Proses Kerja Industri Batik Tulis Brotoseno

commit to user Gambar 11 Kayu Perata Zat Warna pada Batik Cap Sumber : Data Primer, 2011 3 Motif mika Motif mika merupakan motif yang sudah tertera pada mika yang digunakan untuk memberi warna pada batik cap. Gambar 12 Pola Mika untuk Batik Cap Sumber : Data Primer, 2011

5. Proses Kerja Industri Batik Tulis Brotoseno

Proses Pembuatan batik tulis ada beberapa tahapan : a. Tahap Persiapan commit to user 1 Kompor dan wajan berisi malam harus sudah siap untuk mulai membatik. malam harus sempurna cairnya malam tua supaya lancar keluarnya melalui cucuk canting dan dapat meresap dengan sempurna dalam mori. Api dalam kompor harus dijaga tetap kecil, karena berbahaya kalau api naik keatas wajan dan membakar malam dalam wajan. 2 Mori yang sudah dipersiapkan harus telah berbeda di atas Gawangan dekat kompor. Pembatik duduk diantara gawangan dan kompor. Gawangan berdiri di sebelah kiri dan kompor di sebelah kanan pembatik. 3 Setelah semuanya siap selanjutnya pembatik memegang canting. Cara memegang canting berbeda dengan cara memegang pensil, atau bolpoint untuk menulis. Perbedaan itu terletak pada ujung cucuk canting bentuknya melengkung dan berpipa besar, sedang pensil atau bolpoin lurus. Memegang canting menggunakan ujung- ujung ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah seperti memegang pensil untuk menulis, tetapi tangkai canting horizontal. Posisi canting demikian itu untuk menjaga agar malam dalam nyamplungan tidak tumpah. 4 Pembatik mencidukmengambil malam mendidih dari wajan dengan canting kemudian dibatikan di atas mori. Sebelum dibatikan canting ditiup lebih dahulu. Cara meniup pun dengan cara tertentu, agar malam dalam nyaplungan tidak tumpah pada commit to user bibir pembatik. Canting ditiup untuk mengembalikan cairan malam dalam cucuk kedalam nyamplungan, supaya tidak menetes sebelum ujung canting ditempelkan pada mori. Untuk menghilangkan cairan malam yang membasahi cucuk canting, karena cucuk canting yang berlumuran cairan malam akan mengurangi kualitas goresan, terutama ketika permulaan canting digoreskan pada mori. Untuk mengontrol cucuk canting dari kemungkinan tersumbat oleh kotoran malam. Jika tersumbat, maka cairan dalam nyamplungan tidak bersuara, karena udara tidak dapat masuk. Maka lubang ujung cucuk ditusuk memakai ijuk, atau serabut kelapa sampai masuk sepanjang cucuk. Biasanya sesudah ditusuk ditiup kembali, atau langsung dibatikkan pada mori. Keistimewaan menusuk ialah memakai tangan kiri dengan cara tertentu dalam waktu yang cepat. Canting yang bagus kemudian digoreskan pada mori. Tangan kiri terletak disebalik mori sebagai landasan penguat mori yang baru digores dengan canting. Jika cairan malam dalam nyamplungan habis, atau kurang lancar disebabkan oleh pendinginan, malam itu dikembalikan kedalam wajan, canting dimasukkan pada cairan malam dalam wajan itu juga. Pengembalian cairan malam yang sudah dingin tidak besar pengaruhnya terhadap malam dalam wajan. commit to user b. Tahap Membatik 1 Proses Memola Tahap pertama pada kain mori yang sudah dipotong sesuai dengan ukurannya, kemudian kain digambar pola dengan menggunakan pensil. Gambar 13 Membuat Pola Sumber : Data Primer, 2011 2 Proses Menglowong Pelekatan malamlilin yang pertama ialah membatik motif-motifnya diatas mori dengan menggunakan canting. Gambar 14 Proses Nglowong Sumber : Data Primer, 2011 commit to user 3 Proses ngisen-Iseni Proses ngisen-iseni berasal dari kata isi, ngisen-iseni berarti memberi isi atau mengisi. Ngisen-iseni dengan mempergunakan canting cucuk kecil disebut juga canting Isen, canting isen bermacam-macam. Tetapi sepotong mori belum tentu mengunakan seluruh macam canting isen, tetapi tergantung pada motif yang akan dibuat. Membatik harus satu persatu, dan setiap bagian harus selesai sebelum bagian yang lain dikerjakan dengan canting lain misalnya pada proses nyeceki membuat motif yan terdiri dari titik-titik , bagian cecekan harus selesai seluruhnya. Kegiatan mengerjakan bagian-bagian mempunyai nama masing-masing, nama tersebut menurut nama canting yang dipergunakan. Misalnya nyeceki mengunakan canting cecekan, hasilnya nama cecekan. Neloni mengunakan canting telon, hasilnya