2.7. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka terdahulu maka dapat dibuat hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Terdapat saling pengaruh antara variabel dalam penelitian yaitu jumlah uang
beredar, deposit sistem perbankan, kredit sistem perbankan, investasi dan pendapatan nasional dalam mentransmisikan kebijakan moneter di Indonesia
melalui jalur kredit. 2.
Terdapat saling pengaruh antara variabel dalam penelitian yaitu jumlah uang beredar, tingkat bunga, nilai tukar, net ekspor dan pendapatan nasional dalam
mentransmisikan kebijakan moneter di Indonesia melalui jalur nilai tukar. 3.
Terdapat saling pengaruh antara variabel dalam penelitian yaitu jumlah uang beredar, inflasi, tingkat bunga, investasi dan pendapatan nasional dalam
mentransmisikan kebijakan moneter di Indonesia melalui jalur tingkat bunga. 4.
Masing-masing variabel berkontribusi terhadap perubahan variabel lainnya yaitu jumlah uang beredar, tingkat bunga, deposit sistem perbankan, inflasi,
nilai tukar, kredit sistem perbankan, net ekspor, investasi dan pendapatan nasional dari masing-masing jalur dalam mentransmisikan kebijakan moneter
di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
5. Transmisi kebijakan moneter yang terjadi di Indonesia selama periode
penelitian terjadi melalui ketiga jalur yaitu jalur kredit, jalur tingkat bunga dan jalur nilai tukar.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menganalisis mekanisme transmisi kebijakan moneter di Indonesia melaui beberapa variabel yang terpengaruh terhadap kebijakan ekonomi
moneter yang diambil oleh otoritas moneter atau bank sentral selama periode 2000:1 sampai 2008:4. Adapun beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi jumlah uang beredar, suku bunga, inflasi, investasi, nilai tukar rupiah, net ekspor, deposit sistem perbankan, kredit sistem perbankan dan pengeluaran agregat.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan data sekunder yang bersumber dari publikasi resmi Bank Indonesia BI, Badan Pusat Statistik BPS dan International Financial
Statistics IFS.
3.3. Uji Asumsi
3.3.1. Uji Stasioneritas Data
Data time series seringkali tidak stasioner sehingga menyebabkan hasil regresi yang meragukan atau sering disebut regresi lancung spurious regression. Regresi
lancung adalah situasi dimana hasil regresi menunjukkan koefisien regresi yang signifikan secara statistik dan nilai koefisien determinasi yang tinggi namun
45
Universitas Sumatera Utara