Jalur Nilai Jalur Transmisi Kebijakan Moneter

hidup konsumen dan pada akhirnya akan meningkatkan konsumsi dan permintaan agregat. Mekanisme transmisi jalur efek kekayaan dirumuskan sebagai berikut: m  s   w   c  y  dimana: m = stok uang nominal, s = ekspektasi harga saham, w = kekayaan keuangan atau neraca konsumen, c = konsumsi riil rumahtangga, dan y = output riil agregat.

2.4.5. Jalur Nilai

Tukar Pendekatan mekanisme transmisi kebijakan moneter malalui jalur nilai tukar sama seperti jalur suku bunga yang menekenkan pentingnya aspek perubahan harga aset finansial terhadap berbagai aktivitas perekonomian. Dalam kaitan ini, pentingnya jalur nilai tukar dalam transmisi kebijakan moneter terletak pada pengaruh aset finansial dalam valuta asing yang berasal dari hubungan kegitan ekonomi suatu negara dengan negara lain. Pengaruhnya bukan saja terjadi pada perubahan nilai tukar, tetapi juga pada aliran dana yang masuk dan keluar suatu negara yang terjadi antara lain karena aktivitas perdagangan antar negara dan aliran modal investasi seperti yang tercermin dalam neraca pembayaran. Selanjutnya perubahan nilai tukar dan aliran dana dari luar dan ke luar negeri akan mempengaruhi kegiatan ekonomi riil Universitas Sumatera Utara di negara yang bersangkutan. Semakin terbuka perekonomian suatu negara yang disertai dengan sistem nilai tukar mengambang dan sistem devisa bebas semakin besar pula pengaruh nilai tukar dan aliran dana luar negeri terhadapa perekonomian dalam negeri. Mengenai interaksi anatra bank sentral dengan perbankan dan para pelaku ekonomi dalam proses perputaran uang dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada tahap awal, operasi moneter oleh bank sental akan mempengaruhi baik secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap perkembangan nilai tukar, pengaruh langsung terjadi sehubungan dengan operasi moneter melalui intervensi, jual beli valuta asing dalam rangka stabilisasi nilai tukar. Sementara itu pengaruh tidak langsung terjadi karena operasi moneter yang dilakukan oleh bank sentral mempengaruhi perkembangan suku bunga di pasar uang dalam negeri sehingga mempengaruhi perbedaan suku bunga dalam negeri dan suku bunga luar negeri interrest rate differential, yang selanjutnya akan mempengaruhi besarnya aliran dana dari dan ke luar negeri. Pada tahap berikutnya perubahan nilai tukar berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan harga-harga barang dan jasa di dalam negeri. Pengaruh langsung direct exchange rate pass-through terjadi karena perubahan nila tukar mempengaruhi pola pembentukan harga oleh perusahaan dan ekspektasi inflasi oleh masyarakat khususnya terhadap barang-barang impor. Sementara itu, pengaruh tidak langsung indirect exchange rate pass-through terjadi karena perubahan nilai tukar mempengaruhi kegiatan ekspor dan impor yang pada gilirannya berdampak pada output dan perkembangan harga-harga barang dan jasa. Universitas Sumatera Utara Pertumbuhan ekonomi internasional dan nilai tukar yang fleksibel telah meningkatkan peranan kebijakan moneter internasional dalam penentuan nilai tukar mata uang suatu negara. Ekspansi moneter pada awalnya akan menurunkan tingkat bunga riil domestik dan kemudian mengakibatkan deposit mata uang luar negeri naik. Peningkatan nilai deposit mata uang luar negeri terhadap deposit mata uang domestik akan mengakibatkan apresiasi nilai tukar mata uang luar negeri dan depresiasi nilai tukar mata uang domestik. Depresiasi nilai tukar mata uang domestik mengakibatkan harga relatif produk atau ekspor lebih murah sehingga ekspor netto naik, dan akhirnya meningkatkan permintaan agregat. Mekanisme transmisi jalur efek nilai tukar mata uang dirumuskan sebagai berikut: m  r   e   x   y  dimana: m = stok uang nominal, e = nilai tukar mata uang, x = ekspor riil netto. i = investasi riil, dan y = output riil agregat.

2.4.6. Jalur Ekspektasi