commit to user
BAB V PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Industri Rumah Tangga Batik Tulis Brotoseno
1. Industri Rumah Tangga Batik Tulis Brotoseno
Industri rumah tangga batik tulis Brotoseno merupakan industri rumah tangga yang bergerak dibidang pembuatan batik. Industri ini
terletak di desa Kuyang Kliwonan Masaran Sragen untuk pabrik dan tempat penjualan. Sedangkan untuk showroom terdapat di Masaran dan
Jakarta. Proses produksi berlangsung dari jam 08.00-16.00 WIB dengan
waktu istirahat 12.00-13.00 WIB. Selama hari Senin sampai dengan hari Sabtu sedangkan pada hari Minggu libur. Kecuali untuk tenaga kerja
borongan, waktu kerja tidak menentu karena pekerjaan dilakukan di rumah masing-masing.
Kegiatan pemasaran dilakukan oleh industri itu sendiri. Pemasaran dilakukan melalui showroom, pameran dan internet untuk pasar luar
negeri. Upah tenaga kerja untuk tenaga kerja tetap dihitung harian tetapi pembayaran dilakukan setiap satu minggu sekali. Sedangkan untuk tenaga
kerja borongan dihitung berdasarkan hasil yang telah dikerjakan. Namun untuk kesejahteraan tenaga kerja belum diperhatikan, baik oleh pemilik
industri maupun tenaga kerja sendiri.
commit to user Sistem pengupahan untuk tenaga kerja borongan dapat membuat
tenaga kerja mengalami tekanan dalam bekerja. Sistem borongan akan membuat tenaga kerja bekerja tanpa melakukan istirahat untuk
menyelesaikan target demi mendapatkan hasil yang lebih banyak yang akan berimbas pada upah yang didapatkan. Pengaturan organisasi kerja
yang tidak baik akan mengakibatkan kelelahan yang dialami tenaga kerja.
2. Bahan Baku yang Digunakan
Pada proses pembuatan batik di industri rumah tangga batik tulis Brotoseno digunakan bahan baku berupa kain mori, malam, dan pewarna
tekstil. Bahan baku barupa kain mori jika tidak diolah terlebih dahulu akan mengakibatkan debu kapas yang masuk ke dalam paru-paru. Namun pada
proses membatik kain mori harus diolah terlebih dahulu karena berpengaruh terhadap kualitas batik yang dihasilkan.
Potensi bahaya yang muncul adalah dermatitis, yang diakibatkan kontak langsung dengan bahan kimia berbahaya. Pengendalian yang
dilakukan dengan menggunakan sarung tangan berbahan plastik, serta sepatu boot.
3. Peralatan yang Digunakan