Tahapan Transmisi Moneter TINJAUAN PUSTAKA

bersangkutan. Dalam sebuah perekonomian yang masih tradisional dan sifatnya tertutup dengan perbankan sebagai satu-satunya lembaga keuangan, hubungan antara uang beredar dengan aktivitas ekonomi riil masih relatif erat. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangannya perekonomian suatu negara dan semakin majunya sektor keuangan, keterkaitan antara uang beredar dengan sektor riil menjadi semakin merenggang. Sebagian dana yang dimobilisasi oleh lembaga keuangan dapat terus berputar di sektor keuangan saja dan tidak menyentuh sektor riil. Pola hubungan varibel-variabel ekonomi dan keuangan yang berubah dan semakin tidak erat tersebut akan berpengaruh pada lamanya tenggang waktu mekanisme transmisi kebijakan moneter.

2.3. Tahapan Transmisi Moneter

Pada dasarnya transmisi kebijakan moneter merupakan interaksi antara otoritas moneter atau bank sentral dengan perbankan dan lembaga-lembaga keuangan lainya serta pelaku-pelaku ekonomi di sektor riil. Interaksi ini terjadi melaui dua tahapan proses perputaran uang, yaitu: 1. Pertama, interaksi antara bank sentral dengan perbankan dan lembaga keuangan lainnya dalam berbagai transaksi keuangan. Interaksi ini terjadi di pasar keuangan. 2. Kedua, interaksi yang berkaitan dengan fungsi intermediasi, yaitu interaksi antara perbankan dan lembaga keuangan lainnya serta dengan para pelaku ekonomi dalam berbagai aktivitasnya di sektor ekonomi riil. Universitas Sumatera Utara Interaksi tahapan pertama di pasar keuangan terjadi pada sistem pengendalian moneter tidak langsung yang sudah lazim dilakukan dewasa ini, di mana pengendalian moneter dilakukan melaui pasar keuangan. Di satu sisi, bank sentral melakukan operasi moneter melalui transaksi keuangan dengan dunia perbankan. Di sisi lain, perbankan dan lembaga keuangan lainnya melakukan transaksi keuangan dalam portofolio investasinya, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabahnya. Interaksi ini dapat terjadi, baik melalui pasar uang maupun pasar valuta asing. Interaksi antara bank sentral dengan perbankan akan berpengaruh terhadap volume maupun harga-harga aset suku bunga, nilai tukar, yield obligasi dan harga saham. Interaksi di pasar uang domestik, seperti rupiah untuk Indonesia terjadi ketika bank sentral melakukan operasi moneter dengan target moneter yang ditetapkan, baik target kuantitas dengan uang primer ataupun target suku bunga jangka pendek. Bank- bank umum dalam pengeloaan likuiditasnya melakukan transaksi di pasar uang domestik yang pada umumnya ditujukan untuk menjaga posisi rekeningnya di bank sentral dalam rangka pemenuhan Giro Wajib Minimum GWM, penanaman modal dalam surat-surat berharga dan pinjam-meminjam antar bank. Interaksi ini akan berpengaruh pada besaran moneter seperti uang primer dan cadangan bank-bank bank reserves, suku bunga jangka pendek, posisi investasi pada sekuritas jangka pendek seperti Surat Perbendaharaan Negara SPN atau treasury bills. Dalam hal bank sentral melakukan pelonggaran moneter, likuiditas di pasar uang domestik akan meningkat dan suku bunga jangka pendek akan menurun. Universitas Sumatera Utara Interaksi di pasar valuta asing foreign exchange market terjadi ketika bank sentral melakukan operasi moneter melalui intervensi atau sterilisasi dalam mata uang asing dalam rangka stabilisasi nilai tukar. Sebagai counterparty, bank-bank dalam operasinya melakukan transaksi valuta asing, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabahnya. Interaksi ini akan berpengaruh terhadap perkembangan nilai tukar dan dan volume transaksi valuta asing maupun posisi cadangan devisa yang dimiliki oleh bank sentral dan perbankan. Apabila ingin melakukan stabilisasi nilai tukar yang sedang melemah, bank sentral melakukan intevensi dengan menjual atau menambah pasokan valuta asing di pasar uang sehingga nilai tukar akan terdorong kembali menguat dan stabil. Interaksi di pasar modal terjadi sebagai akibat dari perubahan penanaman dana dalam suatu potofolio investasi yang terdiri dari surat-surat berharga. Perubahan likuiditas volume transaksi, suku bunga dan nilai tukar akan berpengaruh pada perkembangan harga dan volume perdagangan saham dan obligasi korporasi di pasar modal. Apabila suku bunga di pasar uang naik, harga-harga saham dan obligasi di pasar modal akan cenderung menurun, demikian sebaliknya apabila suku bunga di pasar uang turun, harga-harga saham dan obligasi di pasar modal akan cenderung menaik. Interaksi tahap kedua dari transmisi kebijakan moneter melibatkan dunia perbankan dengan para pelaku ekonomi di sektor riil. Dalam hal ini perbankan berperan sebagai lembaga intermediasi, yaitu mobilisasi dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan pembiayaan lainnya Universitas Sumatera Utara kepada masyarakat dan dunia usaha. Di sisi mobilisasi dana, interaksi tersebut akan mempengaruhi suku bunga, volume tabungan, dan deposito yang merupakan komponen dari uang beredar M1 dalam arti sempit dan M2 dalam arti luas. Apabila perbankan ingin meningkatkan simpanan masyarakat ceteris paribus, suku bunga akan dinaikkan sedemikian sehingga minat menabung akan lebih besar. Sementara itu di sisi penyaluran dana, interaksi tersebut akan berpengaruh pada perkembangan kredit perbankan yang disalurkan kepada masyarakat. Jika perbankan ingin meningkatkan ekspansi kreditnya ceteris paribus, suku bunga kredit akan diturunkan sedemikian sehingga minat untuk meminjam oleh masyarakat meningkat. Intermediasi perbankan juga berpengaruh pada perkembangan pasar modal, baik dilihat dari sisi penanaman dana oleh para investor maupun dari sisi sumber pembiayaan oleh para emiten. Apabila suku bunga simpanan di bank cenderung menurun, investor akan mengalihkan sebagian simpanannya di bank ke saham atau obligasi dan sebaliknya. Sementara itu, pengaruh intermediasi perbankan terhadap penyediaan pembiayaan kepada dunia usaha melalui pasar modal terjadi karena dunia usaha memenuhi kebutuhan pembiayaannya tidak hanya dari kredit tetapi juga dari emisi saham dan atau obligasi di pasar modal. Apabila suku bunga kredit tinggi atau perbankan membatasi ekspansi kreditnya, dunia usaha akan berminat untuk meningkatkan usahanya dengan sumber pembiayaan dari pasar modal melaui emisi saham dan atau obligasi. Universitas Sumatera Utara

2.4. Jalur Transmisi Kebijakan Moneter