71
BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini diuraikan pembahasan penelitian yang meliputi temuan dalam penelitian, pembahasan hasil temuan dalam penelitian, kontekstualisasi
spiritualitas pendiri implikasinya bagi pembinaan suster-suster yunior Kongregasi SFS dan keterbatasan penelitian.
A. HASIL TEMUAN
1. Temuan Umum
a. Situasi umum komunitas-komunitas cabang Kongregasi SFS
Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi dirintis oleh para suster misionaris dari Kongregasi Peniten Rekolek Bergen op Zoom BOZ yang tiba di Indonesia
pada 13 April 1933, dan mandiri dari Kongregasi induk di Bergen op Zoom, Belanda pada tanggal 16 April 1996, sebagai Kongregasi tingkat Keuskupan.
Kongregasi SFS membuka komunitas cabang dan karya pelayanan di desa-desa dan kota-kota kecil di kabupaten maupun di kota madya.
Secara umum situasi komunitas terkesan akrab dan hangat serta ada perhatian dari yang muda terhadap yang lebih tua meski tidak semuanya. Terdapat
satu komunitas yang sangat mencolok jumlah suster mudanya yang cukup banyak namun justru kurang menaruh perhatian terhadap para suster yang lebih tua. Juga
terkesan para suster muda kurang peka dalam berinisiatif melayani persaudaraan dalam kebersamaan, misalnya saat makan bersama justru para suster yang lebih
72
tua yang menyiapkan hidangan. Begitu juga dalam pembicaraan di meja makan cenderung didominasi oleh para suster muda yang kurang menyapa semua suster,
melainkan bahan pembicaraan seputar tugas studi. Pengamatan peneliti ini dibenarkan oleh ibu komunitas, pimpinan karya dan bina lanjut yang kebetulan
menjadi responden sebagai rekan sejawat peneliti. Di komunitas-komunitas besar terdapat ornamen dan pernak-pernik yang
cukup mencolok, misalnya gambar ibu pendiri Kongregasi yang cukup besar dan terdapat beberapa almari bufet berisi hiasan atau pernak-pernik, sebaliknya di
komuntas-komunitas kecil ornamen yang ada cukup sederhana dan terbatas serta tidak terdapat almari bufet tempat hiasan pernak-pernik, seperti terlihat pada foto
di bawah ini.
Ornamen di komunitas besar Ornamen di komunitas kecil
73
b. Latar belakang responden
Responden yang menjadi informan untuk memberikan informasi dalam penelitian ini adalah para suster SFS yang berdomisili di komunitas cabang di
Jawa Barat dan Jawa Tengah yang terdiri dari 6 enam orang suster yunior dari tahun yuniorat pertama hingga tahun ke enam yang memberikan informasi
mengenai pemahaman dan pergulatan perwujudan spiritualitas pendiri, 3 tiga komponen responden yang menjadi teman sejawat peneliti, yakni 3 tiga orang
suster ibu komunitas, 3 tiga orang suster pimpinan karya, dan 3 tiga orang suster formator yunior; serta 1 satu orang yunior yang telah menjadi responden
di atas bersama 3 tiga orang suster bina lanjut yang terdiri dari seorang suster medior senior dan 2 dua orang suster bina lanjut sebagai responden yang
menjadi informan untuk memperoleh informasi secara khusus mengenai upaya kontekstualisasi spiritualitas pendiri Kongregasi SFS selama ini.
2. Temuan Khusus
Temuan khusus berkaitan dengan hasil wawancara berdasarkan pertanyaan yang diajukan peneliti kepada responden mengenai beberapa hal diuraikan di
bawah ini:
a. Pemahaman responden mengenai spiritualitas pendiri
Pemahaman spiritualitas pendiri yang ditanyakan kepada responden meliputi: spiritualitas ulah tapa, pengendalian diri dan cinta kasih yang melayani adalah
sebagai berikut: