Analisis Variance Decomposition Mekanisme Transmisi Jalur Nilai Tukar

Gambar 4.9. Hasil Penaksiran IRF Model VAR Exchange Rate Channel

4.5.5. Analisis Variance Decomposition

Analisis variance decomposition bertujuan untuk mengukur perkiraan varians error suatu variabel, yaitu seberapa besar perbedaan sebelum dan sesudah shocks, baik yang berasal dari variabel sendiri maupun dari variabel lain. Tabel 4.18. Variance Decomposition Model VAR Exchange Rate Channel Variance Decomposition of LOG M1: Period S.E. LOG M1 LOG RIN LOG EXR LOG NEX LOG PDB 1 0.068501 100.0000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 2 0.094008 53.56672 0.006215 0.002565 2.696118 43.72838 3 0.107722 44.56280 0.644114 0.613956 3.179124 51.00000 4 0.121242 36.48783 1.539382 1.398815 4.637947 55.93603 20 0.267074 8.849170 13.22073 10.42283 15.81554 51.69173 40 0.359082 5.217631 16.03944 12.46782 18.04229 48.23281 Variance Decomposition of LOG RIN: Period S.E. LOG M1 LOG RIN LOG EXR LOG NEX LOG PDB 1 0.108913 3.460599 96.53940 0.000000 0.000000 0.000000 2 0.167754 3.669583 86.97424 7.385895 1.939937 0.030350 3 0.214188 4.603159 77.40725 12.18214 5.780455 0.027005 4 0.248564 5.175404 71.21807 14.95046 8.635617 0.020454 20 0.330491 5.502825 59.42461 19.52394 14.80194 0.746680 40 0.335573 5.349447 58.29497 19.43264 15.01773 1.905208 Variance Decomposition of LOG EXR: Period S.E. LOG M1 LOG RIN LOG EXR LOG NEX LOG PDB 1 0.060424 0.083200 24.63020 75.28660 0.000000 0.000000 2 0.071916 2.901879 19.60373 63.06120 14.10147 0.331732 3 0.074581 3.682041 18.56128 60.85931 16.56863 0.328737 4 0.075137 3.815395 18.31768 60.45045 17.06835 0.348128 20 0.075455 3.834872 18.37857 60.12081 17.18464 0.481100 40 0.075578 3.824213 18.38534 59.97582 17.19803 0.616598 Variance Decomposition of LOG NEX: Period S.E. LOG M1 LOG RIN LOG EXR LOG NEX LOG PDB 1 0.215555 10.23741 0.719377 5.692370 83.35084 0.000000 2 0.223401 9.715825 1.595447 6.284209 81.01671 1.387808 3 0.226143 9.662202 2.743703 6.143702 79.36334 2.087052 4 0.228765 9.724130 3.754558 6.085879 77.55857 2.876860 20 0.244653 10.02297 5.301920 6.176809 68.73820 9.760108 40 0.259187 9.022478 6.789287 7.096811 63.47662 13.61481 Variance Decomposition of LOG PDB: Period S.E. LOG M1 LOG RIN LOG EXR LOG NEX LOG PDB 1 0.022776 0.139857 0.177617 1.444911 0.447308 97.79031 2 0.027787 6.259489 1.203011 2.768930 2.736355 87.03221 3 0.032758 5.830906 2.017998 3.360624 5.419541 83.37093 4 0.036990 5.741489 3.126528 4.155386 7.055873 79.92072 Universitas Sumatera Utara 20 0.081391 2.377664 13.77304 11.21058 16.58172 56.05700 40 0.109114 1.642352 16.32961 12.89348 18.45432 50.68024 Cholesky Ordering: LOG M1 LOG RIN LOG EXR LOG NEX LOG PDB Sumber: Data diolah dengan Eviews Pada periode 1 LOG M1 dijelaskan oleh variabel itu sendiri sebesar 100. Pada periode 2, dijelaskan oleh LOG M1 53,56, LOG PDB 43,73, dan LOG NEX 2,69. Dalam jangka pendek periode 4, LOG M1 sebesar 36,48, LOG PDB 55,93, LOG NEX 4,63, LOG RIN 1,53 dan LOG EXR 1,39. Setelah periode 40 dalam jangka panjang terjadi perubanan kontribusi dari variabel yang ada dalam menjelaskan LOG M1, dimana LOG M1 berkontribusi hanya sebesar 5,21, LOG PDB 48,23, LOG NEX 28,04, LOG RIN 16,04 dan LOG EXR 12,47. Untuk LOG RIN, pada periode 1 dijelaskan oleh LOG RIN itu sendiri sebesar 96,53 dan LOG M1 3,46. Pada periode berikutnya LOG RIN berkontribusi sebesar 86,97, LOG M1 3,66, LOG EXR 7,38, LOG NEX 1,93 dan LOG PDB hanya 0,03. Sampai pada periode 4 dalam jangka pendek kontribusi