Rangkuman 2 Penulisan Karya Ilmiah Bidang Pendidikan
37
Modul Matematika SMA
tidaknya masalah pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, para guru peserta harus dapat menemukan masalah melalui latihan dengan teknik-teknik sederhana
dalam mengidentifikasi masalah pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk refleksi diri guna
menemukan masalah: 1. Apakah kompetensi awal siswa untuk mengikuti pembelajaran cukup
memadai? 2. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan cukup efektif?
3. Apakah siswa cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran? 4. Apakah saranaprasana pembelajaran cukup memadai?
5. Apakah pemerolehan hasil pembelajaran cukup tinggi? 6. Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas?
7. Apakah ada unsur inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran? 8. Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran
inovatif tertentu?
Langkah selanjutnya dalam identifikasi masalah adalah menentukan fokus masalah dengan mengambil salah satu masalah dari sekian banyak permasalahan
yang teridentifikasi yang paling urgen untuk diteliti. Dari masalah tersebut, kemudian perlu diidentifikasi sumber-sumber yang menyebabkan terjadinya
masalah. Misalnya, prestasi belajar siswa dalam berbicara rendah disebabkan oleh kurangnya latihan, kurangnya media yang diterapkan guru, kurangnya
pemodelan guru, dan lain-lain.
Tabel 2 Contoh fokus dan sumberpenyebab masalah
No Bidang
Studi Fokus
Masalah SumberPenyebab Masalah
1 Matematika
Kemampuan menghitung
pembagian siswa rendah
Kurangnya penggunaan media konkret dalam pembelajaran pembagian
Kurangnya model dalam pembelajaran pembagian
Kurangnya umpan balik dari guru Kurangnya partisifasi aktif siswa
Dll
38
No Bidang
Studi Fokus
Masalah SumberPenyebab Masalah
2 Matematika
aktivitas belajar siswa
rendah dan berakibat
menurunkan kemampuan
berpikir siswa.
rendahnya prestasi
belajar siswa untuk mata
pelajaran matematika
pengetahuan awal siswa yang masih kurang
antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sangat rendah
lemahnya interaksi yang berlangsung selama kegiatan pembelajaran
hanya beberapa siswa berdiskusi dengan siswa
lainnya dalam
menghadapi masalah matematika
terdapat kesenjangan
kemampuan matematika yang sangat mencolok antara
siswa yang pandai dan kurang pandai siswa yang memiliki kemampuan
matematika yang tinggi tidak mau mengajarkan teman-teman yang memiliki
kemampuan matematika rendah
sebagian besar atau 75 siswa tidak berani atau malu dalam bertanya,
menjelaskan mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
guru lebih sering menerapkan pembelajaran yang masih terpusat pada
guru, dimana guru lebih aktif sedangkan siswa hanya sebagai penerima materi
saja.