disebut telon. Mrapati ialah mempergunakan canting prapatan, hasilnya bernama prapatan dan seterusnya. Nggalari menggunakan canting galaran atau canting renteng, hasilnya selalu disebut galaran. Penggunaan canting dilakukan dengan bertahap hal itu banyak keuntungannya. Keuntungan pertama ialah canting dapat dipergunakan bergantian dalam satu rombongan pembatik yang berbeda-beda tugasnya berbeda tahap batikan yang commit to user dikerjakan. Keuntungan kedua ialah mengurangi jumlah canting yang semacam meskipun anggota pembatik cukup banyak. Kalau dua orang bersamaan akan mengunakan canting semacam, sedangkan canting hanya sebuah, maka salah satu dapat menundanya dan mengerjakan bagian lain dengan canting lain. Selanjutnya, batikan yang lengkap dengan isen-isen disebut reng-rengan. Oleh karena namanya reng-rengan, maka pembatik yang membatik sejak permulaan sampai penyelesaian akhir memberi isen-isen disebut ngengreng. Jadi ngengrengan merupakan kesatuan motif dari keseluruhan yang dikehendaki. Hal itu merupakan penyelesaian yang pertama. Gambar 15 Proses Ngiseni Sumber : Data Primer, 2011 4 Proses Nerusi. Nerusi merupakan penyelesaian yang kedua. Batikan yang berupa ngengrengan kemudian dibalik permukaannya, dan commit to user dibatik kembali pada permukaan kedua itu. Membatik nerusi ialah membatik mengikuti motif pembatikan pertama pada bekas tembusinya. Nerusi sama dengan mola dan batikan pertama berfungsi sebagai pola. Canting-canting yang digunakan sama dengancCanting untuk ngengreng. Nerusi bertujuan untuk mempertebal tembusan batikan pertama serta untuk memperjelas. Batikan yang selesai pada tahap ini disebut ngengreng. Pembatik yang membatik dari permulaan sampai nerusi disebut ngengreng. Gambar 16 Proses Nerusi Sumber : Data Primer, 2011 5 Proses Menembok Sebuah batikan tidak seluruhnya diberi warna, atau akan diberi warna yang bermacam-macam pada waktu proses penyelesaian menjadi kain. Maka bagian-bagian yang tidak akan diberi warna, atau akan diberi warna sesudah bagian yang lain harus ditutup dengan malam. Cara menutupnya seperti cara commit to user membatik bagian lain dengan mempergunakan canting tembokan. Canting tembokan bercucuk besar. Orang yang mengerjakan proses nembok disebut nemboki dan hasilnya disebut tembokan. Bagian yang ditembok biasanya disela-sela motif pokok. Menembok biasanya mempergunakan malam kualitas terendah. Meskipun malam penuh kotoran, tetapi canting bercucuk besar tidak banyak terganggu. Selain itu bagian tembokan cukup lebar dan tebal. Pada dasarnya fungsi malam selain untuk membentuk motif, juga untuk menutup pada tahap- tahap pemberian warna kain, dimana warna itu sebagai pembentuk motif batik yang sesungguhnya. Nembok hanya pada sebelah muka mori. Gambar 17 Proses Nemboki Sumber : Data Primer, 2011 6 Proses Medel commit to user Pemberian warna pertama kedalam zat pewarna, tujuannya ialah untuk memberi warna biru tua sebagai warna dasar kain. Dimana zat tersebut lambat sekali meresap pada mori namun sekarang menggunakan zat pewarna impor maka prosesnya jauh lebih cepat dan pendek. Gambar 18 Proses Medel Sumber : Data Primer, 2011 7 Proses Meyoga Pencelupan kedua, ditiap pencelupan harus diikuti dengan penjemuran dengan udara. Gambar 19 Proses Meyoga Sumber : Data Primer, 2011 commit to user 8 Proses Nolet Pekerjaan nolet dilakukan untuk pemberian warna yang lebih cerah menggunakan zat warna tekstil pada bagian-bagian yang lebih kecil. Proses nolet dilakukan dengan membentangkan kain mori yang sudah selesai dibliriki diatas meja panjang. Gambar 20 Proses Nolet Sumber : Data Primer, 2011 9 Proses Nglorot Meghilangkan Malam Malam yang masih tertinggal pada mori, perlu dihilangkan semuanya. Yaitu dengan membersihkannya dalam air mendidih commit to user 10 Penjemuran Setelah selesai dilakukan pembersihan malam Kain mori yang sudah bermotif dijemur sebentar hanya sampai kering. Gambar 22 Proses Penjemuran Sumber : Data Primer, 2011 Penjemuran Nglowong Ngisen-iseni Nerusi Nolet Nembok Nglorot Menghila Tahap Persiapan Mola Meyoga Medel Gambar 21 Proses Nglorot Sumber : Data Primer, 2011 Bagan 1 Alur Proses Kerja Sumber : Data Primer, 2011 commit to user

B. Data Tenaga Kerja Pada Bagian Batik Tulis