dari LOG RIN 71,21, LOG M1 5,17, LOG EXR 14,95, LOG NEX 8,83 dan LOG PDB sangat kecil yaitu 0,02. Dalam jangka panjang kontribusi dari masing-masing variabel dalam menjelaskan LOG RIN tidak banyak mengalami perubahan dimana LOG RIN 58,21, LOG M1 5,39, LOG EXR 19,43, LOG NEX 15,02 dan LOG PDB 1,90. Periode awal LOG EXR dijelaskan oleh variabel itu sendiri sebesar 75,28 diikuti oleh LOG RIN 24,63 dan LOG M1 0,08. Pada periode berikutnya Universitas Sumatera Utara kontribusi LOG EXR 63,06, LOG RIN 19,60, LOG NEX 14, 10, LOG M1 2,90 dan LOG PDB 0,33. Pada periode 4 dalam jangka pendek berikutnya kontribusi LOG EXR 60,45, LOG RIN 18,31, LOG NEX 17,06, LOG M1 3,81 dan LOG PDB 0,34. Sampai pada periode 40 dalam jangka panjang kontribusi dari masing-masing variabel tidak banyak berubah dari periode sebelumnya bahkan bila dibandingkan dengan periode jangka pendek sebelumnya. LOG NEX pada periode 1 dijelaskan oleh variabel itu sendiri sebesar 83,35, LOG M1 10,23, LOG RIN 0,71, dan LOG EXR 5,69. Periode 2 kontrubusi dari masing-masaing variabel sedikit berubah LOG NEX 81,01, LOG M1 9,71, LOG RIN 1,59, LOG EXR 6,28 dan LOG PDB 1,38. Pada periode 4 dalam jangka pendek kontribusi dari masing-masing variabel hanya sedikit berubah dibanding periode sebelumnya LOG NEX dan LOG M1 yang paling dominan. Demikian juga halnya dalam jangka panjang tidak banyak perubahan kontribusi yang terjadi dalam menjelaskan LOG NEX dimana kontribusi dari LOG NEX 63,47, LOG M1 9,02, LOG RIN 6,78, LOG EXR 7,09 dan LOG PDB 13,61. Untuk LOG PDB pada periode awal dijelaskan oleh variabel itu sendiri sebesar 97,79, LOG EXR 1,44 dan ketiga variabel lainnya yang masing-masing memberikan kontribusi kurang dari 1. Periode selanjutnya kontribusi LOG PDB menjadi 87,03, LOG M1 6,25, LOG RIN 1,2, LOG EXR 2,76 dan LOG NEX 2,73. Dalam jangka pendek kontribusi LOG PDB menjadi 79,92, LOG Universitas Sumatera Utara M1 5,74, LOG RIN 4,26, LOG EXR 4,92 dan LOG NEX 7,05. Dalam jangka panjang kontribusi dari masing-masing variabel dalam menjelaskan LOG PDB mengalami perubahan dimana LOG PDB menjadi 50,68, LOG M1 1,64, LOG RIN 16,32, LOG EXR 12,89 dan LOG NEX 18,45. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kebijakan moneter bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi terdapat interdependensi terhadap berbagai variabel dalam perekonomian. Di satu sisi, kebijakan moneter banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam perekonomian, di sisi lain kebijakan moneter secara langsung juga mempengaruhi kondisi moneter dan keuangan yang pada gilirannya akan membawa pengaruh terhadap kondisi sektor riil atau sektor nyata. Berdasarkan pemaparan pada bab sebelumnya dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 6. Terdapat pengaruh antara variabel dalam mentransmisikan kebijakan moneter di Indonesia melalui jalur kredit credit channel yang mana pengaruh dari masing-masing variabel berbeda satu sama lain dalam jangka waktu yang berbeda. Untuk jangka pendek respon kredit cukup besar terhadap perubahan dari jumlah uang yang mana kebijakan moneter yang diambil memberikan respon yang cukup besar terhadap jumlah kredit yang disalurkan bank sehingga dapat mempengaruhi output agregat atau pendapatan nasional. 7. Pada jalur tingkat bunga interest rate channel terdapat pengaruh antara variabel dalam mentransmisikan kebijakan moneter di Indonesia yang mana dalam jangka pendek respon dari tingkat bunga akibat dari perubahan jumlah uang cukup 98 Universitas Sumatera Utara