Keterkaitan Kebijakan Kepemimpinan dengan Kepemudaan

29 bekerjasama, melayani dan berjiwa pemimpin. Untuk menjadi pemimpin tentu dapat diperoleh melalui proses pendidikan. Dalam hal ini tentu pendidikan kepemimpinan sebagai upaya mendidik generasi muda untuk menjadi pribadi kader pemimpin yang dapat menjadi teladan bagi oranglain.

d. Keterkaitan Kebijakan Kepemimpinan dengan Kepemudaan

1 Pengertian Pemuda Menurut UU RI Nomor 40 Tahun 2009 pasal 1, ayat 1 tentang kepemudaan menjelaskan bahwa pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16-30 tahun. Berdasarkan penjelasan tersebut bisa dipahami bahwa sesorang bisa disebut pemuda setelah menginjak usia 16 tahun. Di negara Indonesia usia 16 tahun pada umumnya sedang menginjak pendidikan tingkat menengah yaitu SMASMK. Hasbullah 2006:18 menjelaskan bahwa orang dikatakan dewasa yang memiliki sifat melalui gejala kepribadiannya sebagai berikut; a Telah mampu mandiri b Mampu mengambil keputusan batin sendiri atas perbuatannya c Memiliki pandangan hidup, dan prinsip hidup yang pasti dan tetap d Kesanggupan untuk ikut serta secara konstruktif pada matra sosio kultural e Kesadaran akan norma-norma f Menunjukkan hubungan pribadi dengan norma-norma 30 Selain melalui sifat kedewasaan, Hasbullah 2006:17-18 menjelaskan bahwa pribadi dewasa yang susila memiliki berbagai karakteristik sebagai berikut; a Sebagai individualitas yang utuh b Memiliki sosialitas yang utuh c Memiliki norma kesusilaan dan nilai-nilai kemanusiaan d Bertindak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku Berdasarkan teori dari beberapa ahli di atas maka dapat di simpulkan bahwa pengertian pemuda adalah individu yang telah mencapai usia di atas 16 tahun. Pemuda merupakan agen perubahan kualitas bangsa karena sebagai individu yang menginjak usia dewasa yang mampu berkarya untuk bangsa Indonesia. 2 Permasalahan Kepemudaan Teguh Imam Sationo, SH, M.Sc menjelaskan bahwa negara Indonesia masih terdapat permasalahan dalam kepemudaan yaitu: a Rendahnya tingkat partisipasi sekolah pemuda b Rendahnya tingkat pendidikan pemuda c Masih tingginya tingkat pengangguran pemuda d Terbatasnya sarana dan prasarana pembangunan pemuda e Terbatasnya anggaran pembangunan kepemudaan f Rendahnya tingkat kapasitas daya saing pemuda g Aktivitas pemuda lebih banyak di kota daripada di desa h Kementrian dan lembaga yang mempunyai program kepemudaan belum bekerjasama komprehensif integral i Degradasi moral j Keterbatasan akses sumber daya Berdasarkan penjelasan tersebut dan berdasarkan realita yang ada di Indonesia, dapat disimpulkan bahwa permasalahan pemuda lebih disebabkan karena pribadi pemuda itu sendiri. 31 Kepribadian pemuda Indonesia kurang matang, sehingga pola pikir dan perilaku kurang konsisten. Dengan berbagai permasalahan yang ada pada tataran generasi muda, tentu butuh pendidikan kepemimpinan. 3 Tujuan Pembangunan Kepemudaan Bapak Proklamator Indonesia, Ir.Soekarno mengungkapkan dalam pidatonya tentan g kepemudaan yaitu; “Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” http:kompasiana.com. Berdasarkan pidato beberapa tahun silam yang sudah dijelaskan oleh Presiden RI ke-1, bahwa 1 pemuda pun sudah sangat berperan dalam membuat perubahan dunia. Hal ini membuktikan bahwa pemuda Indonesia adalah harapan dan agen perubahan yang sangat penting dalam menentukan masa depan negara Indonesia. Pemuda dinilai sebagai masa emas untuk mewujudkan dan mengaktualisasikan dirinya untuk berkarya untuk negeri. Pemuda bangsa, baik putera maupun puteri mampu mengembangkan bakat dan potensinya agar dikembangkan untuk menjaga nama baik banga. Hal itu bisa terwujud melalui kompetisi yang menghasilkan prestasi seperti perlombaan, karya seni, pendidikan, pengabdian, dan kepemimpinan pemuda. Untuk mewujudkan prestasi itu tidak lepas dengan pendidikan sebagai dasar utama. Berdasarkan UU 32 No.40 Tahun 2009 pasal 3 tentang kepemudaan, dijelaskan bahwa tujuan kepemudaan yaitu: Terwujudnya pemuda yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam