Metode Mengajar Auditori Metode Mengajar Guru

Sambungan hal 79 7. 24 – 25 12,1 12,1 96,0 8. 26 – 27 4,0 4 100 Total 124 100 Penyebaran skor berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas menunjukan bahwa 4 responden berada pada interval skor 12 – 13 3,2; 6 responden berada pada interval skor 14 – 15 4,8; 19 responden berada pada interval skor 16 – 17 15,3; 31 responden berada pada interval skor 18 – 19 25; 33 responden berada pada interval skor 20 – 21 26,6; 11 responden berada pada interval skor 22 – 23 8,8; 15 responden berada pada interval skor 24 – 25 12,1; dan 5 responden berada pada interval skor 26 – 27 4;. Model visual penyebaran skor dari tabel diatas dapat dilihat pada Diagram berikut ini. Gambar 5. Diagram Metode Mengajar Auditori Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan Metode mengajar auditori. Untuk mengetahui kecenderungan masing-masing skor yang digunakan skor ideal dari subjek penelitian sebagai kriteria perbandingan. Perbandingan rerata data hasil penelitian dengan rerata skor ideal dapat digunakan untuk mengetahui kecenderungan metode mengajar guru. Tabel 24. Kategori Kecenderungan Metode mengajar Auditori No. Interval Kategori 1. ≥ 18 + 1.4 Tinggi 2. 18 + 1.4 x ≥ 18 Cukup 3. 18 x ≥ 18 – 1.4 Kurang 4. x 18 – 1.4 Rendah Nilai pencapaian kualitas Metode mengajar SMK PIRI 1 Yogyakarta Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan ditinjau dari dari Metode mengajar Auditori dengan responden siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 25. Nilai Pencapaian Metode Mengajar Auditori Jumlah Responden Jumlah Soal Total Skor NPK Keterangan 124 6 2444 19,7 Cukup Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa Metode mengajar Guru SMK PIRI 1 Yogyakarta Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan ditinjau dari dari Metode mengajar Auditori termasuk dalam kategori cukup sesuai dengan nilai pencapaian kualitas sebesar 19,7.

c. Metode Mengajar Kinestetik

Data metode mengajar kinestetik dideskripsikan berdasarkan data angket sebanyak 6 butir dengan jumlah responden 124 siswa. Berdasarkan perhitungan dengan program komputer SPSS 16.0 for Windows diperoleh perhitungan Mean rata-rata, Median, Modus, Standar Deviasi, Varian, Range, Minimum, dan Maksimum sebagai berikut. Tabel 26. Perhitungan Deskripsi Metode Mengajar Kinestetik N Mean Median Modus Std. Dev Varian Range Min Maks Jumlah Valid Gugur 124 18,84 19,0 18,0 3,27 10,69 15,0 11,0 26,0 2336 Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh hasil bahwa harga rata-rata mean sebesar 18,84; nilai tengah median sebesar 19; nilai paling banyak diperoleh mode sebesar 18. Data tersebut memiliki standard deviation penyimpangan baku sebesar 3,27; nilai minimum sebesar 11; nilai maksimum sebesar 26 dan memiliki tingkat penyebaran data variance sebesar 10,69. Jumlah skor keseluruhan sebesar 2336. Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus K = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah populasi yang diteliti yaitu sejumlah 124 responden. K = 1 + 3,3 log 124 K = 1 + 3,3 2,09 K = 1 + 6,90; K = 7,90 dibulatkan menjadi K = 8 Kelas interval yang diperoleh sebanyak 8 kelas interval. Rentang data adalah nilai terbesar dikurangi nilai terkecil 26 – 11 = 15. Panjang kelas didapatkan dari rentang dibagi jumlah kelas 15 : 8 = 1,875, dan dibulatkan menjadi 2. Tabel 27. Distribusi Frekuensi Metode mengajar Kinestetik No. Interval Frekuensi Nilai Absolute Relatif Komulatif 1. 11 – 12 5 4,0 4,0 2. 13 – 14 8 6,4 10,5 3. 15 – 16 17 13,7 24,2 4. 17 – 18 27 21,8 46,0 5. 19 – 20 27 21,8 67,7 6. 21 – 22 23 18,6 86,3 7. 23 – 24 12 9,7 96,0 8. 25 – 26 5 4,0 100 Total 124 100 Penyebaran skor berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas menunjukan bahwa 5 responden berada pada interval skor 11 – 12 4,0; 8 responden berada pada interval skor 13 – 14 6,4; 17 responden berada pada interval skor 15 – 16 13,7; 27 responden berada pada interval skor 17 – 18 21,8; 27 responden berada pada interval skor 19 – 20 21,8; 23 responden berada pada interval skor 21 – 22 18,6; 12 responden berada pada interval skor 23 – 24 9,7; 5 responden berada pada interval skor 25 – 27 4. Model visual penyebaran skor dari tabel diatas dapat dilihat pada diagram berikut ini. Gambar 6. Diagram Metode mengajar Kinestetik Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan Metode mengajar guru. Untuk mengetahui kecenderungan masing-masing skor variabel yang digunakan skor ideal dari subjek penelitian sebagai kriteria perbandingan. Perbandingan rerata data hasil penelitian dengan rerata skor ideal dapat digunakan untuk mengetahui kecenderungan skor variabel yang dimaksud. Tabel 28. Kategori Kecenderungan Metode Mengajar Kinestetik