Metode Mengajar Guru Kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan
Kecenderungan mengajar dengan metode visual akan berakibat siswa akan cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Siswa hanya duduk dan melihat apa
yang disampaikan oleh guru melalui media visual. Peran guru dalam proses pembelajaran cenderung mendominasi teacher centered. Sementara itu, di
dalam kelas tidak semua siswa memiliki gaya belajar visual yang menyerap, mengelola dan memahami pelajaran yang disampaikan guru melalui indera
penglihatan saja. Bagi siswa yang memiliki gaya belajar auditori yang menyerap, mengelola, dan memahami pelajaran melalui indera pendengaranya tentu akan
sulit dalam memahami pelajaran tersebut. Siswa yang memiliki gaya belajar auditori membutuhkan rangsangan melalui indera pendengaranya secara jelas
contohnya seperti diskusi kelompok, siswa diberikan waktu untuk melakukan presentasi di depan kelas, membaca dan memahami pelajaran dengan cara
memabaca materi dengan keras berulang-ulang. Bagitu juga siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik yang menyerap, mengelola dan memahami pelajaran
melalui sentuhan dan gerakan tentu sangat sulit memahami pelajaran tersebut jika hanya melihatnya saja dan tanpa meragakanya atau menyentuhnya langsung.
Sebab siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik membutuhkan rangsangan sentuhan dan gerakan untuk bisa memahami pelajaran yang disampaikan guru
seperti memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan survey di bengkel, melibatkan setiap siswa dalam melakukan demonstrasi alat di depan kelas,
membuat suatu rangkaian listrik secara langsung mandiri.
Metode mengajar guru yang cenderung visual membuat proses kegiatan belajar mengajar siswa cenderung pasif dalam proses belajar sebab tidak ada
interaksi dua arah antara guru dengan siswa. Durasi waktu dalam proses belajar mengajar hanya digunakan untuk menjelaskan panjang lebar mengenai pelajaran
tersebut.