50
B. Penelitian yang Relevan
1. Hasil  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Y.  Rimawan  Prihartoyo  2014
dengan judul “Manajemen Pendidikan Karakter di SMA Kolese De Britto” menunjukkan bahwa:
a. SMA  De  Britto  merencanakan  pendidikan  karakter  dengan  berpegang
pada pedoman kolese yang ditetapkan oleh pemimpin tertinggi pemilik yayasan SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
b. Dalam pengorganisasian pendidikan karakter SMA De Britto melalui 3
tahap  yaitu:  pendidikan  eks-kursi  bagi  kelas  X,  live  in  bagi  kelass  XI, dan retretgladi rohani bagi kelas XII
c. Pada  tahap  pelaksanaan,  SMA  De  Britto  menerapkan  aktivitas  dan
program  keteladanan,  ekstrakurikuler,  perwalian,  tata  tertib  siswa, pendidikan nilai-nilai, dan bimbingan konseling.
d. Pada  tataran  kontrol,  SMA  De  Britto  menempatkan  pamong  siswa
sebagai penanggungjawab pendidikan karakter. e.
Pada tahap evaluasi, SMA De Britto menyelenggarakan kegiatan gladi rohani untuk evaluasi diri.
Penelitian  ini  berhasil  mengetahui  dan  mendeskripsikan  bagaimana manajemen pendidikan karakter yang dilakukan di SMA Kolese De Britto
Yogyakarta,  faktor  pendukung,  dan  faktor  penghambatnya.  Pendidikan karakter  SMA  Kolese  De  Britto  dibagi  dalam  tiga  tahapan  besar  yaitu
pendidikan  ekskursi,  live  in,  dan  retret.  Faktor  penghambatnya  adalah orangtua  siswa  yang  meragukan  program  pendidikan  karakter  SMA
51
Kolese  De  Britto.  Sedangkan  faktor  pendukungnya  diketahui  adanya yayasan  yang  kuat,  jaringan  alumni  yang  kuat,  dana  cukup,  lokasi
strategis,  sumber  daya  manusia  unggul,  dan  lain-lain.  Persamaan  dengan penelitian ini yaitu upaya pendidikan karakter yang ada di SMA Kolese De
Britto  Yogyakarta.  Perbedaannya  yaitu  penelitian  yang  dilakukan  peneliti lebih memberi fokus pada pendidikan kepemimpinan.
2. Nilai-nilai Pendidikan Multikultural di SMA 5 Kotagede dan SMA Kolese
De Britto Skripsi: Aris Abdul Hadi, UIN Penelitian  ini  tentang  pendidikan  multikultural  di  SMA  Kolese  De
Britto  yang  sangat  kental  dengan  religiusitas.  Pelajaran  yang  digunakan adalah  pendidikan  religius,  bukan  pendidikan  agama  tertentu.  Persamaan
dengan penelitian ini  yaitu terkait dengan pendidikan religiusitas di SMA Kolese  De  Britto.  Perbedaannya  dalam  penelitian  tersebut  yaitu
pendidikan  religius  dinilai  sebagai  upaya  bentuk  program  pendidikan kepemimpinan yang akan diteliti.
3. Pengaruh  Model  Pembelajaran  Servant  Leadership  Learning  SLL
dengan Concept Mapping CM terhadap kemampuan pemahaman konsep dan  berpikir  kritis  Chritical  Thinking  siswa  kelas  X  SMA  Kolese  De
Britto  Yogyakarta  Robertus  Arifin  Nugroho  Tesis  Pendidikan  Biologi UNY
Persamaan  terhadap  penelitian  ini  yaitu  adanya  konsep  leadership learning di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Sedangkan perbedaannya
52
yaitu  dalam  penelitian  yang  dilakukan  peneliti  lebih  fokus  dalam  segala hal bentuk pendidikan kepemimpinan yang ada di SMA De Britto.
C. Kerangka Pikir