41
menyimpulkan bahwa dengan penerapan Project Based Learning, pada tugas kelompok, setiap kelompok siswa mendapatkan nilai 100, 100, dan 75. Di sisi
lain, 80 siswa mendapatkan nilai 70 untuk tugas individu.
C. Kerangka Pikir
IPA memiliki karakteristik berpikir dalam memahami gejala alam, melakukan penyelidikan dan merupakan kumpulan pengetahuan yang ketiganya
merupakan proses dan produk. Produk IPA berupa hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, konsep-konsep maupun fakta-fakta. Sedangkan proses IPA adalah cara
kerja yang dilakukan untuk mendapatkan produk IPA tersebut. Sehingga konsep IPA dan keterampilan proses merupakan bagian dari proses belajar IPA yang
tidak dapat dipisahkan. Keberhasilan dari proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain faktor dari dalam diri peserta didik, maupun faktor dari luar peserta didik. Faktor dari luar antara lain metode pembelajaran dan materi pelajaran. Alat
bantu pembelajaran diperlukan agar pembelajaran lebih menarik dan meningkatkan kemampuan bagi siswa untuk mengetahui konsep-konsep yang
abstrak menjadi jelas. Media dan sumber belajar yang baik diperlukan agar pembelajaran IPA yang dirasa sulit oleh peserta didik dapat menjadi
menyenangkan. Seorang guru harus pandai memilih metode, model, dan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan minat peserta didik untuk
memahami IPA.
42
Oleh karena itu diperlukan penerapan pembelajaran yang mampu menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, yang memberikan pengalaman
langsung kepada peserta didik sekaligus peserta didik dapat belajar untuk menemukan sendiri konsep-konsep, dan dapat meningkatkan penguasaan
keterampilan proses peserta didik sehingga tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja namun juga aspek afektif dan psikomotor dapat meningkat.
Pembelajaran yang diharapkan dapat memenuhi tuntutan tersebut adalah model pembelajaran berbasis proyek. Melalui kegiatan proyek yang dilakukan secara
berkelompok diharapkan peserta didik dapat lebih leluasa menggali berbagai informasi yang berkaitan dengan materi, aktif, dan dapat memusatkan kegiatan
pembelajaran pada siswa student centered learning. Dengan demikian peserta didik dapat memahami konsep-konsep IPA dari pengalaman langsung yang
mereka peroleh, sehingga mereka memiliki keterampilan proses dan pemahaman terhadap materi IPA yang lebih baik. Diharapkan juga dengan model
pembelajaran berbasis proyek ini, peserta didik akan lebih tertarik dan termotivasi untuk lebih mendalami IPA. Model pembelajaran ini dirancang untuk melatih
berpikir, keterampilan proses dan memungkinkan siswa mengembangkan kreativitasnya sehingga nantinya dapat memperdalam penguasaan konsep IPA.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, diajukan hipotesis sebagai berikut: Dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek, maka keterampilan
proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi perubahan
43
lingkungan fisik pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Srandakan Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul akan meningkat.
E. Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model pembelajaran dengan aktivitas jangka panjang yang melibatkan siswa dalam merancang, membuat,
dan menampilkan produk untuk mengatasi permasalahan dunia nyata. Pembelajaran berbasis proyek dalam penelitian ini dilakukan secara
berkelompok untuk membantu menyelesaikan permasalahan perubahan lingkungan fisik di lingkungan sekitar siswa dengan cara membuat produk
berupa jurnal sederhana dan mading. Tahapan pembelajaran yang dilakukan adalah menemukan masalah terkait perubahan lingkungan fisik, menemukan
alternatif penyelesaian masalah, merancang proyek yang akan dilakukan, menyetel mendiskusikan proyek yang direncanakan, membuat produk
sesuai apa yang direncanakan, dan yang terakhir mempresentasikan produk. 2. Keterampilan proses IPA merupakan jenis-jenis keterampilan yang
diperlukan dalam proses mendapatkan IPA. Keterampilan proses ini diharapkan dimiliki siswa setelah belajar IPA. Keterampilan-keterampilan
proses yang diharapkan muncul dalam penelitian ini berupa keterampilan mengobservasi, mencoba, menginterpretasi, menyimpulkan, menerapkan,
serta mengkomunikasikan. Keterampilan proses dalam penelitian ini diukur menggunakan teknik observasi menggunakan lembar observasi keterampilan
proses.