kerangka NKRI. Berdasarkan isi undang-undang tersebut, dijelaskan bahwa pemuda tentu menjadi harapan bangsa agar mampu mengaktualisasi jati diri. Jati diri pemuda sangat penting untuk agen perubahan dan membangun bangsa Indonesia di berbagai bidang. Hal yang paling penting dalam membangun bangsa, tentu pemuda harus memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme yang terwujud dalam sikap kepemimpinannya. Dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 4, UU No 40 Tahun 2009 sebagai pemerintah dalam mengupayakan pembangunan pemuda bangsa dengan berbagai pelayanan dan fasilitas. Fasilitas pembangunan kepemudaan berdasar UU No.40 pasal 26, ayat 3 yaitu terwujud dalam bentuk pendidikan, pelatihan, pengkaderan menjadi pelopor, pembimbingan, dan forum kepemimpinan pemuda. Hal tersebut membuktikan bahwa pemerintah Indonesia sangat mengupayakan adanya pendidikan kepemimpinan untuk pemuda Indonesia yang umumnya sedang menempuh pendidikan di tingkat SMASMK. Pemerintah memberikan pelayanan kepada 33 pemuda berupa penyadaran, pemberdayaan, pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan, serta kepeloporan pemuda UU No.40 Tahun 2009 pasal 1 ayat 3. Berdasarkan penjelasan ayat dan pasal dalam UU kepemudaan, dapat disimpulkan bahwa pemerintah telah menetapkan kebijakan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi pemuda dalam bidang kepeloporan dan kepemimpinan. Dra. Adiarti Noerdin,MA dalam pelatihan kepemimpinan pemuda dan kemasyarakatan di Jambi 30092011 menjelaskan bahwa sesuai dengan arah pembangunan nasional pengembangan kepemudaan dalam bidang bidang kepemimpinan difasilitasi oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan organisasi kepemudaan. Pemerintah pusat memfasilitasi kegiatan kepemimpinan dalam forum regional dan internasional, seperti: ASEAN, ASEAN+3, ASEAN+6, World Assembly of Youth, World Assembly of Muslims Youth, Asia-Africa Youth Forum, World Scout Jambore, dan pertukaran pemuda. Melalui penjelasan teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembangunan pemuda adalah upaya memperbaiki generasi bangsa yang bermula dari pendidikan kepemimpinan untuk orang muda. Orang muda sebagai agen perubahan untuk memperbaiki kualitas bangsa. Upaya ini dilakukan pemerintah melalui berbagai kegiatan dan pemberian fasilitas untuk generasi 34 muda. Pendidikan kepemimpinan juga termasuk upaya yang dilakukan di lembaga pendidikan. 4 Pengarusutamaan Pemuda Pengarusutamaan pemuda merupakan konsep strategi yang harus diupayakan untuk meningkatkan peran pemuda bangsa Indonesia di berbagai bidang dengan terlibat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi dalam seluruh kebijakan maupun program pembangunan. Keterkaitan kebijakan pendidikan kepemimpinan dan kepemudaan juga disampaikan oleh Subarto Zaini 2011:174 yaitu pemimpin yang dibutuhkan Indonesia untuk masa depan harus memiliki kriteria yaitu; memiliki integritas, jujur, berpikir ke depan, cerdas, rendah hati, dan komunikatif. Harapan bagi generasi muda Indonesia dalam hal kepemimpinan adalah model kepemimpinan transformatif, menjadi teladan, pelaku karakter dan budaya. Berikut adalah pilar pengembangan kepemimpinan menurut Subarto Zaini 2011:175 yaitu sebagai berikut; VISI MISI Menghapuskan: Korupsi, Kemiskinan, Kebodohan Publik PrivateDunia Usaha Media Massa Masyarakat Madani UUD 1945, Pancasila, dan Demokrasi Gambar 2. Bagan Pengembangan Kepemimpinan menurut Zaini 35 Pada dasarnya pengembangan kepemimpinan harus sesuai dengan landasan negara dan nilai didalamnya. Kepemimpinan lebih menggunakan pendekatan budaya dan perilaku pemimpin sebagai panutan. Sebagai generasi muda Indonesia, gambaran pemimpin lebih visioner, lebih melihat ke depan. Greenleaf Subarto Zaini, 2011:244 juga menjelaskan kepada pemuda untuk menjadi pemimpin yang hebat, harus lebih dahulu melayani orang lain. Model kepemimpinan yang tepat diterapkan dalam kehidupan bangsa Indonesia yaitu pemimpin adalah melayani servant leadership.

2. Kepemimpinan sekolah Jesuit