2.2. Pendidikan
Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional dalam Fatamorghana 2009, bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. Pendidikan adalah pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya fikir maupun daya emosional yang diarahkan kepada
tabiat manusia dan kepada sesamanya.
2.3. Pengertian Lembaga Pendidikan
Menurut Kangsaviking 2010, bahwa lembaga pendidikan adalah tempat pertukaran ilmu pengetahuan dan budaya melalui praktek
pendidikan, sehingga peserta didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam zaman
kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan dalam menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya.
Menurut Wida dalam Gurumuda 2010, ditinjau lingkungannya, pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1 pendidikan
informal, yakni pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga, 2 pendidikan formal, yakni pendidikan yang terjadi di lingkungan sekolah, dan
3 pendidikan nonformal. Berikut ini masing-masing penjelasan teori lembaga pendidikan.
a. Pendidikan informal atau pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga
merupakan sejumlah pengalaman berharga yang ditimba oleh seseorang atau sekelompok orang, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, di
tengah-tengah kehidupan keluarga. Adapun beberapa ciri dari pendidikan formal adalah sebagai berikut :
• Proses pendidikan tidak diselenggarakan secara teratur, terencana, dan sistematis, bahkan sering terjadi proses peniruan secara tidak
sadar dan tidak disengaja, sehingga tidak mengenal penyusunan tujuan tertentu, penyiapan materi pelajaran, penggunaan teknik dan
metode pembelajaran, dan tidak mengenal adanya evaluasi seperti yang sering dijumpai pada lembaga-lembaga sekolah.
• Proses pendidikan tidak terikat oleh waktu, tempat, dan sekaligus tidak mengenal batasan usia.
• Proses pendidikan terjadi secara otomatis di antara seluruh anggota keluarga sehingga tidak mengenal istilah guru dan murid,
melainkan antara orang tua atau orang yang dianggap tua dengan anak-anak.
b. Pendidikan formal merupakan proses pendidikan yang terjadi di
lingkungan sekolah. Beberapa ciri dari pendidikan formal antara lain adalah sebagai berikut :
• Diselenggarakan secara rapi, terencana, teratur, dan sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Materi pelajaran disiapkan sesuai dengan kurikulum atau silabus yang ada.
• Proses pendidikan diselenggarakan secara tertib dan terstruktur dengan menggunakan teknik dan metode yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi materi pelajaran, para pelajar, ketersediaan media pembelajaran, lingkungan, dan sebagainya.
• Pada waktu-waktu yang telah ditetapkan diselenggarakan evaluasi terhadap keberhasilan proses pendidikan dan termasuk di dalamnya
menyusun laporan-laporan kemajuan akademik yang telah dicapai oleh pelajar.
• Proses pendidikan disesuaikan dengan jenjang pendidikan, kelompok umur, dan pengelompokan jurusan tertentu.
• Proses pendidikan dipandu oleh seorang pendidik yang dikenal dengan istilah guru atau dosen terhadap para pelajar, baik siswa
maupun mahasiswa. • Terdapat sertifikat atau ijazah tertentu yang menyatakan bahwa
seseorang telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang
pendidikan tertentu.
c. Pendidikan Non-Formal merupakan proses pendidikan yang terjadi di