Latihan Kasus Tugas 2 Penulisan Karya Ilmiah Bidang Pendidikan

36 Sebagai penuntun awal dalam perumusan permasalahan dalam PTK, Sudarsono, 1996 menyarankan peneliti untuk mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut. 1. Apakah yang menjadi keprihatinan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran? 2. Mengapa hal tersebut menjadi sumber keprihatinan? 3. Apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan keprihatinan tersebut? 4. Bukti-bukti apa saja yang dapat dikumpulkan untuk dapat membantu mengungkap apa yang terjadi? 5. Bagaimana cara mengumpulkan bukti-bukti tersebut? Pertanyaan-pertanyaan ini akan mengasilkan opini-opini awal tentang permasalahan aktual yang dialami guru di kelas. Pemilihan masalah harus didasarkan pada permasalahan yang bersifat klasikal daripada masalah individu atau hanya sekelompok siswa. Dalam kaitannya dengan penggalian masalah PTK, profesi guru sering diidentikan dengan praktek profesi dokter dalam menangani pasien. Dokter mengobati penyakit pasien melalui rangkaian diagnose untuk mengetahui penyakit dan sumber penyakitnya. Kalau pasien terdiagnose dengan baik maka akan mudah bagi dokter untuk menentukan obatnya dan pasien akan cepat sembuh. Guru dalam menetapkan permasalahan yang akan diselesaikan juga harus melalui serangkaian diagnose terhadap permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas. Diperlukan kecermatan guru dalam melakukan diagnose dan analisis, karena tidak semua permasalahan di kelas perlu diselesaikan dengan PTK. Seorang anak pegunungan yang terpaksa harus sekolah di kecamatan dengan jarak tempuh 3 jam dengan jalan kaki. Anak harus bangun pagi-pagi tanpa sarapan yang berdampak pada kesiapan siswa dalam belajar siswa sering ngantuk, dan lapar ketika berada di kelas. Ini memang permasalahan tapi tidak perlu sampai penelitian untuk menyelesaikan masalah tersebut. Identifikasi masalah merupakan tahap awal dari PTK atau merupakan bagian dari tahap perencanaan plan. Perlu-tidaknya PTK dilakukan ditentukan oleh ada 37 Modul Matematika SMA tidaknya masalah pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, para guru peserta harus dapat menemukan masalah melalui latihan dengan teknik-teknik sederhana dalam mengidentifikasi masalah pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk refleksi diri guna menemukan masalah: 1. Apakah kompetensi awal siswa untuk mengikuti pembelajaran cukup memadai? 2. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan cukup efektif? 3. Apakah siswa cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran? 4. Apakah saranaprasana pembelajaran cukup memadai? 5. Apakah pemerolehan hasil pembelajaran cukup tinggi? 6. Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas? 7. Apakah ada unsur inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran? 8. Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran inovatif tertentu? Langkah selanjutnya dalam identifikasi masalah adalah menentukan fokus masalah dengan mengambil salah satu masalah dari sekian banyak permasalahan yang teridentifikasi yang paling urgen untuk diteliti. Dari masalah tersebut, kemudian perlu diidentifikasi sumber-sumber yang menyebabkan terjadinya masalah. Misalnya, prestasi belajar siswa dalam berbicara rendah disebabkan oleh kurangnya latihan, kurangnya media yang diterapkan guru, kurangnya pemodelan guru, dan lain-lain. Tabel 2 Contoh fokus dan sumberpenyebab masalah No Bidang Studi Fokus Masalah SumberPenyebab Masalah 1 Matematika Kemampuan menghitung pembagian siswa rendah  Kurangnya penggunaan media konkret dalam pembelajaran pembagian  Kurangnya model dalam pembelajaran pembagian  Kurangnya umpan balik dari guru  Kurangnya partisifasi aktif siswa  Dll