS sesuai dengan perkembangan
UKM pada sentra. Selain itu perlu dipikirkan untuk membentuk lembaga yang melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan yang dilakukan oleh lembaga profesional, termasuk untuk UKM dalam sentra (pasca perkuatan dan on going).
! perlu peningkatan peranan perbankan dalam pengembangan UKM dalam sentra baik yang pasca maupun on going termasuk adanya penjaminan terhadap UKM dalam sentra yang layak untuk memperoleh dukungan modal.
(6)
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA !"#$"%%&$"#'(")'*("(#%+%",'-."/01,(",/' 6 - 4
L A P O R A N A K H I R
PENGKAJIAN STRATEGIS TAHAP LANJUT SENTRA BISNIS UKM PASCA DUKUNGAN PROGRAM PERKUATAN
b
baabb 66...1
!"# $%&'()*+,-...1 6.2 SARAN...2