Aspek Kognitif Aspek hasil belajar

5 Tipe hasil belajar : Evaluasi C5 Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai suatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi. Dilihat dari segi tertentu maka dalam evaluasi perlu adanya suatu kriteria atau standar tertentu. Mengembangkan kemampuan evaluasi yang dilandasi pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis akan mempertinggi mutu evaluasinya. Dalam kecakapan analisis ini diantaranya meliputi kemampuan penilaian berdasarkan norma internal dan norma eksternal terhadap suatu karya, serta pertimbangan terhadap baik buruknya seseuatu tersebut. 6 Tipe hasil belajar : Kreasi C6 Tipe hasil belajar kognitif kreasi merupakan tipe hasil belajar yang didalamnya mencakup kegiatan merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah, dan sebagainya.

b. Aspek afektif

Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatianya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman kelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Adapun beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Menurut Sudjana 2009 : 5 yang meliputi kategori paling sederhana hingga tingkat yang kompleks, diantaranya : 1 Penerimaan Receiving attending Kemampuan dan kesukarelaan memperhatikan dalam memberikan respon terhadap stimulasi yang tepat. Hasil belajar ini merupakan tingkat paling rendah pada segi afektif. 2 Pemberian respon responding Yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang dating dari luar kemampuan untuk dapat memberikan respon secara aktif, menjadi peserta yang teratarik. Hasil belajar ini satu tingkat lebih dari pada penerimaan. 3 Penilaian valuating Kemampuan untuk dapat memberikan penilaian atau pertimbangan dan pentingnya ketertarikan pada suatu objek atau kejadian tertentu dengan reaksi seperti kesediaan menerima nilai, menolak, tidak menghiraukan, acuh, atau tak acuh. Perilaku tersebut dapat diklarifikasikan menjadi sikap dan apresiasi. 4 Pengorganisian Pengembangan nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilkinya. Aspek yang termasuk ke dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, orgnisasi sistem nilai. 5 Pengkarakterisasian aktualisai diri Kemampuan yang mengacu pada karakter dan gaya hidup seseorang. Nilai-nilai sangat berkembang teratur sehingga tingkah laku menjadi konsisten dan lebih mudah diperkirakan. Tujuan dalam kategori ini bisa ada hubungan dengan keteraturan pribadi, social, dan emosi siswa.

c. Aspek psikomotorik

Hasil belajar bidang psikomorik dapat terlihat dari beberapa bentukketrampilan. Berikut merupakan bentuk ketrampilan menurut Sudjana 2009 :54 1 Gerakan refleks ketrampilan pada gerakan yang tidak sadar 2 Ketrampilan pada gerakan-gerakan sadar 3 Kemampuan perceptual termasuk didalamnya membedakan visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain. 4 Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmosisan, ketepatan 5 Gerakan-gerakan skill, mulai dari ketrampilan sederhana sampai pada ketrampilan yang kompoleks 6 Kemampuan yang berkenaan dengan non sursuve komunikasi seperti gerakan akspresif, intepretatif. Dalam belajar tipe ini saling terkait dan tidak beridiri sendiri. Seorang siswa yang berubah tingkat kognisinya sebenarnya dalam kadar tertentu dapat berubah perilakunya. Dalam belajar sekolah sekarang ini tipe hasil belajar kognitif yang cenderung dominan dibandingkan dengan tipe efektif dan psikomotorik.

D. Kajian Penelitian yang relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan judul penelitian adalah : Penelitian yang dilakukan Suyitno 2011 yang berjudul Keefektifan Metode Pembelajaran Kooperatif dan Direct teaching pada Kompetensi Dasar Perbaikan Sistem Starter Otomotif ditinjau dari Gaya Belajar siswa di SMK Negeri 1 Ngawen Gunung kidul yang menyimpulkan bahwa 1. Secara keseluruhan hasil belajar siswa yang mempunyai gaya belajar visual lebih tingggi dibandingkan dengan gaya belajar auditori dan kinestik. Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa gaya belajar siswa sebagai salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam menggunakan metode pembelajaran dikelas karena gaya belajar dapat mempengaruhi hasil belajar siswa setelah dilakukan evaluasi. 2. Bagi siswa yang mempunyai kecenderungan gaya belajar visual, hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaraan kooperatif lebih tingggi dibanding dengan metode direct teaching.